Search
Close this search box.

PANDEMI DAN LEARNING LOSS

Oleh : Muslimin, M

Wabah covid 19 mulai muncul pada akhir tahun 2019 atau awal tahun 2020 di indonesia dan sejak maret tahun 2020 itu merupakan awal lahirnya kebijakan belajar dari rumah. Betapa suasana kala itu begitu mengagetkan, merisaukan bahkan menakutkan seolah olah negara dalam suasana genting seperti ada serangan tiba tiba. Salah satu aspek yang paling mendapatkan suasana yang tidak menyenagkan itu adalah dunia pendidikan.

Banyak negara memutuskan untuk sementara menutup sekolah, kampus selama masa pandemi covid-19 berlangsung.
Setiap Negara membuat kebijakan-kebijakan untuk mengatasi permasalahan yang sedang terjadi. Untuk mengatasi wabah pandemi Covid -19 semua negara menerapkan sebuah tindakan salah satunya dengan melakukan gerakan social distancing yaitu jarak sosial yang dirancang untuk mengurangi interaksi orang-orang dalam komunitas yang lebih luas

Dalam konteks pendidikan lebih luas dimana pada abad 21 ini peserta didik dituntut untuk mampu menguasai kecakapan yaitu 4C meliputi; Communication, Collaboration, Critical Thinking and problem solving, and Creative and Innovative (Rozi & Hanum, 2019:7). Maka dari itu perlu adanya kegiatan pembelajaran yang mampu memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan dan bermakna yang dapat membuat peserta didik mampu untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. Dengan adanya social distancing maka pembelajaran di sekolah menjadi terhambat dan tidak bisa dilakukan secara langsung hal ini juga juga berpengaruh pada pelaksanaan kegiatan pendidikan.

Pendidikan sebagai sebuah Sistem

Kata pendidikan berasal dari kata “Pedagogi”, kata tersebut berasal dari bahasa yunani kuno, yang jika dieja menjadi dua kata yaitu “Paid” yang artinya anak dan “Agagos” yang artinya membimbing. Dengan demikian Pendidikan bisa di artikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan proses pembelajaran dan suasana belajar agar para pelajar di didik secara aktif dalam mengembangkan potensi dirinya yang diperlukan untuk dirinya dan masyarakat.

Dan didalam sistem pendidikan ini memuat beberapa komponen, yaitu :

  1. Tujuan Pendidikan
    Tingkah laku manusia, secara sadar maupun tidak sadar tentu berarah pada tujuan. Keharusan terdapatnya tujuan pada tindakan pendidikan didasari oleh sifat ilmu pendidikan yang normative dan praktis.
  2. Peserta Didik
    Peserta didik sangat menunjang dalam proses pendidikan, dengan perkembangan konsep pendidikan yang tidak hanya terbatas pada usia sekolah saja memberikan konsekuensi pada pengertian peserta didik.
  3. Pendidik
    Salah satu komponen penting dalam pendidikan adalah pendidik/ guru.
  4. Isi Pendidikan/Materi Pendidikan
    Isi pendidikan memiliki kaitan yang erat dengan tujuan pendidikan. Untuk mencapai tujuan pendidikan perlu disampaikan kepada peserta didik isi/materi yang biasanya disebut kurikulum
  5. Lingkungan Pendidikan
    Lingkungan pendidikan meliputi segala segi kehidupan atau kebudayaan.
  6. Alat dan Fasilitas Pendidikan
    Alat dan fasilitas pendidikan sangat dibutuhkan dalam proseses pembelajaran.
    Dan jika ini kita tarik dalam kondisi pandemi saat ini, maka tentu banyak hal yang tidak mampu di capai dari komponen komponen sistem pendidikan kita. Konteks pembelajaran dalam jaringan(daring) .

Di Indonesia pembelajaran jarak jauh (PJJ) bukan sesuatu yang baru, karena pendidikan dengan teknologi berkesinambungan satu sama lain. Pembelajaran jarak jauh menjadi pilihan yang paling tepat selama masa pandemi Covid-19 karena pendidikan harus tetap berjalan. Pembelajaran yang biasanya dilakukan di sekolah sekarang menjadi belajar di rumah dengan menggunakan berbagai macam aplikasi.

Di dalam interaksi tersebut ada tujuan yang hendak dicapai ialah berkembangnya potensi peserta didik (baik yang bersifat kognitif, afektif maupun psikomotorik). Di sekolah interaksi pendidikan berlangsung secara formal, terencana, sengaja dan sistematik. Pengaruh dari peserta didik lebih dominan Berhasilnya tujuan pembelajaran ditentukan oleh banyak faktor di antaranya adalah faktor guru dalam melaksanakan proses belajarmengajar, karena guru secara langsung dapat mempengaruhi, membina dan meningkatkan kecerdasan serta keterampilan siswa.

Potensi Learning Loss

Menurut Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Learning loss adalah hilangnya kesempatan belajar karena berkurangnya intensitas interaksi dengan guru saat proses pembelajaran yang mengakibatkan penurunan penguasaan kompetensi peserta didik. Sedangkan dalam artikel, jurnal internasional, dan literatur lain menyebut bahwa Learning loss mengacu pada hilangnya pengetahuan dan keterampilan secara spesifik atau umum.
Learning loss dapat bermanifestasi dalam berbagai cara karena berbagai alasan.(malang pos)

Sebenarnya istilah Learning Loss tidak asing dalam dunia Pendidikan. Jauh sebelum masa pandemi Indonesia sudah mengalami Learning Loss yang terjadi karena beberapa faktor, seperti (1) adanya kesenjangan kualitas pendidikan di beberapa wilayah Indonesia; (2) kondisi putus sekolah karena faktor ekonomi; (3) sengaja berhenti dari sekolah karena menderita trauma atau kehilangan kepercayaan diri; dan (4) tidak mendapat kesempatan memperoleh Pendidikan karena beberapa faktor internal/ eksternal.

Jika dulu Learning Loss mengacu pada beberapa faktor, kini di masa pandemi, istilah Learning Loss lebih mengacu pada hilangnya kesempatan belajar karena berkurangnya intensitas interaksi dengan guru saat proses pembelajaran secara tatap muka. Itulah mengapa istilah Learning Loss jarang didengar saat sebelum pandemi karena dianggap intensitas interaksi siswa dan guru tidak mengalami hambatan saat proses pembelajaran tatap muka.
Padahal, jika kita telisik lebih mendalam, sebelum masa pandemi, Learning Loss ini sudah terjadi saat siswa merasa tidak mendapatkan makna belajar ketika bersekolah atau siswa kesulitan memahami materi pembelajaran karena guru tidak memberikan strategi pembelajaran yang mengarah ke Student Centered.

Lalu, apa upaya dalam mengatasi ini terutama pada masa pandemi..?
Ada beberapa hal yang bisa di lakukan menghindari Learning Loss seperti;
1, Sekolah yang pendidiknya memfasilitasi siswa dengan Learning Management System (LMS) sebagai platform digitalisasi sekolah. Dengan menggunakan LMS maka interaksi antara guru dan siswa dapat berlangsung dengan baik
2, Sekolah yang memadukan daring dan luring dengan menggunakan platform digital lainnya. Seperti aplikasi Whatsapp (WA), Video Call WA, atau media lainnya yang dikolaborasikan dengan tatap muka terbatas di sekolah sehingga interaksi guru dan siswa tetap bisa dilaksanakan walaupun dalam kondisi terbatas
3, Sekolah yang tetap mengadakan pertemuan terbatas atau kunjungan ke rumah siswa.

Learning Losshanya akan terjadi jika ada sekolah yang sama sekali tidak melaksanakan proses pembelajaran apapun selama masa pandemi atau sekolah tidak melaksanakan salah satu dari tiga proses pembelajaran seperti di atas.

Kondisi pandemi saat ini menjadi tantangan yang cukup berat bagi pendidikan, selain di tuntut untuk tetap menjaga keberlangsungan proses pendidikan secara normatif, pun juga dituntut untuk menjaga kesehatan dan menyelematkan jiwa para peserta didik dan guru beserta tenaga pendidik dan warga sekolah lainnya, dan ini bukan pekerjaan mudah dan sederhana semua butuh kekompakan, kerjasama dan tetap mengikuti prosedure dan kaidah yang telah di tetapkan.

*(direktur eksekutif Lentera Edukasi/akademisi/ Alumni doktor pendidikan Universiras Mulawarman)

……

Pegadaian

DPRD Kota Makassar.

355 SulSel

Infografis PilGub Sulbar

debat publik pilgub 2024

Ucapan selamat Walikota makassar

Pengumuman pendaftaran pilgub sulsel

Pilgub Sulsel 2024

https://dprd.makassar.go.id/
https://dprd.makassar.go.id/