Oleh : Muslimin.M
Ayo, mari kita memilih orang baik, mari satukan suara kita untuk memilih orang baik “, begitulah sepenggal teriakan seorang relawan diatas panggung saat berkampanye mengajak warga yang hadir untuk memilih jagoan kandidatnya, kemudian disisi yang lain ada juga perbincangan warga yang tak kalah serunya, “percuma bang, calon nya itu-itu aja, belum lagi sistemnya udah bobrok semua, siapa yang terpilih, sama aja”.
Dari dua contoh pernyataan dan perbincangan diatas, kita boleh setuju, boleh juga tidak setuju, tetapi ada beberapa catatan terhadap sikap kita, jika kita tidak memilih di pilkada atau kita mengambil sikap golput yaitu kita perlu menyadari bahwa jika tidak memilih, tetap saja akan berlangsung pemerintahan, dan boleh jadi yang mengisi adalah orang-orang yang dianggap tidak tepat dan tidak layak. Dan jika tak melalui pemilu atau pilkada, lalu dengan cara apa kita mengisi pemerintahan ? Katakanlah kita semua sepakat tak perlu dengan pemilu untuk mengisi pemerintahan, lalu siapa yang berhak menunjuk orang yang layak dan pantas untuk mengisi pemerintahan yang bisa diterima rakyat ?. Sungguh dilematis dan tidak menyelesaikan masalah jika kita berada diposisi itu.
Lantas, bagaimana caranya memilih orang baik ?. Jika ingin menilai calon sebagai orang baik, kita harus memiliki perspektif untuk menilai permasalahan apa yang perlu diperbaiki, apakah calon yang akan kita pilih akan menyelesaikan masalah yang menurut kita penting diutamakan ?. Katakanlah misalnya anti korupsi, bagaimana perspektif kita tentang ini.
Jujur, setulnya tidak begitu sulit mencari orang baik untuk menjadi kepala daerah. Bagi kita yang sering dan suka diskusi, perbincangkan perspektif dengan orang-orang yang dekat dengan perspektif, tentu akan lebih mudah mengurainya dan mengerucutkan kriteria yang dimaksud yang berkaitan dengan partai atau orang-orang yang mencalonkan sebagai calon kepala daerah.
Caranya
Memilih orang baik dalam Pilkada merupakan langkah penting untuk memastikan pemimpin yang terpilih bisa menjalankan amanah dengan baik. Apakah dia pernah bermasalah dengan hukum atau terkait kasus korupsi ? Kita dapat memilih calon yang menunjukkan komitmen terhadap integritas dan transparansi. Hal ini bisa kita lihat dari sikapnya terhadap pemberantasan korupsi dan akuntabilitas dalam pengelolaan anggaran.
Bisa juga kita melihat hasil evaluasi program dan visi misi yang ditawarkan oleh calon. Apakah memiliki rencana yang realistis dan berorientasi pada kesejahteraan masyarakat ? Apakah paham akan kebutuhan dan aspirasi masyarakat di daerah tersebut ?
Orang baik biasanya dikenal karena keterlibatannya dalam kegiatan sosial dan kemasyarakatan. Apakah calon ini sering berkontribusi dalam komunitas, mendengarkan keluhan masyarakat, dan terlibat aktif dalam menyelesaikan masalah lokal ?
Aspek lainnya perhatikan latar belakang politik dan dukungan yang dimilikinya. Pastikan tidak terikat pada kepentingan kelompok tertentu yang bisa merugikan masyarakat umum. Pendapat dari tokoh masyarakat, akademisi, dan aktivis yang dikenal memiliki integritas tinggi, biasanya memiliki penilaian objektif terhadap calon yang bersangkutan.
Pendek kata bahwa memilih dengan cermat adalah kunci untuk mendapatkan pemimpin yang dapat membawa perubahan positif bagi daerah. Jangan hanya terpaku pada popularitas atau janji-janji manis, tetapi lihatlah dari sudut pandang yang lebih luas dan mendalam.
Memilih orang baik adalah keputusan yang sangat penting karena akan menentukan masa depan daerah yang dipimpinnya. Seorang pemimpin yang baik memiliki integritas dan rasa tanggung jawab yang tinggi, cenderung membuat keputusan yang berpihak pada kepentingan masyarakat luas, bukan untuk kepentingan pribadi atau kelompok tertentu.
Pemimpin yang baik akan membuat kebijakan yang pro rakyat, memperhatikan kebutuhan dan aspirasi masyarakat, akan fokus pada pembangunan daerah, peningkatan kesejahteraan, pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur yang berkelanjutan.
Seorang pemimpin yang baik akan berkomitmen untuk mengembangkan potensi sumber daya manusia di daerahnya, menyediakan akses pendidikan yang baik, pelatihan keterampilan, dan menciptakan lapangan kerja yang layak. Pemimpin yang baik tidak hanya berpikir tentang pencapaian jangka pendek, tetapi juga merencanakan masa depan yang berkelanjutan, akan mempersiapkan daerah agar mampu menghadapi tantangan di masa depan, seperti perubahan iklim, ekonomi digital, dan globalisasi.
Memilih orang baik dalam Pilkada berarti memilih masa depan yang lebih baik bagi daerah dan masyarakatnya. Memilih orang baik, jangan juga hanya melihat penampilan dan tutur katanya, sebab boleh jadi itu hanya tampilan luar yang bisa saja mengecoh, perhatikan dan pertimbangkan rekam jejak nya, visi dan misinya serta karakternya. Kata orang bijak guru adalah pengalaman terbaik.(**)