MAKASSAR.DAULATRAKYAT.ID.Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi, Maluku dan Papua (Sulampua) merilis Kinerja Industri Jasa Keuangan di Sulawesi Selatan (Sulsel). Senin (20/3/2023).
Kepala OJK Sulampua Darwisman mengatakan Perkembangan Perbankan di Sulsel per Januari 2023 tumbuh positif, topang fungsi intermediasi yang tinggi dan di sertai tingkat risiko yang tetap aman.
Industri perbankan masih tumbuh positif dengan kinerja intermediasi perbankan yang tetap tinggi
Total aset perbankan di Sulawesi Selatan posisi Januari 2023 tumbuh 6,12% yoy dengan nominal mencapai Rp 172,47 triliun, terdiri dari aset Bank Umum Rp 169,21 triliun dan aset BPR Rp 3,26 triliun.
Berdasarkan kegiatan bank, aset perbankan konvensional Rp160,04 triliun dan aset perbankan syariah Rp12,43 triliun.
“Kinerja intermediasi perbankan Sulsel terjaga pada level yang tinggi dengan Loan to Deposit Ratio (LDR) 120,10% dan tingkat rasio kredit bermasalah berada di level aman 2,73%,” ucapnya.
Industri perbankan syariah terus menunjukkan pertumbuhan
Selanjutnya, Aset perbankan syariah mencatatkan pertumbuhan 4,46% yoy dengan nominal Rp12,43 triliun dan pembiayaan syariah double digit sebesar 15,81% yoy menjadi Rp10,47 triliun.
“Pertumbuhan tersebut lebih tinggi di bandingkan pertumbuhan penyaluran kredit konvensional yang tumbuh sebesar 7,21% yoy.
Penghimpunan DPK perbankan syariah mencatat pertumbuhan 6,49% yoy dengan nominal Rp8,52 triliun, lebih tinggi di banding
pertumbuhan DPK perbankan konvensional 2,51% yoy dengan nominal Rp106,67 triliun,” ujarnya.
Industri BPR tetap tumbuh berkelanjutan
Aset BPR tumbuh 4,61% yoy menjadi Rp3,26 triliun, dengan penghimpunan DPK yang tumbuh 4,17% yoy menjadi Rp2,25 triliun.
Dari sisi penyaluran kredit tumbuh 20,93% yoy menjadi Rp2,63 triliun.
Pertumbuhan kredit Bank tumbuh lebih tinggi di bandingkan Penghimpunan DPK
Penyaluran kredit perbankan tercatat tumbuh 7,82% yoy menjadi Rp138,35 triliun, terdiri dari kredit produktif Rp74,89 triliun dan kredit konsumsi Rp63,46 triliun.
Berdasarkan sektor lapangan usaha, pertumbuhan kredit dengan share tertinggi yakni sektor perdagangan 26,07% (5,26% yoy), sektor petanian, perburuan dan kehutanan 7,75% (25,46% yoy), dan industri pengolahan 4,42% (20,78% yoy).
Baca Juga : BI: Transaksi Uang Elektronik di Sulsel Tumbuh Rp 6,8 Triliun
Adapun pada sektor bukan lapangan usaha, kredit untuk pemilikan peralatan rumah tangga lainnya dan
untuk pemilikan rumah tinggal tumbuh masing-masing 4,55% yoy dan 6,44% yoy dengan share masing-masing 18,68% dan 14,24%.
Penghimpunan DPK tumbuh 2,79% dengan nominal Rp115,19 triliun, terdiri dari giro Rp17,06 triliun, tabungan Rp70,10 triliun, dan deposito Rp28,03 triliun.
NPL perbankan masih di level yang aman
NPL perbankan Sulsel terjaga di level aman 2,73%. Berdasarkan jenis bank, NPL bank umum sebesar 2,72%, sedangkan NPL BPR sebesar 3,33%.
Kredit usaha mikro terus tumbuh
Realisasi kredit kepada UMKM di Sulsel tumbuh 10,99% yoy menjadi Rp54,47 triliun. Pertumbuhan tertinggi terdapat pada kredit usaha mikro 35,52% yoy menjadi Rp25,50 triliun.
Adapun kredit usaha kecil mengalami kontraksi sebesar 4,05% yoy menjadi Rp19,15 triliun dan penyaluran kredit usaha mikro menengah juga mengalami kontraksi sebesar 4,66% yoy yakni menjadi 9,82 triliun.
Kredit Restrukturisasi Perbankan menunjukkan trend yang menurun
Tren kredit restrukturisasi menunjukkan penurunan yang cukup signifikan. Total kredit restrukturisasi Bank Umum posisi Januari 2023 sebesar Rp17,46 triliun, turun sebesar Rp6,70 triliun atau mengalami penurunan 27,73% secara yoy.
Jika di bandingkan posisi Januari 2022. Penurunan kredit restrukturisasi sebagian besar terjadi di hampir seluruh sektor ekonomi.
Hal ini menunjukkan pemulihan perekonomian wilayah Sulawesi Selatan semakin membaik.
Kinerja Industri Pasar Modal dan Industri Keuangan Non Bank
Perkembangan industri pasar modal posisi Januari 2023 memperlihatkan pertumbuhan yang cukup tinggi di masa pandemi ini.
Hal ini terlihat pada peningkatan inklusi masyarakat di Sulsel yang mencapai 43,99% secara yoy atau menjadi sebesar 312.948 rekening akan produk pasar modal seperti saham, reksadana dan Surat Berharga Negara (SBN).
Selain itu nilai transaksi saham sampai dengan Januari 2023 sebesar Rp1,74 triliun.
Perkembangan Industri Keuangan Non Bank (IKNB) di Sulawesi Selatan posisi Desember 2022 tetap menunjukkan kinerja positif di tengah pemulihan ekonomi sebagai dampak pandemi.
Kinerja dana pensiun mampu tumbuh positif, tercermin dari total aset tumbuh 8,68% yoy menjadi Rp1,28 triliun. Begitu pula dengan piutang yang disalurkan oleh Perusahaan Pembiayaan yang juga tumbuh 15,58% yoy menjadi Rp15,58 triliun.
Jamkrida Sulsel juga mencatatkan pertumbuhan yang tinggi untuk aset sebesar 21,72% secara yoy menjadi 76,40 miliar. Total pinjaman perusahaan pergadaian mencatatkan pertumbuhan sebesars 0,27% yoy menjadi 4,59 triliun.
Pengaduan konsumen dan pelayanan informasi debitur
Dalam rangka menjalankan tugas dan fungsi perlindungan konsumen, Otoritas Jasa Keuangan Kantor Regional 6 Sulawesi, Maluku dan Papua pada tahun 2022 telah memfasilitasi dan
menindaklanjuti seluruh pengaduan baik melalui surat tertulis, kontak 157, dan melalui Aplikasi Portal Perlindungan Konsumen (APPK) sebanyak 573 pengaduan.
Kategori permasalahan yang di terima selama 2 Januari s.d. 28 Februari tahun 2023 di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat sebanyak 138 pengaduan yang dominasi oleh pengaduan disektor perbankan (74 pengaduan) dan
perusahaan pembiayaan/leasing (29 pengaduan). Adapun detail permasalahan di dominasi mengenai jasa/system pambayaran, laporan SLIK dan restrukturisasi kredit.
Tingkat penyelesaian pengaduan nasabah mencapai 93,48% atau sebanyak 134 pengaduan telah selesaikan dan sebanyak 4 pengaduan dalam proses penyelesaian.
OJK berkomitmen untuk terus memperkuat upaya perlindungan konsumen sektor jasa keuangan melalui peningkatan kualitas layanan pengaduan kontak 157 atau melalui whatsapp 081-157-157-157,
pengajuan tertulis dan optimalisasi APPK.
Selain melakukan fasilitasi pengaduan, OJK juga memfasilitasi permohonan informasi debitur
melalui Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) secara daring (www.idebku.ojk.go.id) dan tatap muka terbatas dengan mengedepankan protokol kesehatan.
Selama 2 Januari sampai dengan 28 Februari tahun 2023, sebanyak 1.119 permintaan informasi debitur telah di layani Kantor OJK Regional 6 Sulawesi, Maluku dan Papua.