

Luwu Utara, daulatrakyat.id — Sekretaris Pendidikan Kabupaten Luwu Utara, Drs. Zaenal, MM, mengapresiasi kepala sekolah dan guru di kecamatan Tanalili yang hadir mengikuti Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM). Hal ini dikemukakan Zaenal saat menghadiri Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) Tahun ajaran 2023/2024 di UPT. SDN Pembasean, kecamatan Tanalili, Sabtu (17/06)
“Saya sangat mengapresiasi guru dan kepala sekolah di kecamatan Tanalili, karena tidak semua kecamatan bisa hadir seperti ini, ini semua kerja sama yang baik antara korwil, Kepala Sekolah dan guru,”kata zainal
Zaenal menuturkan, dulu kalau ada pelajaran baru pasti itu kita ikuti pelatihan dulu, kita dilatih mulai dari Pusat, turun ke Propinsi, kemudian ke kabupaten.
“Sekarang beda dengan kurikulum merdeka ini. Pemerintah siapkan namanya Platform Merdeka Mengajar (PMM), semua materi ada didalam, sisa guru-guru itu pake akun belajar, ikuti itu sampai dapat sertifikatnya,”tuturnya
Dirinya berharap, dengan adanya workshop ini, teman-teman guru siap menerapkan IKM di sekolahnya, karena masuk tahun ajaran baru pada bulan Juli kelas satu IKM sudah mulai diterapkan
“Dengan adanya workshop ini teman-teman guru sudah ada bekal, yang dipersiapkan untuk menghadapi kurikulum merdeka,”terangnya
“Intinya kenapa adanya kurikulum merdeka ini, itu salah satu solusi. Karena ditemukan bahwa kita punya tiga kekurangan di Indonesia yaitu, kita lemah di literasi, menerasi dan kebutuhan Zain,”imbuhnya
Sementara itu kepala Korwil Pendidikan SD kecamatan Tanalili, Maing, S.Pd, mengatakan, kami sebagai penanggung jawab di kecamatan tentunya mengucapkan terimakasih kepada semua teman-teman kepala sekolah terutama kepada guru penggerak dan sekolah penggerak. Karena di kecamatan Tanalili ada dua sekolah penggerak yaitu SDN Munte dengan SDN Patila, mereka-mereka ini bergerak untuk melakukan pelaksanaan daripada IKM
“Jadi yamg kami hadirkan itu adalah seluruh kepala sekolah dasar yang ada di kecamatan Tanalili, 4 guru ditambah dengan guru bidang studi, setiap disatuan pendidikan untuk hadir mengikuti workshop selama 5 hari kedepan,”kata Maing.
Dirinya menghimbau kepada semua peserta yang mengikuti workshop IKM agar supaya betul-betul mengikutinya dengan baik, dengan seksama. Sehingga diimplementasikan disetiap satuan pendidikan terutama sasarannya adalah peserta didik
“Karena IKM itu sudah dicanangkan oleh pemerintah dalam hal ini menteri pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia. Yang jelasnya bahwa sekarang itu harus mengikuti kurikulum merdeka,”paparnya
“Saya berharap IKM ini mudah-mudahan kedepan guru-guru atau PTK yang ada di kecamatan Tanalili bisa melaksanakan dengan baik sehingga insyaallah kecamatan Tanalili tidak kala dengan kecamatan lain,”tandasnya.(jal/dr)