MAKASSAR.DAULATRAKYAT.ID.Bank Indonesia Sulsel menggelar Economic dan Business Syariah Outlook 2023 pada pagi hari ini dalam keadaan sehat, ta kolaborasi antara Bank Indonesia Sulsel bersama Ikatan Saudagar Muslim Indonesia (ISMI) dengan dukungan dari berbagai pihak, termasuk Kedutaan Besar Mesir, Pemerintah Daerah, dan BSI. Insya Allah kegiatan pada hari ini akan sangat bermanfaat dalam upaya mendorong peningkatan ekonomi syariah di daerah, dan memberikan kontribusi positif pada kinerja perekonomian nasional.
BI Sulsel bersama dengan stakeholder terkait telah menyusun Blueprint Pengembangan Ekonomi Syariah, yang menjadi dasar perumusan Masterplan Ekonomi Syariah Indonesia (MEKSI) yang telah diluncurkan oleh presiden pada tahun 2019 silam.
Disebutkan Implementasi program pengembangan ekonomi syariah difokuskan pada tiga kegiatan utama, antara lain pemberdayaan eksyar dengan pengembangan ekosistem halal value chain melalui program kemandirian pesantren, linkage usaha syariah, dan pengembangan infrastruktur pendukung kedua pendalaman pasar keuangan syariah, melalui pengembangan instrumen, mekanisme, dan ketentuan, serta kerjasama dengan lembaga lain; dan ketiga penguatan riset, asesmen dan Edukasi, melalui penyusunan kurikulum dan edukasi, pengukuran tingkat literasi eksyar, serta laporan tahunan perekonomian syariah.
Kepala Kantor Wilayah Bank Indonesia Sulawesi Selatan Causa Iman Karana Untuk mendukung implementasi ekosistem syariah tersebut, diperlukan integrasi di setiap elemen pendukung ekonomi syariah yang tercermin dalam ekosistem ekonomi syariah yang kuat. Selain itu, untuk pengembangan industri halal yang mendukung ekonomi nasional diperlukan dukungan regulasi dan insentif Pemerintah. Dapat kami informasikan juga bahwa beberapa program dalam masterplan Ekonomi Syariah Indonesia tersebut ditargetkan dapat diimplementasikan pada tahun 2025.
Dukungan kebijakan afirmatif dan integrasi program tak kalah krusial untuk mendukung pengembangan kegiatan usaha syariah, termasuk para pelaku UMKM. Lebih lanjut, dukungan koordinasi strategis antar stakeholders akan mendukung penguatan infrastruktur ekosistem pengembangan industri syariah, Implementasi faktor pendukung tersebut dipercaya dapat berjalan optimal melalui peningkatan peran pondok pesantren yang memiliki potensi ekonomi besar untuk mendukung potensi ekonomi yang besar.
Berdasarkan data Kementerian Agama, jumlah ponpes di Indonesia pada 2020 berjumlah lebih dari 28 ribu yang dapat menjadi motor penggerak ekonomi kerakyatan, ekonomi syariah, dan UMKM halal Indonesia.
Sulawesi Selatan sebagai salah satu penggerak ekonomi di kawasan timur Indonesia juga memiliki potensi besar pada pengembangan ekonomi syariah. Jumlah penduduk muslim di Sulsel berkisar 8,3 juta jiwa atau hampir mencapai 90% dari total penduduk. Selain itu, terdapat 341 Pondok Pesantren dengan lebih dari 80 ribu santri, serta lebih dari 1200 UKM tersertifikasi halal.
” Untuk mendukung implementasi program secara nasional dan mengoptimalkan potensi-potensi eksyar di daerah, KPw BI Sulsel yang berperan sebagai akselerator dan inisiator ekonomi syariah di daerah telah melakukan berbagai program dan kegiatan untuk mendorong pengembangan ekonomi syariah di Sulsel dan mendukung berbagai program lembaga pengembangan eksyar seperti Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS), Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) dan Ikatan Saudagar Muslim Indonesia (ISMI),”ungkapnya.
Dalam mengakselerasi pengembangan eksyar, Bank Indonesia bersama institusi dan lembaga terkait menyelenggarakan berbagai kegiatan seperti Festival Ekonomi Syariah (FESyar), Muslim Fashion Festival (MUFFEST) pada tahun 2022 yang bekerjasama dengan Indonesian Fashion Chamber (IFC) dan memberikan fasilitasi pameran produk syariah baik di dalam dan luar negeri.
Lebih lanjut, melalui inisiasi pada pembentukan Hebitren Sulawesi-Papua dan Komitmen Pengembangan Zona Kuliner Halal, Aman dan Sehat (KHAS) kami harapkan dapat mendorong sinergi dan kolaborasi antar stakeholders untuk mewujudkan ekosistem ekonomi syariah yang lebih baik.
“Kami berharap sinergi yang telah terjalin antara BI Sulsel dengan Pemda, ISMI, Perbankan dan pihak lainnya dapat terus terjaga dengan baik. Kami juga berharap forum diskusi ini akan membawa banyak manfaat khususnya dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat sehingga sedikit banyak memberikan kontribusi pada perkembangan ekosistem ekonomi syariah nasional serta memperkuat pertumbuhan dan stabilitas ekonomi di Sulawesi Selatan,”pungkas Pak Cik sapaat Causa Iman Karana.