Oleh : Muslimin.M
*Clayton Christensen* dalam bukunya “*The Innovator’s Dilemma*”, bahwa inovasi yang sukses sering dimulai dengan perubahan kecil atau disruptif yang mampu menciptakan pasar baru. Inovasi disruptif adalah inovasi yang menggantikan produk atau teknologi lama dengan cara yang lebih sederhana dan lebih terjangkau”,
Saya sering mendengar dari banyak kalangan sebuah ungkapan “Inovasi adalah kunci masa depan”. Ungkapan ini menjadi kata-kata indah bahkan menjadi kata kunci dari setiap forum ilmiah baik itu seminar, simposium maupun diskusi-diskusi di warung-warung kopi oleh kebanyakan masyarakat umum.
Apa sebetulnya makna dari ungkapan itu ?, apakah kita benar-benar memahaminya ?,
Tidak kita pungkiri bahwa negara ini sangatlah besar dengan segala potensi yang luar biasa dimilikinya, baik di laut, di darat bahkan di udara,
Ternyata, masih berada di jalur yang berliku menuju inovasi, entah kapan ada keseriusan.
Kita sepertinya terjebak didalam rutinitas, terlarut didalam pekerjaan sehari-hari, seolah-olah tidak punya waktu untuk berimajinasi, seolah-olah tidak memiliki ruang dan kesempatan untuk berekspresi apalagi berinovasi.
Padahal,
Diera digital saat ini, tuntutan untuk berinovasi semakin besar dan bahkan menjadi keharusan, kecepatan teknologi begitu cepat dan massif, bahkan nyaris melewati kecepatan berpikir manusia, sementara kita masih terkungkung oleh cara-cara lama yang sudah tidak relevan lagi, masih sibuk dengan rapat-rapat, seminar, FGD, bimtek yang kadang lebih banyak bertengkar dan tidak menghasilkan apapun, kecuali SPJ.
Bahkan, banyak orang yang masih berpikir bahwa untuk berinovasi, harus memiliki modal besar dan teknologi canggih, harus sekolah setinggi-tingginya dulu, harus di fasilitas dulu, dan harus ini, harus itu, harus bla bla bla…
Padahal, inovasi itu tidak selalu membutuhkan investasi yang fantastis, tidak selalu di fasilitasi secara berlebihan,.
Terkadang, hanya membutuhkan keberanian untuk berpikir berbeda dan melakukan sesuatu dengan cara yang baru. Sebuah ide, gagasan sederhana yang diterapkan dengan cara yang inovatif bisa membawa dampak besar.
Lihatlah,
bagaimana perusahaan-perusahaan teknologi besar seperti Apple, Google, atau bahkan start-up-start up yang berhasil berkembang dengan pesat, yang boleh jadi modal awalnya terbatas, namun memiliki ide yang luar biasa.
Lalu, apa masalahnya ?
Keberanian berinovasi dihantui oleh ketakutan dan kegagalan, dan celakanya kegagalan kadang dipandang sebagai akhir dari segalanya, bukan dianggap sebagai bagian dari proses belajar.
Kita terlalu takut salah, takut berbuat dan takut gagal, padahal kegagalan adalah guru terbaik dalam berinovasi, kesalahan menjadi pelajaran berharga untuk melangkah.
Kunci Perubahan
Banyak kalangan menilai bahwa inovasi adalah jiwa dari setiap perubahan yang signifikan. Tanpa inovasi, kita akan terjebak dalam rutinitas dan cara-cara lama yang tidak lagi relevan dengan kondisi zaman.
Di era moderenisasi yang semakin dinamis ini, inovasi bukan lagi sekadar pilihan, tetapi sebuah kebutuhan dan keharusan. Tantangan terbesar nya adalah bagaimana kita dapat menciptakan sesuatu yang baru, lebih baik, dan lebih efisien yang dapat membawa kita ke masa depan yang lebih baik.
Secara prinsip, saya memaknainya bahwa inovasi adalah tentang cara kita menyelesaikan masalah dengan pendekatan yang berbeda dan kreatif.
Tidak selalu harus sesuatu yang besar dan revolusioner, bahkan terkadang inovasi itu datang dalam bentuk perubahan kecil yang memberi dampak besar.
Hanya saja, inovasi perlu keberanian keluar dari zona nyaman, dan kondisi inilah yang paling sulit dilakukan, semua maunya enak dan nyaman tanpa mau berbuat dan berusaha.
Banyak orang terjebak dalam kebiasaan lama karena merasa aman dan tidak ingin mengambil risiko.
Padahal,
tanpa risiko, pasti tidak ada kemajuan. Inovasi membutuhkan eksperimen dan keberanian untuk gagal.
*Steve Jobs*, “Inovasi membedakan antara pemimpin dan pengikut.” Pemimpin adalah mereka yang berani memimpin perubahan, meskipun itu berarti harus melewati jalan yang penuh ketidakpastian.
Saya memberi contoh dalam sektor pendidikan. Dimasa lalu, pendidikan hanya bisa diakses oleh sebagian orang yang memiliki kemampuan finansial dan tinggal di kota, dan yang jauh di pelosok desa, pelosok kampung pasti akan mengalami kesulitan.
Tetapi, dengan kemajuan teknologi, kini pendidikan bisa diakses lebih luas, bahkan nyaris tidak mengenal batas wilayah melalui platform e-learning dan perangkat teknologi lainnya.
Artinya, dengan inovasi didalam pendidikan, dapat memberi kesempatan yang lebih luas dan lebih banyak masyarakat atau komunitas untuk belajar dan berkembang.
Penting untuk kita fahami bahwa inovasi bukan hanya soal teknologi, soal penemuan ilmiah,
Tetapi,
Inovasi adalah tentang bagaimana kita bisa berpikir lebih kreatif, memecahkan masalah, dan menciptakan solusi yang membawa perubahan positif.
Jika kita terus berinovasi, dunia ini akan terus bergerak maju, menciptakan peluang baru, dan memperbaiki kualitas hidup.
Inovasi bukan sesuatu yang sakral dan tabu untuk dilakukan, inovasi adalah hidup diantara kehidupan.(**)