Mamuju,daulatrakyat.id-Geliat 20 tahun Sulawesi Barat menjadi moment penting dalam merefleksikan setiap denyut nadi Provinsi ke 33 di Indonesia dalam usianya yang menginjak remaja.
Kelompok seni atau penggiat seni dan budaya di Provinsi Sulbar mencoba merespon. Salah satunya kelompok rumah puisi dan Appe’ Sulapa mengemas satu acara yang bertajuk ” Resonansi 20 Tahun Sulbar”. Rasa peduli terhadap tanah malaqbi diusianya yang ke 20, tentu dibutuhkan semua pihak untuk bergandeng tangan bersama – sama demi dan untuk kemajuan daerah ini.
Mengingat tantangan kedepan tidak muda, serta tak lepas dari dinamika yang makin kompleks.
Kegiatan tersebut akan dihelat pada Senin malam, 2 September 2024 di Marasa Coner pukul 19.30.
Pihak Appe’ Sulapa Produkction Farid Wajdi menyambut baik kegiatan ini menjadi moment untuk bisa memberi yang terbaik bagi Provinsi Sulbar.
” Kami harap kelompok seni atau budaya di Sulbar memiliki kepedulian dan rasa yang sama dalam merespon. Apapun bentuk kegiatannya,” ujar Farid Wajdi melalui sambungan telpon, Senin, 2 September 2024.
Sastrawan Adi Arwan Alimin menekankan 5 point’ penting dalam kegiatan yang bertema “Resonansi 20 Tahun Hari Jadi Provinsi Sulawesi Barat”
Pertama, merayakan Sejarah dan Perkembangan Provinsi Sulbar sebagai refleksi atas perjalanan 20 tahun Provinsi Sulawesi Barat, merayakan pencapaian dan tantangan yang telah dilalui. Melalui puisi, masyarakat diundang untuk merenungkan sejarah dan identitas kolektif mereka.
Kedua, Menggugah Kesadaran Budaya. Dengan menampilkan puisi yang mencerminkan budaya dan nilai-nilai lokal, acara ini bertujuan untuk menggugah kesadaran masyarakat akan pentingnya melestarikan warisan budaya. Puisi menjadi medium untuk menghidupkan kembali ingatan pada perjuangan Sulbar yang mungkin mulai terlupakan.
Ketiga, malam baca puisi ini diharapkan dapat memperkuat rasa kebersamaan di antara masyarakat. Dengan berkumpul untuk merayakan sastra, peserta dapat merasakan ikatan emosional yang lebih kuat, yang penting dalam membangun komunitas yang solid.
Keempat, acara ini juga berfokus pada pemberdayaan generasi muda untuk berpartisipasi dalam dunia sastra. Dengan memberikan mereka panggung untuk mengekspresikan diri, diharapkan akan muncul penyair-penyair baru yang dapat melanjutkan tradisi sastra.
Kelima, selain sebagai ajang apresiasi, malam baca puisi ini menciptakan ruang bagi para penyair untuk berkolaborasi dan berbagi ide, mendorong inovasi dalam karya sastra yang dapat mencerminkan dinamika Sulbar.
Sementara itu, mantan aktor teater ” Orang – orang Laut” Salim Majid akan ikut ambil bagian pada malam baca puisi sebagai bentuk kegelisahan sekaligus menyambut ras riang atas perjalanan Sulbar 20 Tahun.(Lim/dr)