Editorial
Siang itu, di rumah politisi PDI.P Hj Nurnazila nampak kedatangan tamu penting yang tak asing bagi warga Sulbar., Prof Husain Syam yang kerap disapa PHS.
Usai makan siang, mereka tengah duduk santai sambil berkaraoke ditemani sejumlah sahabat – sahabat sang Prof.
Seorang akademisi, PHS segedar bersilaturahmi dengan warga Sulbar. Tak ada pernyataan politik yang subtansi tekait Pilkada Sulbar 2024.
” Biarlah waktu yang menjawabnya,” begitu kalimat singkat yang terlontar dari mulut PHS saat daukatrakyat.id menanyakan kesiapannya untuk maju pada Pilkada Sulbar 2024.
Meski hampir sebagian warga Sulbar mengetahui, PHS punya keinginan untuk berkompetisi pada Pilkada 2024.” Ini hanya sosialisasi biasa saja,” katanya lagi.
Sembari menyeruduk kopi panas, dan asap rokok mengepul diudara. Silaturrahmi santai ini penuh dengan keakraban. Tak ada yang istimewa.
Penuh sahaja PHS hanya tersenyum ramah menyalami setiap orang yang ingin menemuinya.
Pun tak ada perbincangan serius seputar politik, karena memang bukan saat yang tepat untuk berbicara politik.
” Ini hanya ruang silaturahmi biasa saja,” ujar Ketua Askonas Sulbar Ilham Zainuddin yang biasa disapa Rory.
Orang bisa saja membangun opini. Tapi itu hal yang wajar-wajar saja.” Biasa itu orang berpendapat,” ujarnya.
Sebagai seorang Rektor yang memiliki kapasitas keilmuan, tentu punya keinginan dan cita -cita yang mulia untuk warga Sulbar.
Helatan Pilkada masih jauh, semua akan terjawab kelak. Biarlah ruang dan waktu itu akan menjawabnya.
Tak ada yang tak mungkin, jika Tuhan menghendakinya. Biarlah PHS mengikuti detak jantung Sulbar. Biarlah Ia merasakan bagaimana detak jantung warga Sulbar. Sejauhmana keinginan warga Sulbar.
Memperkenalkan diri diruang publik adalah hal yang sah – sah saja. Karena politik dinamis. Ia akan bergerak, hingga betul – betul tiba waktunya.
Selebihnya publik yang akan menentukan pilihan, siapa yang layak dan tepat untuk memimpin Sulbar kedepan.(*)