Bulan Ramadhan 1443 H harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk memperbanyak amal ibadah, baik pada siang harinya maupun pada malam harinya. Hal tersebut disampaikan oleh Ustadz Letkol Sus Drs. H. Husban Abady, MH. Ketika memberikan ceramah Tarwih pada malam pertama di Masjid Nur Ikhsan Pertanahan Jalan A.P. Pettarani Makassar (2/4/2022).
Lebih lanjut Husban Abady mengatakan, jangan sia-siakan bulan suci Ramadhan ini berlalu begitu saja tampa mengisi dengan berbagai amal kebaikan, karena semua amal ibadah di bulan Ramdhan akan dilipatgandakan pahalanya oleh Allah SWT. Kita harus menganggap bahwa bulan Ramadhan tahun ini adalah merupakan bulan Ramadhan terahkir buat kita, karena tidak ada yang bisa menjamin, apakah kita masih bertemu bulan Ramadhan tahun depan.
Di akhirat nanti banyak orang yang menyesal dan merintih dihadapan Allah SWT., serta bermohon kepada Allah agar dihidupkan kembali di dunia ini, tetapi rintihan, penyesalan dan permohonan kita tidak akan didengarkan lagi oleh Allah SWT., oleh karena itu sebelum penyesalan itu tiba, maka manfaatkanlan bulan Ramadhan ini dengan sebaik-baiknya untuk melakukan kebikan sekecil apapun kebaikan itu, jelas Husban Abady.
Disamping itu Husban Abady juga mengajak agar memanfaatkan bulan Ramadhan ini untuk memohon ampun kepa Allah dari segala dosa dan kesalahan yang pernah kita lakukan dimasa lalu.
Di Akhir ceramahnya Husban Abady menyampaikan kisah Raja Iskandar Zulkarnain beserta pasukannya yang hendak berangkat menaklukkan suatu daerah. Sebelum berangkat, Raja Iskandar Zulkarnain berpesan kepada prajuritnya, bahwa dalam perjalanan nanti malam kita akan menyeberangi sungai, maka apa pun yang terinjak di sungai yang dilewati agar diambil.
Setelah malam gelap maka pasukan Raja Iskandar Zulkarnain melintasi sungai, prajurit terbagi 3 kelompok : yang pertama tidak mengambil apa pun yang terinjak di sungai karena ia yakin itu hanyalah batu, kelompok yang kedua mengambil alakadarnya yang terinjak di sungai, sedangkan kelompok yang ketiga mengambil sebanyak-banyaknya yang terinjak di sungai sehingga membuat tas mereka penuh.
Pada pagi harinya setelah menempuh perjalanan, Raja Iskandar Zulkarnain bertanya kepada prajuritnya, apa yang kalian dapatkan semalam?, maka para prajurit kelompik kedua dan ketiga mengeluarkan isi tasnya, dan ternyata isinya adalah intan berlian, sedangkan prajurit kelompok pertama yang tidak mengambil apa-apa sangat menyesal, begitu juga dengan prajurit yang mengambil alakadarnya mereka merasa senang namun bercampur dengan penyesalan, sementara prajurit yang sungguh-sungguh mengambil banyak mereka merasa sangat bahagia.
Kisah ini dapat kita hubungkan bahwa mulai malam ini kita semua akan melewati Ramadhan yang di dalamnya banyak sekali keberkahan dan kita memiliki 3 pilihan seperti piliha para prajurit Raja Iskandar Zulkarnain.
“Pertama, melewati Ramadhan tanpa mengambil keberkahannya sedikit pun. Kedua, melewati Ramadhan dengan mengambil keberkahan ala kadarnya, atau yang Ketiga, Melewati Ramadhan dengan bersungguh-sungguh mengambil keberkahannya, yaitu dengan cara memperbanyak ibadah dan amal kebaikan lainnya”, Tutup Husban Abady dalam ceramahnya.