Makassar-daulatrakyat.id-Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan, Dr.H.Basri, SPd.MPd mengungkapkan, secara matematis, daya tampung siswa SMA dan SMK di Sulawesi Selatan mengalami surplus. Tidak tanggung-tanggunh jumlahnya tergolong besar, yaitu 22.434 orang.
Dengan selisih yang sangat besar ini, Basri optimis pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) akan berjalan lancar dan sukses.
Hal ini diungkapkan Basri pada forum Rapat Koordinasi (Rakor) PPDB virtual dengan MKKS dan sejumlah Kepala SMP se Kota Makassar, Selasa (19/5).
Rakor PPDB antara Disdik Sulsel dengan MKKS dan sejumlah Kepala SMP se Kota Makassar yang baru pertama kalinya disambut baik keduabelah pihak. “Ini salah satu terobosan yang patut diapresiasi,” ujar Basri.
Pertemuan ini menurut Basri dalam rangka mengantisipasi permasalahan yang ada di lapangan, sekaligus Basri mengharapkan masukan dan saran demi kelancaran pelaksanaan PPDB jenjang SMA, SMK di Makassar.
Sebagai langkah awal Basri telah mengedarkan format isian kepada para Kepala SMP untuk diteruskan kepada siswa SMP yang akan melanjutkan ke jenjang SMA atau SMK.
Format isian ini, kata Basri, menjadi data awal bagi SMA/SMK yang akan memberikan gambaran jumlah peminat calon siswa baru setiap sekolah sebelum pelaksanaan PPDB.
Pada kesempatan tersebut Basri mengungkap sejumlah modus yang sering digunakan untuk meloloskan calon siswa baru pada sekolah tertentu.
Basri mengungkapkan masih ada sebagian masyarakat menganggap ada sekolah unggulan atau sekolah favorit, padahal, kata Basri, sekolah negeri sudah tidak ada polarisasi antara sekolah unggulan dan sekolah non unggulan.
Ia menegaskan, PPDB tahum ini berbeda dengan tahun lalu, tahun dilaksanakan fullonline atau online penuh dalam rangka untuk memutus wabah covid-19.
Karena itu, Basri mengharapkan MKKS dan para Kepala SMP se Kota Makassar ikut berperan serta menyukseskan pelaksanaan PPDB SMA, SMK di Makassar.
Sebab menurutnya, selama ini Makassar dan sekitarnya paling banyak ditemukan kasus PPDB yang menyimpang dari aturan yang telah sepakati.
Basri mengungkap sejumlah modus yang sering dilakukan orang demi memuluskan aksinya, seperti memalsukan atau merekayasa KTP, Kartu Keluarga atau dokumen lainnya.
Tahun ini Basri berharap tidak ada lagi modus-modus seperti itu. Sebab kalaupu. ada dan ketahuan, sanksi berat, yaitu kelulusan siswa tersebut akan dianulir, kendati yang bersangkutan sudah masuk belajar.
Basri menghimbau kepada orang tua siswa baru untuk mengikuti aturan yang ada, apalagi kuota siswa baru tahun ini lebih banyak. Untuk Kota Makassar jumlah alumni SMP sebanyak 23.107 siswa, sementara daya tampung yang tersedia sebanyak 31.104 orang, jadi surplus 7.997 kursi, belum termasuk Madrasah Aliah Negeri dan Madrasah Aliah Swasta.
“Jadi kalau ini semua berjalan normal, Insya Allah tidak ada masalah,” ujar Basri. (humas disdik sulsel/asri/dr)
Wamentan Harvick Panen Bawang Merah di Majene
Majene.daulatrakyat.id - Wakil Menteri Pertanian RI, Harvick Hasnul Qolbi bersama Pj Gubernur Sulbar Akmal Malik, jajaran Forkopimda dan Pemerintah Kabupaten...
Read more