MAKASSAR.DR.Setahun kepemimpinan Nurdin Abdullah sebagai Gubernur Sulawesi Selatan menuai banyak sorotan pro dan kontra masyarakat,legislator,pengamat politik dan sejumlah awak media.
Menyikapi hal tersebut Gegara Institute menggelar rumpi sambil ngopi dengan tema “Dendam Politik Dibalik Mutasi” di Warkop 115 Jalan Toddopuli Raya Makassar siang tadi menghadirkan empat orang narasumber antara lain Prof Aminuddin Umar pakar hukum dan tata negara Unhas,Dr Hasrullah pengamat Komunikasi dan Hukum Unhas,Buhari Kahar Mudzakkar Politisi dan Eks anggota DPRD Sulsel selama dua periode dan Sellek KS Dalle Anggota DPRD Sulsel.
Peserta berasal dari aktifis LSM dan sejumlah awak media.Dialog mengupas tentang kinerja dan prestasi Nurdin Abdullah yang dinilai tidak relevan dengan kepentingan masyarakat justru sarat dengan kepentingan politik didalamnya dimana NA berulang kali melakukan mutasi alias melakukan rotasi kepemimpinan di sejumlah SKPD lingkup Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan.
Hasrullah pengamat politik dan komunikasi Unhas mengatakan jika pemprov ingin baik harusnya bisa mengangkat pejabat sesuai latar belakang pendidikan dan kompetensi orang tersebut.
Misalnya saja kata dia Humas harusnya berasal dari pendidikan ilmu komunikasi dan kehumasan.Memilih pejabat bukan hanya adanya faktor kedekatan saja atau karena orang tersebut adalah keluarga gubernur.
“Saya kira dalam digital demokrasi publik meminta prestasi pemimpinannya dalam setahun atau dua tahun tunjukkam kinerja dan jika masih stagnan masyarakat juga butuh kejelasan tentang kendala yang dialami Pemprov ,”ujar Hasrullah.
Setahun kepemimpinan NA yang kelihatan hanya mutasi sejumlah pejabat struktural yang dia lakukan untuk kesekian kalinya.
Sementara itu Anggota DPRD Sulsel Sellek KS Dalle mengatakan mutasi adalah hal biasa dalam lingkup pemerintahan namun pimpinan juga harus melihat sejauh mana tingkat kemampuan dari orang yang akan ditunjuk dalam memegang suatu jabatan.
“Soal mutasi adalah hal yang biasa namun jika sesuai dengan mekanisme yang ada,”terangnya.
Menurut Sellek jika pada kenyataannya mustasi yang dilakukan pemprov Sulsel hanya malah membuat pekerjaan Pemprov jadi tidak karuan maka patut dipertanyakan sejauh mana penilaian NA sebelum melakukan mutasi.(ninaannisa)