• Home
  • Redaksi
  • Catatan Redaksi
Tuesday, October 3, 2023
Daulat Rakyat
  • Pendidikan
  • Pemerintahan
    • DPRD Makassar
    • Pemprov Sulsel
    • Pemkot Makassar
  • Ekobis
  • Hiburan
  • Politik
  • Opini
  • Berita
No Result
View All Result
Daulat Rakyat
  • Pendidikan
  • Pemerintahan
    • DPRD Makassar
    • Pemprov Sulsel
    • Pemkot Makassar
  • Ekobis
  • Hiburan
  • Politik
  • Opini
  • Berita
Tuesday, October 3, 2023
No Result
View All Result
Daulat Rakyat

Semua Siswa Kelas Enam SDN Katokkoan Masamba Dinyatakan Lulus

Waka Polres Luwu Utara Cek Alat Komunikasi HT

Kepala Bappelitbangda Lutra Hadiri Kegiatan Penilaian Kinerja Aksi Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting Tahun 2023

23
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Makassar, daulatrakyat.id — Menarik apa yang terjadi pada Kegiatan Penilaian Kinerja Aksi Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting Tahun 2023 di Hotel MaxOne Makassar, Kamis (25/5/2023), yang dilaksanakan Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov).

Kepala Bappelitbangda Kabupaten Luwu Utara, Drs. H. Aspar, yang tampil mempresentasikan kinerja Aksi Konvergensi Stunting Percepatan Penurunan Stunting di Kabupaten Luwu Utara, mempertanyakan perbedaan data ePPGBM dan SSGI yang terjadi.

Berita Terkait

Pimpin Upacara Kenaikan Pangkat Pengabdian, Kapolres Luwu Ingatkan Netralitas Personil Pada Pemilu 2024.

Istana Berbatik, PJ Gubernur Sulbar Tampil dengan Busana Motif Sekomandi

Ir. Fadriaty Gelar Kegiatan Pengawasan Pemerintahan Daerah Provinsi Sulsel  di Desa Tallang

Aspar mengatakan, sebenarnya Pemda Luwu Utara melalui Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) telah melaksanakan dengan sangat baik seluruh tahapan konvergensi pada 2022. Namun, kenyataannya angka stunting malah cenderung naik.

“Saya baru, tetapi cukup heran dengan angka stunting. Angka ePPGBM turun menjadi 12,58%, sedangkan SSGI malah naik 29,8%. Padahal objek yang diukur sama. Ini sudah melampaui standar error yang dapat diterima,” ucap Aspar di hadapan peserta.

Ia menyebutkan, faktor yang memengaruhi naiknya angka stunting di Luwu Utara adalah SDM Kader Posyandu yang rendah. Tak hanya itu, alat ukur standar yang juga masih kurang. Dan tak kalah berpengaruh adalah kunjungn posyandu yang masih kurang.

“Faktor yang berpengaruh terhadap naiknya angka stunting karena SDM kader posyandu yang rendah, alat ukur standar yang masih kurang, serta kunjungan ke posyandu yang juga masih kurang. Segala kekurangan akan menjadi perhatian serius kita,” imbuhnya.

Untuk diketahui, kegiatan tahunan Pemprov Sulsel ini bertujuan menilai kinerja pemerintah kabupaten/kota dalam percepatan penurunan stunting tahun 2022. Acara inni diikuti oleh 24 Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten/Kota se-Sulawesi Selatan. (lh/jal/dr)

ShareTweetPin
https://dprd.makassar.go.id/
https://dprd.makassar.go.id/
  • Home
  • Redaksi
  • Catatan Redaksi

© 2023 Daulat Rakyat - Santun Cerdas Kritis

No Result
View All Result
  • Pendidikan
  • Pemerintahan
    • DPRD Makassar
    • Pemprov Sulsel
    • Pemkot Makassar
  • Ekobis
  • Hiburan
  • Politik
  • Opini
  • Berita

© 2023 Daulat Rakyat - Santun Cerdas Kritis

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In