Mamuju,daulatrakuat.id — Pencegahan korupsi harus dimulai dari diri sendiri, keluarga dan lingkungan sekitar dalam pemerintahan. Seluruh perangkat daerah OPD lingkup Pemprov Sulawesi Barat harus membangun integritas agar tidak melakukan tidak pidana korupsi.
Hal itu disampaikan Deputi Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat Komisi Pemberantasan Korupsi KPK-RI Wawan Wardiana saat memberikan pengarahan kepada seluruh perangkat OPD lingkup Pemprov bersama istri di Ballrom Hotel Maleo Mamuju, Rabu ,1 November 2023.
Kegiataan bimbingan tekhnis keluarga berintegritas, mengusung tema Menjaga Integritas Menjunjung Tinggi Nilai-nilai Malaqbi dan Menegakkan prinsip Mellete Diatonganan Untuk Sulbar Maju terus.
Menurut Wawan Wardiana, saat ini kejahatan korupsi masih dianggap sebagai kejahatan yang luar biasa, jika dibandingkan dengan kejahatan yang lainya.
“Korupsi dikatakan kejahatan luar biasa sebab yang melakukan korupsi satu orang tetapi yang dirugikan bisa sampai ribuan orang,” ujar Wawan dikutip dari Humas Pemprov Sulbar.
Korupsi, sebut Wawan dianggap kejahatan luar biasa karena dampaknya luar biasa, namun biasanya masyarakat tidak sadar sebagai korban korupsi sehingga perlu kesadaran dengan memberikan pemahaman.
Wawan menyebut, ada tiga strategi dalam upaya pemberantasan tindak pidana korupsi, yaitu pendidikan masyarakat, pencegahan, dan penindakan.
“Peran serta masyarakat sangat dibutuhkan untuk membangun nilai integritas antikorupsi, karena itu KPK konsentrasi terhadap bimbingan teknis, peningkatan kapabilitas, dan pemberdayaan masyarakat,” ujar Wawan.
Strategi pencegahan, ujar Wawan dapat dilakukan dengan memperbaiki sistem pada lembaga atau instansi yang lebih transparan dan akuntabel. Misalnya membangun sistem yang terintegrasi dengan sistem elektronifikasi agar masyarakat mudah mengaksesnya.

“Harapannya seluruh kepala OPD dan istri melalui kegiatan ini, bisa menjadi tauladan diri sendiri, dan dapat mengimplementasikan nilai-nilai integritas. Sehingga kedepan generasi kita menjadi generasi yang berintegritas,” ujarnya.
Pj Gubernur Sulbar Prof Zudan Arif Fakrulloh mengatakan, kegiatan ini sangat luar biasa apalagi menghadirkan istri dan suami masing-masing OPD.
Prof.Zudan mengapresiasi dan menyambut baik inisiatif tim dari KPK untuk memberikan bimbingan teknis keluarga berintegritas di Provinsi Sulbar.
“Kami di daerah berharap secara nasional dapat dianggarkan secara khusus untuk diikutkan dan ini sangat berdampak kedepannya,” kata Prof.Zudan.
Menurut Prof.Zudan pentingnya pengawasan khusus dalam APBD Sulbar, mulai dari belanja dan pendapatan. Apalagi saat ini sulbar masih dibawah rata-rata nasional.
Sebab itu, Prof.Zudan menekankan kehati-hatian dalam mengelola anggaran OPD dan seluruh kabupaten.
“Namun kita bersyukur karena inflasi, kita masuk sebagai daerah inflasi terendah. Yang terpenting dilakukan adalah menjaga aspek ketaatan dalam mengelola anggaran,” pungkasnya. (Lim/dr)