MAKASSAR.DAULATRAKYAT.ID.Pemerintah Kota Makassar dan KALLA menandatangi nota kesepahaman (memorandum of understanding) terkait penataan dan revitalisasi Taman Hasanuddin Kota Makassar. Penandatangan dilakukan oleh Zumadi S Anwar selaku Marketing, Strategy & Digitalization Director KALLA dan Moh. Ramdhan Pomanto sebagai Wali Kota Makassar, yang berlangsung di kediaman pribadi Wali Kota Makassar, Jalan Amirullah, Senin, 23 September 2024.
“Sejak lama sudah mesti berjalan dan saya memohon maaf kepada KALLA karena prosesnya berjalan lambat karena ada beberapa mekanisme yang mesti dilewati terlebih dahulu. Namun saya bersyukur dan berterima kasih kepada KALLA atas tanggung jawab sosialnya. Insyaa allah secara dunia tentunya memiliki kontribusi terhadap kemaslahatan bagi banyak orang dan secara akhirat menjadi amal jariyah, sehingga saya percaya dan berharap perusahaan-perusahaan lain dapat mengikuti jejak KALLA”, ungkap Moh.
Ramdhan Pomanto setelah penandatanganan MoU.
Dilanjutkan oleh Zumadi S Anwar dengan mengatakan rasa syukurnya atas penandatanganan MoU revitalisasi Taman Hasanuddin Kota Makassar. “Alhamdulillah kami bersyukur dan terima kasih kepada Pemerintah Kota Makassar yang selama ini sudah membantu. Awalnya tujuannya sebagai bentuk CSR, namun kalau hanya sebatas CSR tapi tidak sustainable (berkelanjutan) tidak memberikan solusi jangka panjang bagi lingkungan maupun sosial. Jadi akhirnya kita membuat suatu pola, bagaimana KALLA dengan Pemerintah Kota Makassar bisa menjalankan program berkelanjutan”, ucapnya.
Sebagai bagian dari program CSR dan komitmen KALLA untuk mendukung pembangunan yang berkelanjutan, program revitalisasi Taman Hasanuddin ini bukan hanya tentang mempercantik ruang kota. Lebih dari itu, program ini merupakan wujud nyata kami dalam menjaga warisan budaya dan lingkungan, sekaligus memberikan ruang hijau yang lebih ramah dan inklusif bagi masyarakat Makassar.
Dalam revitalisasi Taman Hasanuddin Kota Makassar, KALLA menerapkan pendekatan dengan tiga prinsip utama dalam konsep desain, diantaranya Ecological Identity, Inclusivity, dan Durability. Dimana prinsip konsep desain tersebut mempertahankan warisan ekologis kota Makassar dengan memprioritaskan vegetasi lokal yang endemik untuk memperkuat karakter taman.
Bukan hanya dari perspektif itu saja, namun menjadi ruang yang terbuka bagi semua kalangan hingga penggunaan fasilitas yang tahan lama, sehingga pemanfaatan taman dapat bertahan lebih lama, sesuai dengan standar penggunaan yang baik dan benar.
“Kami sangat berharap revitalisasi ini bukan sekadar pembangunan fisik, tapi juga mendorong pemerintah untuk melanjutkan komitmen dalam perawatan dan pemeliharaan taman. Kami telah merencanakan pemeliharaan selama dua tahun ke depan pasca revitalisasi, namun ke depannya tentu kami memerlukan dukungan penuh dari pemerintah kota untuk memastikan taman ini dapat terus memberikan manfaat bagi masyarakat dalam jangka panjang. Langkah ini menjadi salah satu
Upaya KALLA untuk memberikan solusi terhadap kebutuhan kota akan ruang terbuka hijau, sekaligus berkontribusi dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat Makassar”, ungkap Zumadi S Anwar.