Luwu daulatrakyat.id – PT Masmindo Dwi Area bekerjasama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Luwu menggelar kegiatan Pelatihan Kapasitas Guru Sekolah Dasar SD se- wilayah Kecamatan Latimojong di Hotel Belia Kecamatan Belopa Utara Kabupaten Luwu Sabtu, 24 September 2022.
Pelatihan kapasitas guru tahun 2022 dihadiri oleh puluhan guru, kepala sekolah dan pengawas pendidikan wilayah Kecamatan Latimojong dengan tujuan peserta memiliki modal pengetahuan untuk mengembangkan diri sebagai guru dalam Proses Belajar Mengajar (PBM).
Kepala Dinas Pendidikan Drs. Hasbullah Bin Mush membuka kegiatan pelatihan sekaligus menyampaikan ucapan banyak terima kasih kepada PT Masmindo yang telah melakukan program tersebut untuk memberikan pengetahuan mengenai beberapa keterampilan PBM kepada guru-guru, “ saya sangat berterima kasih kepada PT Masmindo yang juga membantu pemerintah terutama Dinas Pendidikan dalam melakukan program seperti ini, Masmindo membantu pemerintah Kabupaten Luwu bukan hanya bantuan pembangunan infrastuktur namun juga membantu peningkatan sumberdaya manusia juga dia pikirkan, terutama diwilayah terpencil, ini sangat luar biasa”, Ujarnya.
Hasbullah juga menyampaikan bahwa program pelatihan kapasitas guru yang di adakan PT Masmindo saat ini adalah tahap pertama untuk di area PT Masmindo Kecamatan Latimojong, “ kami harap kegiatan ini dapat berlanjut untuk semua Sekolah Dasar (SD) di Wilayah Kabupaten Luwu juga mengharap apa yang dilakukan Masmindo seperti ini menjadi acuan bagi perusahaan besar yang ada di Kabupaten Luwu “, ujarnya.
PT Masmindo Dwi Area bersama Indika Foundation menyelenggarakan program pelatihan kapasitas guru-guru honorer dalam keterampilan Proses Belajar Mengajar (PBM) diharapkan dapat membantu pembelajaran dikelas dengan metode yang kreatif dan inovatif serta meningkatkan pengetahuan terkait kurikulum pembelajaran yang terbaru juga pengabdian untuk memberikan pendidikan kepada generasi muda.
Tanpa pendidikan, maka Indonesia akan tertinggal dalam membangun sumber daya manusia dan bersaing dalam lingkup global (Sopian, 2016). Selain itu, perkembangan teknologi yang kian canggih dan penuh inovasi cenderung menuntut guru-guru untuk dapat beradaptasi dalam proses pengajaran yang menarik. Namun, tidak semua guru di Indonesia memiliki keterampilan yang optimal dalam memberikan edukasi yang sesuai dengan standar nasional dan perkembangan yang terjadi, salah satunya guru honorer atau non Aparatur Sipil Negara (ASN).(lin)