Daulat rakyat.id, Soppeng — Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Republik Indonesia terus berupaya meningkatkan kualitas pendidikan di tanah air. Salah satu langkah penting yang diambil adalah melalui implementasi Kurikulum Merdeka. Dalam rangka penilaian dan pendampingan, Direktorat Jenderal PAUD Dikdasmen Kemendikbudristek melakukan visitasi ke sejumlah sekolah. Kali ini, SDN 3 Lemba yang terletak di Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan, menjadi salah satu sekolah yang dikunjungi. (19/11)
Kunjungan ini disambut dengan hangat oleh seluruh warga sekolah, termasuk para peserta didik yang mempersembahkan berbagai keterampilan mereka sebelum sesi visitasi dimulai. Para siswa menampilkan bakat seni dan budaya sebagai bentuk partisipasi dalam mendukung keberhasilan implementasi Kurikulum Merdeka.
Visitasi kali ini juga dihadiri oleh Pengawas Gugus 1 dan 3, serta Koordinator Wilayah Pendidikan Kecamatan Lalabata, yang turut memberikan dukungan untuk kelancaran kegiatan. Selain itu, kunjungan ini juga disaksikan oleh Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Soppeng, Dr. Nur Alim, M.Pd, dan Kepala SDN 3 Lemba, Falmunadi, S.Pd.
Dalam kesempatan tersebut, Didang Setiawan, M.Pd, perwakilan dari Kemendikbudristek, memimpin langsung tinjauan ke dalam kelas untuk melihat secara langsung proses pembelajaran yang sedang berlangsung. Sebelumnya, dilakukan wawancara mendalam dengan Kepala Sekolah SDN 3 Lemba, untuk menggali informasi terkait implementasi Kurikulum Merdeka di sekolah tersebut.
Dr. Nur Alim, M.Pd, Sekretaris Disdikbud Kabupaten Soppeng, menyampaikan apresiasi terhadap upaya yang telah dilakukan oleh SDN 3 Lemba dalam menerapkan Kurikulum Merdeka. Ia menyebutkan bahwa tim penilai Kemendikbudristek menemukan berbagai praktik baik yang sudah diterapkan di sekolah tersebut. Meski begitu, masih ada beberapa tantangan yang perlu diatasi, terutama dalam hal keterbatasan sumber daya dan infrastruktur.
“SDN 3 Lemba sudah menunjukkan banyak praktik baik dalam penerapan Kurikulum Merdeka. Namun, tantangan seperti keterbatasan sarana dan prasarana perlu perhatian lebih. Kami mengapresiasi kerja sama antara sekolah dan pemerintah daerah yang terus mencari solusi untuk mengatasi kendala ini,” ujar Dr. Nur Alim.
Tujuan utama dari visitasi ini adalah untuk mengevaluasi sejauh mana pemahaman guru dan siswa terhadap Kurikulum Merdeka, serta mengidentifikasi tantangan yang dihadapi dalam implementasinya. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk memberikan dukungan dalam bentuk pembinaan dan masukan konstruktif agar kualitas pendidikan di SDN 3 Lemba terus meningkat.
“Melalui kunjungan ini, kami berharap dapat memberikan masukan yang konstruktif agar proses pembelajaran di SDN 3 Lemba semakin baik dan dapat memberikan manfaat maksimal bagi siswa,” tutup Nur Alim.