Makassar-daulatrakyat.id-Seorang pasien dalam pengawasan atau PDP asal Kecamatan Pinrang Kabupaten Wajo berinisial PW meninggal dunia saat menjalani perawatan, Rabu (11/5), dimakamkan sesuai standar Covid 19, meski hasil rapid test terhadap yang bersangkutan sebelumnya dinyatakan negatif Corona Virus Disease 2019 atau Covid-19.
Sebelum meninggal, PDP tersebut dirawat di Rumah Sakit Lamaddukelleng Sengkang setelah dokter di Puskesmas Pinrang menetapkan PW sebagai PDP.
Kepala Kantor Kecamatan Penrang Andi Cakunu, yang dihubungi wartawan mengatakan, Prosesi pemakaman PDP tersebut kemudian dilakukan sesuai Standar Operasional Prosedur atau SOP yang telah ditetapkan. Yang bersangkutan dimakamkan pada Senin (11/5/2020) petang, di Kelurahan Doping Kecamatan Penrang.
“Pemakaman PDP itu dilakukan oleh petugas medis dengan mengenakan Aat Pelindung Diri atau APD lengkap. Prosesi pemakaman sendiri berjalan lancar,” kata Andi Cakunu.
Andi Cakunu menyampaikan, tidak ada penolakan dari masyarakat soal pemakaman PDP yang dinyatakan negatif Covid-19 tersebut. Bahkan pemakamannya sempat dihadiri oleh pihak keluarga yang berdiri jauh dari lokasi perkuburan.
“Saya juga sempat hadir, bapak kapolsek dan kepala puskesmas juga sempat hadir meski harus menggunakan masker dan berdiri jauh dari lokasi pemakaman,” kata Andi Cakunu.
Menurutnya, berdasarkan informasi yang diperoleh, korban merasakan keluhan sesak nafas pada Minggu (10/5/2020) kemarin. Mengetahui tersebut, keluarga membawa korban ke puskesmas kemudian dari puskesmas dirujuk ke Rumah Sakit Lamaddukelleng Sengkang.
“Memang dulu korban ini sering mengeluhkan dan merasakan poso (sesak napas) sebelum dinyakan meninggal,” ujar Andi Cakunu.
Lebih jauh mantan Kepala Dinas Sosial Kabupaten Wajo ini menyatakan, sebelumnya pihaknya telah melakukan koordinasi dengan pihak keluarga korban dan muspika, perangkat desa untuk menyiapkan lokasi pemakaman oleh karena proses pemakaman jenazah menggunakan protokol standard Covid-19.
“Setelah disampaikan dan tidak ada masalah. Jadi, prosedurnya kayak gitu, untuk mencegah penyebaran Covid-19,” tegasnya.
Terpisah Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Wajo, dr.H.Ramlah melalui pesan singkatnya membenarkan hal tersebut.
“Pemakamannya sesuai pasien Covid-19 dan karena kuburan di sana itu ada dua, maka dipilih kuburannya yang jauh dari rumah penduduk,” kata H. Ramlah. (ampa/dr)