
Luwu utara, daulatrakyat.id — Ketua Apdesi kecamatan Tanalili kecam aksi anarkis dan penutupan paksa kantor Desa Sidobinangun bahkan menyegel kantor desa
Demo yang dilakukan oleh warga desa Sidobinangun, kecamatan Tanalili, kabupaten Luwu utara pada hari Kamis (21/03/2024) pekan lalu yang berakhir dengan perusakan dan penyegelan kantor.
Selain itu pendemo ini melakukan pembakaran papan informasi PKK dan menyuruh aparat desa yang sedang berdinas untuk keluar dengan kata kasar.
Seperti diketahui, aksi yang terjadi pada Jumat kemarin, dipicu persoalan kasus pribadi kepala desa dengan sala satu warganya yang sudah di laporkan di Polres Luwu Utara dugaan perzinaan sehingga warga melakukan aksi demo karna mereka tidak terima kalau kepala desa masih berkantor maka dari itu mereka melakukan penutupan paksa.
Pasca kejadian tersebut aparat desa Sidobinangun melakukan pelaporan di Polsek Bone-bone agar para oknum pelaku yang melakukan pengerusakan dan memprovokasi warga segara di tangkap.
Ketua apdesi kecamatan Tanalili, kabupaten Luwu utara Nirvan Toruela mengecam aksi tindakan warga yang tidak tau membedakan mana urusan pemerintahan dan pribadi.
“Saya selaku ketua Apdesi kecamatan Tanalili sangat mengecam oknum warga yang menggerakan massa dan juga yang melakukan pengerusakan di kantor desa Sidobinangun, yang mereka lakukan sudah salah jalur. Mestinya pihak dari keluarga yang merasa di rugikan atas permasalahan yang mereka alami dengan kades mempertanyakan di Polres karna mereka sudah melaporkan, “cetus nya
Meski diduga ada persoalan, ketua Apdesi tetap tidak terima dengan sikap oknum masyarakat yang melakukan perusakan dan penyegelan kantor aparat desa tersebut
“Tindakan seperti ini bukanlah budaya kita yang selama ini selalu mengedepankan musyawarah dan mufakat dengan semangat kekeluargaan sesuai kearifan lokal,” kata Ketua Apdesi kepada awak media, Jumat (22/03)
Dirinya meminta kepada pihak kepolisian mengusut tuntas masalah ini, biar menjadi pembelajaran buat yang lain bahwa tidak serta merta kita bisa melakukan aksi demo yang sifat berujung merungikan warga banyak apa kalau kantor desa di tutup paksa
“Siapa pun yang terlibat dalam aksi demo kemarin saya harap pihak kepolisian jagan tebang pilih kalau terbukti bersalah penjarakan sehingga tidak terulang kembali,” tegasnya
“Seharusnya masyarakat menjunjung tinggi kesucian bulan Ramadhan dan tidak mengotori dengan tindakan yang tidak terpuji, sejatinya persoalan itu harus diselesaikan dengan cara-cara yang beradat, beradab, dan berbudaya
sesuai dengan kearifan lokal,”tandasnya.(iw/jal/dr)