Search
Close this search box.

MEMAHAMI (KEMBALI) TRILOGI PENDIDIKAN (2)

Oleh : Muslimin.M

Suatu waktu kira-kira satu bulan yang lalu, saya sempat melakukan diskusi dengan beberapa kawan, salah satu yang menjadi tema hangat dalam diskusi itu yaitu tentang kondisi pendidikan tanah air, kebetulan waktu itu masih dalam suasana hardiknas, sorotan utama dalam diskusi itu pada level pendidikan formal baik di pendidikan dasar maupun menengah atas. Dari diskusi-diskusi ringan itu salah satu yang cukup menarik bagi saya adalah tentang trilogi pendidikan yang hubungannya dengan kondisi pendidikan saat ini. Kaitan dengan itu, saya lalu terdorong menuangkan sedikit dalam tulisan singkat ini terutama pada aspek pendidikan formal, tentu dengan bahasa yang sederhana dan rujukan beberapa teori atau konsep yang terkait.

Konsep trilogi pendidikan jika kita urai secara teoritis lalu dikaitkan dengan fakta saat ini maka akan cukup menarik sebab ada banyak variabel pendidikan yang ternyata variabel – variabel itu saling terkait satu sama lain, misalnya tentang kurikulum, tentang anggaran, tentang tenaga pendidik dan kependidikan, tentang sarana dan prasarana, pendek kata semua variabel ini berkontribusi nyata dalam sukses tidaknya tata kelola pendidikan di negeri ini, dan anehnya banyak sekali dalam tata kelolanya justru terkesan parsial, sehingga ketika kita ingin mengejar mutu, maka orentasi pendekatannya fokus ke tenaga pendidik yang lain nyaris terabaikan, padahal sejatinya harus utuh dan lengkap pendekatannya sebab ada banyak variabel mutu yang saling mengikat bukan hanya tenaga pendidik, tetapi ada Sapras, ada anggaran, ada regulasi,.dan seterusnya.

Trilogi pendidikan mengacu pada konsep pendidikan dalam tiga dimensi utama yaitu pendidikan formal, non formal dan informal. Pendidikan formal terjadi di institusi seperti sekolah dan Perguruan Tinggi dengan kurikulum yang terstruktur. Pendidikan non formal melibatkan pembelajaran yang terorganisir namun diluar lingkup sistem pendidikan formal, seperti kursus, pelatihan kerja. Pendidikan informal terjadi secara tidak terstruktur seperti melalui pengalaman sehari hari dan interaksi sosial. Pendidikan formal dalam dimensi trilogi pendidikan adalah pendidikan yang terstruktur dan formal yang ada pada pada lembaga pendidikan resmi seperti sekolah, perguruan tinggi/ universitas, ini mencakup kurikulum yang telah ditetapkan dan pemberian gelar atau sertifikat setelah menyelesaikan program pendidikan.

Dalam konteks Kurikulum Merdeka, trilogi pendidikan mengacu pada pendidikan dasar, menengah, dan tinggi yang diintegrasikan secara holistik dalam pendekatan kurikulum yang baru yaitu Kurikulum Merdeka yang berjuan untuk memperkuat keterampilan abad ke-21, menggali potensi siswa secara menyeluruh, dan mempersiapkan mereka untuk menghadapi tantangan masa depan. Hal ini mencakup penekanan pada pembelajaran berbasis proyek, keterampilan abad ke-21, dan integrasi teknologi, serta memperkuat nilai-nilai karakter dan kebangsaan.

Trilogi pendidikan pada pendidikan dasar, menengah, dan tinggi mencakup proses pembelajaran dari tingkat dasar hingga tingkat lanjutan. Pada pendidikan dasar, fokusnya adalah memberikan landasan pengetahuan dan keterampilan dasar kepada siswa. Pendidikan menengah memperdalam pemahaman dan keterampilan siswa dalam berbagai mata pelajaran. Sedangkan pendidikan tinggi membawa siswa ke tingkat keahlian yang lebih tinggi dalam bidang studi tertentu melalui program sarjana, magister, dan doktoral.

Dari pandangan-pandangan diatas, teranglah kepada kita bahwa trilogi pendidikan merupakan aspek penting dalam pendidikan yang selalu menjadi bagian penting dalam penyusunan kerangka tujuan pendidikan. Ketika konsepnya ingin meningkatkan kualitas sumber daya manusia( SDM), maka tiga aspek dimensi pasti menjadi lingkup yang utama, terkhusus pada dimensi pendidikan formal. Hal ini dapat kita artikan bahwa kebijakan pembangunan SDM, fokus utamanya ada pada pendidikan formal mulai dari pendidikan dasar menengah sampai pada pendidikan tinggi, sebab pendidikan formal inilah menjadi instrumen penting dalam proses itu.

Dimensi Pendidikan formal

Dalam konteks pendidikan formal, trilogi pendidikan mengacu pada tiga dimensi utama dari sistem pendidikan yang terstruktur, yaitu :

Pertama: Kurikulum ; Merupakan pedoman dalam rencana pembelajaran yang dirancang dan disusun untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu dalam institusi formal seperti sekolah dan universitas/ PT. Kurikulum memegang peran kunci dalam membentuk arah dan kualitas pendidikan suatu negara. Kurikulum memberikan panduan tentang apa yang harus dikerjakan, bagaimana cara mengajar dan bagaimana kemajuan siswa dinilai.

Kurikulum menetapkan standar pendidikan yang diharapkan dari siswa dari berbagai mata pelajaran dan tingkat pendidikan. Kurikulum mengembangkan keterampilan kritis, mempelajari pengetahuan akademis, kreativitas, komunikasi dan kerjasama untuk kesuksesan dalam kehidupan. Kurikulum dapat membantu membentuk warga negara yang bertanggung jawab dan berkontribusi positif terhadap masyarakat dan negara.

Kedua: Metode pembelajaran adalah cara atau strategi yang digunakan oleh guru untuk mengajar dan membantu siswa memahami materi pelajaran. Metode pembelajaran ini mencakup pendekatan dan teknik yang digunakan oleh pendidik untuk menyampaikan materi pelajaran kepada siswa yang dapat bervariasi seperti ceramah, diskusi hingga penggunaan teknologi dari pengajaran langsung hingga pendekatan berbasis proyek atau berbasis masalah.

Metode pembelajaran harus mendorong partisipasi aktif siswa untuk meningkatkan pemahaman dan retensi materi, relevan dengan kebutuhan dan minat siswa. Guru harus mampu menyesuaikan metode pembelajaran dengan melihat karakteristik siswa yang beragam dan kemampuan yang berbeda pula, termasuk dalam melakukan evaluasi yang lebih efektif terhadap pemahaman siswa.

Ketiga: Evaluasi dan penilaian; Hal ini terkait dengan proses penilaian kerja siswa untuk mengukur pemahaman mereka terhadap mata pelajaran dan kemajuan mereka dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah di tetapkan yang didalamnya ada ujian, tugas, proyek dan penilaian lainnya.

Dalam pendidikan formal, penilaian dan evaluasi saling melengkapi dalam mengukur pemahaman, kemajuan, dan pencapaian siswa dalam memahami materi pelajaran. Penilaian mengacu pada pengumpulan informasi tentang prestasi siswa berdasarkan kriteria tertentu. Evaluasi lebih bersifat menyeluruh dan mencakup proses analisis terhadap data penilaian untuk memberikan umpan balik yang konstruktif kepada siswa, guru dan lembaga pendidikan. Tujuannya adalah untuk memperbaiki proses pembelajaran dan mencapai tujuan pendidikan secara efektif.

Pendidikan formal memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan mutu pendidikan secara keseluruhan. Pendidikan formal dapat memberikan kerangka kerja yang terstruktur untuk pembelajaran, pemantauan dan evaluasi yang lebih teratur terhadap kemajuan siswa, guru dan sistem pendidikan secara keseluruhan. Pendidikan formal adalah pondasi penting untuk masa depan pendidikan. Namun, semakin maju teknologi dan perubahan dalam tuntutan pasar kerja menunjukkan bahwa pendidikan formal perlu terus beradaptasi. Integrasi teknologi dalam pembelajaran, pembelajaran sepanjang hayat adalah variabel penting dalam adaptasi dinamika dan perubahan yang begitu cepat.

Dari konteks trilogi pendidikan ini menjadi referensi penting bagi kita bahwa betapa membangun sumber daya manusia yang berkualitas, saluran utamanya ada pada trilogi pendidikan ini. Pendidikan formal menjadi kunci utama dalam mencetak manusia yang berkualitas pada level kesiapan intelektualitas dan keterampilan, pendidikan non formal termasuk pendidikan informal pun juga demikian meskipun konsep dan tujuannya tidak seperti pendidikan formal. Artinya dimensi pendidikan formal menjadi kunci sukses pendidikan di negeri ini kaitannya dengan kualitas sumber daya manusia dari aspek intelektualitas dan keterampilan.

Pada akhirnya kita berpandangan bahwa dengan tata kelola pendidikan yang baik, menempatkan pendidikan sebagai investasi jangka panjang, maka kita meyakini bahwa harapan dan tujuan pendidikan sebagaimana tertuang dalam konstitusi kita akan tercapai dengan baik, tentu dengan catatan perhatian dan kehadiran negara dalam proses ini sungguh nyata dan serius dan tentunya dengan dukungan semua pihak.(**)

……

Pegadaian

DPRD Kota Makassar.

355 SulSel

Infografis PilGub Sulbar

debat publik pilgub 2024

Ucapan selamat Walikota makassar

Pengumuman pendaftaran pilgub sulsel

Pilgub Sulsel 2024

https://dprd.makassar.go.id/
https://dprd.makassar.go.id/