BALI.DAULATRAKYAT.ID. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Selatan dan Barat merilis data perkembangan industri jasa keuangan Sulawesi Selatan. Prekonomian Sulawesi Selatan pada triwulan III/2023 ditopang oleh sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan, sektor perdagangan eceran serta sektor Industri Pengolahan.
Sampai pada Oktober 2023, penghimpunan dana Pihak Ketiga (DPK) Rp125.15 triliun atau tumbuh 7,11% (yoy). DPK masih didominasi tabungan sebesar Rp72,94 triliun, Deposito sebesar Rp31,10 triliun (24,85%), dan Giro sebesar Rp21,11 triliun (16,86%
Dikatakan Darwisman data diatas menunjukkan jika ditengah perlambatan ekonomi Industri Perbankan tetap tumbuh positif.Aset perbankan tumbuh sebesar 9,55 persen diatas nasional,begitupun dengan kredit.Kredit tumbuh sebesar 12,18 persen artinya Industri Jasa Keuangan tetap bertumbuh dengan kinerja dan program yang sesuai dengan arahan presiden Jokowi.
“Kami sangat senang IJK tumbuh positif
ditambah pasar modal yang juga mengalami pertumbuhan yang sangat baik.
,”ujar Darwisman.
Untuk IKNB seperti Pegadaian juga tumbuh positif,gadai emas tumbuh
Pinjol juga tumbuh.Namun perkembangan asuransi umum melambat kendati asuransi jiwa mengalami peningkatan.
Adapun perkembangan Kredit di Sulsel antara lain kredit komsumtif lebih tinggi daripada produktif artinya kemampuan masayarakat cukup tinggi.
“Kami melihat momentim perbankan 2024 akan lebih baik daripada 2023 dimana Pisang Cavendis yang merupakan pilot project pemprov Sulsel kami targetkan 100 hektar penamaman buat lahan-lahan baru begitu juga dengan komoditi lainnya,”jelasnya.
Darwisman mengajak masyarakat Sulsel untuk meningkatkan pendapatan ekonomi keluarga dengan menanam Pisang Cavendis karena memiliki nilai jual dan keuntungan yang signifikan.