Oleh : Muslimin.M
“Saatnya bersatu setelah pilkada” demikian kalimat singkat dan bijak yang seringkali kita dengar dari banyak kalangan, pesan ini tentu mengandung makna penting untuk memperkuat kebersamaan dan persatuan setelah proses pemilihan kepala daerah.
Pilkada sering memunculkan perbedaan pandangan dan pilihan politik sebagai dinamika yang tak terhindarkan, tetapi setelah pemilu selesai penting bagi semua pihak untuk merajut kembali tali persaudaraan dan bekerja bersama demi kemajuan daerah dan kesejahteraan masyarakat.
Pesan ini juga mendorong kita untuk meninggalkan polarisasi yang terjadi selama kampanye dan fokus pada tujuan bersama yang lebih besar, yaitu membangun daerah secara adil, inklusif, dan progresif. Semua pihak baik yang mendukung pemenang maupun yang tidak, harus berdiri bersama untuk mendukung pemimpin terpilih dan berpartisipasi aktif dalam proses pembangunan.
Tentu, kita memahami bahwa tidak mudah memang melakukan ini sebab ketika pilkada usai, tantangan utama yang dihadapi adalah bagaimana masyarakat dan para pemimpin daerah bisa menyatukan kembali berbagai elemen yang terpecah selama proses pemilihan. Bagi yang mendukung calon yang tidak terpilih, menerima hasil dengan lapang dada dan mendukung pemimpin terpilih adalah langkah pertama menuju rekonsiliasi sebagai kedewasaan dalam berdemokrasi.
Kita berprasangka positif bahwa calon kepala daerah yang terpilih akan memastikan bahwa kebijakan yang diambil mencerminkan kebutuhan dan keinginan seluruh masyarakat, bukan hanya kelompok yang mendukungnya sebagai bagian dalam memperkuat rasa keadilan dan kebersamaan. Program-program pembangunan yang bermanfaat bagi masyarakat harus menjadi prioritas.
Semua pihak berfokus pada kerja-kerja nyata dan menghindari politik yang bisa memperburuk perpecahan, calon kepala daerah yang terpilih harus mampu menunjukkan kapasitasnya dalam memimpin dengan bijaksana dan profesional. Membuka ruang bagi peran aktif seluruh elemen masyarakat, termasuk kelompok-kelompok yang tidak mendukung calon terpilih, semua pihak harus merasa diajak untuk berkontribusi dalam membangun daerah tanpa melihat latar belakang politik.
Kita meyakini bahwa dengan pendekatan seperti ini, meskipun pilkada bisa menciptakan ketegangan, setelah pilkada usai, persatuan dan kemajuan daerah dapat tercapai. Persatuan pascapilkada adalah hal yang harus dilakukan sebab semua kandidat yang bertarung memiliki tujuan yang sama yaitu bagaimana membangun daerah demi kesejahteraan masyarakatnya.
Sebagian kalangan menilai bahwa pilkada adalah proses yang emosional, terutama bagi yang merasa kecewa atau frustrasi dengan hasilnya. Memberikan waktu bagi semua pihak untuk meresapi hasil pilkada dan beradaptasi dengan situasi baru adalah langkah yang penting agar proses rekonsiliasi berjalan lancar.
Bersatu pascapilkada bukan hanya sekadar mengesampingkan perbedaan politik, tetapi juga menciptakan kesempatan untuk berkolaborasi, bekerja sama dan membangun daerah dengan semangat gotong royong.
Semua pihak baik yang menang maupun yang kalah, harus fokus pada satu tujuan yaitu kemajuan bersama dan kesejahteraan rakyat. Dengan komunikasi yang terbuka, inklusif, dan fokus pada program pembangunan, persatuan setelah pilkada dapat terwujud dan menjadi fondasi yang kuat untuk kemajuan daerah ke depan.(**)