Oleh : Muslimin.M
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur resmi meluncurkan program unggulan Gratispol dalam seremoni megah yang digelar di Plenary Hall Sempaja, Senin (21/4/2025). Acara ini menjadi penanda dimulainya langkah besar Kaltim menuju pencapaian visi generasi emas dan daerah sejahtera.
Dalam sambutannya, Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud menyampaikan peluncuran Gratispol merupakan momen bersejarah, tak hanya karena bertepatan dengan peringatan Hari Kartini, namun juga menjadi simbol transformasi besar di sektor pelayanan dasar.
“Gratispol adalah program emas dan lompatan besar untuk menjadikan Kaltim daerah maju dan setara dengan daerah lainnya yang sudah maju, ” Ucap Rudy Mas’ud
( dikutip dari media Kaltim,21/4/25).
Apakah ini menjadi embrio lahirnya generasi emas Kaltim ?
Peristiwa bersejarah yang ditandai dengan launching program gratisPol yang menjadi program unggulan gubernur Rudy, bukan hanya di bidang pendidikan, kesehatan tapi juga dibidang sosial lainnya yang selama menjadi permasalahan sosial di masyarakat Kaltim.
Kaitan dengan momen bersejarah tersebut, saya terdorong untuk menuangkan sedikit catatan dalam bentuk tulisan, khususnya di bidang pendidikan yang menjadi bagian penting dari program gratisPol ini.
Sejatinya,
Dalam konstitusi kita, sudah begitu jelas uraian nya tentang kewajiban negara terhadap pendidikan. Pendidikan menjadi hak bagi setiap warga negara sebab pendidikan bukan kemewahan yang hanya bisa diakses oleh yang mampu, meskipun realitasnya menunjukkan sebaliknya. Biaya sekolah yang terus meningkat, kebutuhan perlengkapan belajar yang mahal, dan beban ekonomi keluarga yang kian berat telah membuat banyak anak-anak harus mengubur mimpinya sejak dini.
Di tengah tantangan tersebut, warga Kalimatan Timur patut berbangga dan memberi apresiasi yang tinggi kepada pemerintahnya melalui gubernur Haji Rudy telah meluncurkan program andalan dan sekaligus terobosan baru bertajuk
“gratispPol”, sebuah inovasi dan respon dalam menyongsong masa depan Kalimantan Timur yang gemilang.
Mengapa program ini menjadi penting ?
Kalau kita memperhatikan data-data statistik, disana menunjukkan bahwa banyak sekali anak-anak di daerah, termasuk di kaltim sendiri setiap tahunnya terpaksa berhenti sekolah atau belum mendapatkan layanan pendidikan secara merata karena alasan ekonomi. Terutama di daerah pinggiran, banyak anak yang harus membantu orang tuanya mencari nafkah daripada duduk di bangku sekolah.
Dari kondisi itu, kehadiran program pendidikan gratis menjadi salah satu solusi yang tepat, meskipun kita juga memahami bahwa pendidikan gratis bukanlah akhir dari perjuangan keluar dari masalah itu. Tantangan selanjutnya adalah bagaimana memastikan bahwa kualitas pendidikan tetap terjaga. Pemerintah provinsi kaltim perlu juga mengawal mutu pengajaran, meningkatkan kompetensi guru, memperbaiki infrastruktur sekolah, serta menyediakan sistem pendampingan untuk siswa dengan kebutuhan khusus.
Saya meyakini bahwa program ini akan membawa perubahan sosial yang besar. Pendidikan yang inklusif akan mempersempit jurang ketimpangan, anak-anak dari keluarga kurang mampu punya peluang yang sama untuk meraih masa depan cerah. Mereka bisa bermimpi menjadi dokter, guru, ilmuwan, atau pemimpin bangsa, tanpa takut terbentur biaya.
Dan optimisme itu kini mulai nyata. Pemerintah hadir dengan kebijakan yang berpihak pada rakyat, pendidikan tak lagi menjadi beban, dan itu artinya kita semua sedang membangun pondasi peradaban yang lebih kuat.
Bahwa pendidikan gratis bukan hanya tentang tidak membayar biaya sekolah, bahkan lebih dari itu,
ini adalah bentuk keadilan sosial bagi setiap anak, terlepas dari latar belakang ekonomi keluarganya, punya hak yang sama untuk belajar dan berkembang. Ketika pendidikan menjadi gratis dan mudah diakses, anak-anak dari keluarga kurang mampu tidak lagi harus memilih antara sekolah atau membantu orang tua mencari nafkah.
Dalam pemikiran saya bahwa ketika program pendidikan gratis dijalankan secara serius, maka efek positifnya pada negara begitu besar sebab dengan semakin banyak anak-anak dari berbagai latar belakang yang mengenyam pendidikan, kualitas sumber daya manusia secara umum akan meningkat drastis.
Dan ini akan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi, pengurangan angka kemiskinan, dan peningkatan kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan.
Saya optimis bahwa program pendidikan gratis melalui jargon gratisPol yang dicanangkan oleh Pemprov Kaltim adalah investasi jangka panjang. Hasilnya memang tidak langsung terlihat, tetapi dalam beberapa tahun ke depan, daerah ini akan merasakan manfaatnya lewat generasi muda yang cerdas, kritis, dan siap menghadapi tantangan zaman.
Karenanya,
Tidak salah jika kita mendukung dan mengawal bersama program ini agar tidak gagal, tetap berada di jalurnya, dan manfaatnya benar-benar bisa dirasakan oleh semua anak-anak kaltim, karena masa depan Kaltim ada di tangan mereka yang hari ini sedang belajar.
Lebih dari itu,
pendidikan gratis dapat menjadi kunci bagi kemajuan daerah. Ketika anak-anak daerah mendapatkan pendidikan yang baik, pendidikan yang berkualitas, maka mereka akan tumbuh menjadi generasi yang mampu membangun wilayahnya sendiri. Mereka bisa menjadi guru, dokter, tenaga medis, petani modern, wirausahawan, atau bahkan pemimpin yang membawa perubahan positif.
Terobosan gubernur Rudy ini dapat menciptakan efek domino yang luar biasa, dapat mempercepat pembangunan di daerah tanpa harus selalu bergantung pada pusat.
Generasi emas yang menjadi mimpi besar gubernur Rudy dan harapan rakyat Kaltim akan segera terwujud dan Kaltim akan menjadi daerah terdepan dalam segala bidang.
Semoga…(**)
