Catatan Pinggir
Oleh : Mursalim Majid ( Wartawan/ Wkl Ketua PWI Sulbar)
Apa yang terlintas dipikiran seorang wartawan? ketika angka – angka statistik dan Istilah – istilah ekonomi itu mulai menjejali kepala para wartawan yang duduk rapi diruang ber AC di Hotel Maleo pada, Kamis, 7 Desember 2023. Tema yang menarik dalam satu helatan yang digelar Bank Indonesia ( BI ) Perwakilan Sulbar ” Pelatihan Wartawan Ekonomi “. Dari judul tema sudah mulai tertancap dikepala dan membayangkan betapa ribet dan tidak mudahnya menulis sebuah berita ekonomi.
Mungkin ada yang merenung atau serius menyimak materi yang disajikan para narasumber. Atau ada yang segedar bertanya untuk mendapatkan iming – iming dooorprize. Paling tidak suasan menghibur, sekaligus mendapat ilmu menjadi point penting dalam acara tersebut.
Meski kerap dalam suasana gaduh, tapi tak segaduh ruang – ruang fiskal yang terus memberi kesejukan demi pertumbuhan ekonomi dan mengatur lalu lintas keuang negara.
Bahkan dalam konteks Islam telah diatur pula dalam ekonomi atau berbisnis. Seperti dalam surat ( An-Nisa ayat 29)
Intinya suka tidak suka seorang wartawan secara umum harus mampu mengelola informasi ekonomi itu menjadi sajian yang menarik. Bahkan media – media besar sudah memiliki wartawan khusus ekonomi.
Sebuah kapal besar bernama news ekonomi, mulai istilah moneter, inflasi, valuta asing dll, sebenarnya tak kalah menarik dari berita – berita politik, hiburan atau skandal.
Bank Central dan BPJS wilayah Sulbar mencoba memberi pemahaman tentang istilah – istilah ekonomi dan angka – angka statistik bagi seorang wartawan agar tak keliru dalam menuangkan narasi yang menjadi produk berita.
Menulis berita gampang, cukup memahami dasar – dasar jurnalistik yang kerap digunakan, tapi menceritakan angka – angka statistik mungkin butuh keahlian khusus bagi seorang wartawan.
Memahami dasar – dasar penulisan berita 5 W + 1 H, menjadi pondasi dasar dalam menyusun struktur berita yang benar. Bagi seorang wartawan mungkin no proplem.
Proplem lain yang kerap dihadapi seorang wartawan, misalnya rilis – rilis resmi tentang ekonomi kadang masih ada keliru dalam penulisan. Hal itu terungkap dari mulut Kepala BPS Sulbar. PR yang besar inilah menjadi PR bersama bagi para pekerja pers khususnya di Sulbar.
Ditengah hiruk – pikuk berita – berita ekonomi, tentu memunculkan kejenuhan bagi seorang wartawan, apalagi wartawan ekonomi.
Mengusir kejenuhan itu, paling tidak sang wartawan harus mampu mengutak – atik isu yang menarik dibalik berita ekonomi itu.
Dari catatan penulis, dari materi – materi yang disajikan oleh para narasumber yang kompoten cukup teoritis. Penulis hanya teringat dimasa – masa bangku kuliah, meski tak mengambil jurusan ekonomi tapi cukup 1 SKS MKDU menjadi modal dasar dalam memahami tentang ekonomi.
Misalnya bicara tentang inflasi. Tentu dimata seorang wartawan dapat menggali dari berbagai aspek sebagai satu interkoneksitas yang terkait.
Misalnya isu pengangguran, kemiskinan, UMP dan UMK. Isu ini menjadi menarik jika ditelisik dalam perspektif sosial – ekonomi masyarakat.
Ini segedar ilustrasi betapa banyaknya isu yang menarik terkait informasi ekonomi dalam sudut pandang seorang wartawan. Hanya menggali dan terus menggali informasi itu hingga melahirkan karya jurnalistik yang berkualitas.(*)