MAKASSAR.DAULATRAKYAT.ID.Badan Layanan Umum (BLU) Pusat Investasi Pemerintah (PIP) diketahui telah menyalurkan pembiayaan ultra mikro (UMi) melalui berbagai lembaga keuangan bukan bank sebesar Rp17,16 triliun kepada 5,1 juta debitur sejak 2017 sampai 9 Desember 2021.
Direktur Kerja Sama, Pembiayaan, dan Pendanaan PIP Muhammad Yusuf mengatakan jangkauan penyaluran kita kepada 503 kabupaten /kota dari 514 kabupaten/kota yang tersebar di seluruh Indonesia,” ujarny beberapa waktu lalu dalam Media Gathering secara daring.
Dikatakan Yusuf berdasarkan data PIP, sebanyak 95 persen penerima pembiayaan tersebut adalah perempuan, dengan mayoritas plafon pinjaman di bawah Rp5 juta atau 92 persen dari total pembiayaan.
Dijelaskan Yusuf jika PIP telah menyediakan opsi pembiayaan syariah yang sampai dengan saat ini porsinya sudah mencapai 47 persen dari total penyaluran.
“Saya kira gampang kok karena untuk mengakses pembiayaan UMi, para pelaku usaha ultra mikro bisa segera menghubungi pembiayaan pada 51 lembaga keuangan bukan bank yang tersebar di seluruh Indonesia,”kata Yusuf mengungkapkan.
Dijelaskan lembaga tersebut antara lain yang terbesar yakni PT Permodalan Nasional Madani (PNM) dengan produk Mekaar, PT Pegadaian dengan produk Kreasi dan Gadai, serta tiga koperasi di Malang, Gresik, dan Makassar.
“Sistemnya penyalur langsung namun ada juga skema tidak langsung lewat PT Bahana Artha Ventura yang menyalurkan pembiayaan kepada para pelaku usaha lewat lembaga keuangan mikro atau koperasi yang tersebar di seluruh Indonesia,”sebutnya.
Diketahui alasan PIP menyalurkan seluruh pembiayaan UMi tersebut melalui berbagai lembaga keuangan bukan bank karena sebagian besar pelaku usaha atau sekira 44 juta pelaku usaha yang masih belum mendapatkan akses pembiayaan formal dari perbankan.
Untuk Sulawesi sendiri PIP telah menyalurkan dana debitur sebesar 261.423 Debitur jika dirupiahkan sebesar Rp907,83 Miliar.
Para.debitur mendapatkan pinjaman melalui lembaga bukan bank dengan syarat memiliki pengalaman pembiayaan UMKM minimal 2 tahun,sehat dan berkinerja baik.Memiliki sistem yang terkoneksi dengan skip umi,memiliki kapasitas pendampingan pada debitur dan LK Audited minimal WDP atau LK hasil pemeriksaan pengawas dan disetujui anggota.(ninaannisa)