Luwu Utara, daulatrakyat.id –Tim STEM UPT SD Negeri 211 Bone-Bone, kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan menunjukkan dedikasi luar biasa dalam ajang lomba Ki Hajar STEM 2024.
Selama enam hari terakhir, tim ini bekerja keras dan saling berkolaborasi untuk menyusun proposal dan poster proyek yang menjadi syarat untuk melangkah ke tahap Advance.
Proyek yang mereka usung, “SI OTAN” (Siram Otomatis Tanaman), diharapkan dapat menjadi inovasi yang membawa mereka sebagai wakil Sulawesi Selatan menuju tahap final tingkat nasional.
“SI OTAN” tidak hanya sekadar solusi praktis untuk permasalahan penyiraman tanaman di lingkungan sekolah, namun juga menjadi simbol semangat dan kreativitas anak-anak muda dalam merespons tantangan lingkungan.
Nama “SI OTAN” sendiri terinspirasi dari sebuah acara televisi edukatif yang dikenal oleh anak-anak, yang menambah daya tarik pada proyek ini. Proyek ini merupakan hasil kerja keras yang dilakukan oleh seluruh anggota tim dengan dukungan dari pembimbing mereka, (Saripuddin Sapiri, S.Pd.SD)
Kepala sekolah UPT SD Negeri 211 Bone-Bone, Nurlaelah Hamzah, S.Pd., juga memberikan dukungan penuh bagi tim.
Ia mengungkapkan rasa bangganya terhadap semangat juang para siswa yang terus berkarya dengan penuh tanggung jawab.
“Kami berharap tim ini dapat mewakili Sulawesi Selatan di tingkat nasional, dan membawa nama baik sekolah serta provinsi,” ungkap Nurlaelah, Jumat (06/09)
Sementara itu Saripuddin Sapiri, selaku pembimbing, juga memuji kerja keras dan kekompakan tim. Menurutnya, anak-anak telah menunjukkan semangat pantang menyerah meskipun harus melalui berbagai tantangan selama proses perancangan proyek.
“Saya yakin melalui inovasi yang mereka hadirkan, tim UPT SD Negeri 211 Bone-Bone memiliki peluang besar untuk melaju hingga tahap final,”kata Sapiruddin
Sapiruddin menuturkan, dengan antusiasme dan komitmen yang tinggi, besar harapan seluruh warga sekolah dan masyarakat bahwa tim STEM UPT SD Negeri 211 Bone-Bone dapat membawa pulang prestasi membanggakan di tingkat nasional.
“Proyek “SI OTAN” adalah bukti bahwa siswa-siswa di Sulawesi Selatan siap bersaing dengan inovasi yang berdampak nyata bagi lingkungan,”kuncinya.(Spr/jal/dr)