• Home
  • Redaksi
  • Catatan Redaksi
Tuesday, October 3, 2023
Daulat Rakyat
  • Pendidikan
  • Pemerintahan
    • DPRD Makassar
    • Pemprov Sulsel
    • Pemkot Makassar
  • Ekobis
  • Hiburan
  • Politik
  • Opini
  • Berita
No Result
View All Result
Daulat Rakyat
  • Pendidikan
  • Pemerintahan
    • DPRD Makassar
    • Pemprov Sulsel
    • Pemkot Makassar
  • Ekobis
  • Hiburan
  • Politik
  • Opini
  • Berita
Tuesday, October 3, 2023
No Result
View All Result
Daulat Rakyat

Sukseskan Geopark Maros Pangkep sebagai UNESCO Global Geopark,PLN Hadirkan Perahu Listrik

Akan Dibangun Jaringan Telkomsel BTS di Desa Rinding Allo Rongkong Tahun Ini

Jadi Narasumber dalam Kegiatan Festival Pangan Jujur, Bupati Lutra: Pandemi dan Banjir Bandang Bawa Dampak Pada Ketahanan Pangan

44
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Jakarta, daulatrakyat id — Pandemi dan banjir bandang di Luwu Utara membawa dampak pada ketahanan pangan.

Dimulai dari terganggunya produksi pertanian akibat pembatasan pergerakan orang / tenaga kerja, terganggungnya distribusi pangan akibat penerapan PSBB dan penutupan wilayah secara terbatas, daya beli masyarakat menurun, kerusakan lahan padi dan jagung, kerusakan infrastruktur bendung, serta kerusakan saluran irigasi.

Berita Terkait

Pimpin Upacara Kenaikan Pangkat Pengabdian, Kapolres Luwu Ingatkan Netralitas Personil Pada Pemilu 2024.

Istana Berbatik, PJ Gubernur Sulbar Tampil dengan Busana Motif Sekomandi

Ir. Fadriaty Gelar Kegiatan Pengawasan Pemerintahan Daerah Provinsi Sulsel  di Desa Tallang

Mengatasi hal tersebut, Pemda Luwu Utara melakukan berbagai strategi, satu diantaranya adalah memberi asuransi Usaha Tani Padi Sawah melalui MoU dengan PT. Jasindo.

“AUTP ini adalah kegiatan lanjutan sejak 2021, dan tahun ini sekira 11.000 hektare yang akan diberi perlindungan. Ini adalah bentuk komitmen untuk memberikan perlindungan kepada petani kita jika terjadi kerusakan tanaman padi sekaligus salah satu wujud mitigasi pangan yang dilakukan pemda,” kata Indah saat menjadi narasumber pada Festival Pangan Jujur yang digelar Koalisi Rakyat untuk Kedaulatan Pangan (KRKP) di Galeri Salihara, Jakarta.

Tak hanya pemberian asuransi, pemda juga telah melakukan rehabilitasi lahan dan infrastruktur terdampak bencana, meningkatkan produktivitas pangan pokok, memperlancar distribusi dan menjaga stabilitas harga pangan, memproteksi lahan pertanian tanaman pangan dari alih fungsi lahan, menggerakkan secara massif KWT melalui inovasi GETAR DILAN, serta mengajukan sertifikasi sagu kerjasama Pemda, BALITPALMA dan UNHAS yang telah dikeluarkan Kementan RI dengan nama Sagu Luwu.

“Filosofi pembangunan pertanian di Luwu Utara itu ada Sagu Abadi, Kakao Lestari, Padi Sawah Berkelanjutan, dan Kopi Berkualitas. Diharapkan dengan strategi dan kebijakan Pemda, maka Luwu Utara dapat berkontribusi terhadap pangan nasional,” harap bupati perempuan pertama di Sulsel ini.

Lebih lanjut, Indah mengatakan salah satu varietas tanaman pangan yang dapat menghidupi masyarakat adalah tanaman sagu.

“Jadi kalau kita bicara histori sagu itu cukup panjang. Sebab sebelum masyarakat Tana Luwu mengenal padi dan beras, makanan pokoknya adalah sagu. Khusus untuk Luwu Utara lambang daerahnya adalah pohon sagu. Pemda kemudian berkomitmen bagaimana membudidayakan sagu karena terkait dengan sejarah dan identitas masyarakat Tana Luwu,” jelasnya.

Pada kesempatan tersebut, Ia juga menyampaikan bahwa hingga saat ini Kabupaten Luwu Utara tetap menjadi salah satu kabupaten penyangga pangan dan tetap mempertahankan posisinya sebagai lumbung beras di Sulawesi Selatan dengan luas lahan di angka 28.992,92 Hektare dengan tingkat produktifitas 5,75 ton/ hektare dengan capaian surplus beras sebesar 87.373,49 ton pada tahun 2021.

Sementara itu Koordinator KRKP, Said Abdullah, menjelaskan persoalan pangan sesungguhnya menjadi perhatian yang melintas batas dan waktu.

“Lewat festival ini kita mengajak publik untuk lebih aware terhadap persoalan pangan yang kian hari kian penting namun makin lemah dalam pengelolaannya. Selama pandemi kita bisa menyaksikan bagaimana pangan menjadi hal penting, tidak hanya menjaga keberlangsungan kehidupan namun juga negara ini. Sementara pada sisi lain kesungguhan memperkuat sektor pangan ini menjadi tanda tanya. Melalui festival ini kami ingin mengajak kepada semua lapisan masyarakat, khususnya kaum perkotaan, untuk lebih bijak dan arif dalam pangan serta terlibat dalam upaya mengontrol pengelolaan pangan sehingga lebih baik,” tandasnya. (hms/jal)

ShareTweetPin
https://dprd.makassar.go.id/
https://dprd.makassar.go.id/
  • Home
  • Redaksi
  • Catatan Redaksi

© 2023 Daulat Rakyat - Santun Cerdas Kritis

No Result
View All Result
  • Pendidikan
  • Pemerintahan
    • DPRD Makassar
    • Pemprov Sulsel
    • Pemkot Makassar
  • Ekobis
  • Hiburan
  • Politik
  • Opini
  • Berita

© 2023 Daulat Rakyat - Santun Cerdas Kritis

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In