• Home
  • Redaksi
  • Catatan Redaksi
Saturday, April 1, 2023
Daulat Rakyat
  • Pendidikan
  • Pemerintahan
    • DPRD Makassar
    • Pemprov Sulsel
    • Pemkot Makassar
  • Ekobis
  • Hiburan
  • Politik
  • Opini
  • Berita
No Result
View All Result
Daulat Rakyat
  • Pendidikan
  • Pemerintahan
    • DPRD Makassar
    • Pemprov Sulsel
    • Pemkot Makassar
  • Ekobis
  • Hiburan
  • Politik
  • Opini
  • Berita
Saturday, April 1, 2023
No Result
View All Result
Daulat Rakyat

Jadi Binaan BI,Kopi Luwak Gowa Tembus Pasar Internasional

67
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

MAKASSAR.DAULATRAKYAT.ID.Bank Indonesia Sulawesi Selatan kembali mengajak media Makassar untuk menyambangi salah satu produk wirausaha unggulannya di Kabupaten Gowa tepatnya berada di kawasan wisata Malino.

Kali ini binaan BI berasal dari Kedai Kopi Luwak yang sudah ada sejak 20 tahun lalu yang memiliki cita rasa sendiri.tentunya berbeda dengan kedai kopi lainnya.

Berita Terkait

Jokowi Resmikan Kereta Api Pertama di SulSel, Bumi Karsa Sukses Rampungkan Proyek Kereta Api

Manfaatkan Momen Ramadan, Hero Supermarket bersama FoodCycle Indonesia Memperluas Titik Dropbox Donasi Makanan

Yayasan Hadji Kalla Salurkan Bantuan kepada Puluhan Ribu Penerima Manfaat Selama Ramadan 1444 H

Kedai Kopi Luwak melakukan pengangkatan sendiri dan diracik sedemikian rupa sesuai selera.

Adapun pengembangan kopi luwak
Kopi berasal dari daerah Topidi Malino
Ikut bergabung UMKM binaan bank jndonesia 5 tahun lalu saat BI melakukan pameran namun sebelumnya memang sudah menjadi binaan Dinas Perdagangan kabupaten Gowa.

Hal tersebut sejalan dengan upaya Bank Indonesia dalam mengembangkan kopi dimana Kopi merupakan salah satu komoditas unggulan Sulawesi Selatan.

“Alhasil kopi tersebut telah dipasarkan hingga ke luar negeri dan masuk dalam bagian asosiasi kopi singapura,”kata Edwin Permadi
Kepala Divisi Implementasi Kajian ekonomi keuangan daerah

Lebih lanjut dikatakan Edwin terkait pengembangan ada beberapa kegiatan fasilitas pelatihan misal keuangan, pengelolaan usaha, pelatihan teknis, BI berkolaborasi dengan pihak mengetahui soal pengelolaan kopi, fasilitasi pameran dalam dan luar negeri.

“Untuk pemasarannya melalui ok boarding hingga Kopi sukses masuk dalam marketplace,”sebutt Edwin.

Diketahui daerah penghasil kopi tidak hanya di Gowa saja namun ada pula di Enrekang dengan klaster kalosi.

“Di Gowa sendiri bukan kluster tapi spesial dimana kopi luwak adalah komoditas unggulan yang akan tingkatkan terus yang kita masukkan dalam lokal development yang diharapkan nantinya bisa meningkatkan perekonomian dan ekspor
Singapura lanjut baru memberikan contoh ke China dan Jepang
Kita minta bantuan dari rekan BI di Beijing untuk mengenalkan kopi luwak kita,”Jelasnya.

Sekedar diketahui Di Tokyo ada taro juga di booth, supaya ada pengusaha tertarik,contoh komoditas kita bawah dalam ajang festival kopi di Jakarta, ada kurator adapakah sudah memenuhi standar spesialti atau tidak.

“Nach Untuk menjadi spesialti harus memenuhi standar tertentu, jadi kalau belum memenuhi standar, tugas kita itu untuk tingkatkan kualitas jika kurang maka akan kita bina bagaimana meningkatkan kualitas kpmoditas tersebut,”tambah Edwin.

Adapun Local development, selain ekspor untuk tanaman pangan agar harga tidak bergejolak dilakukam
peningkatan dari sisi kualitas, karena kalau di sini bagus mungkin di luar belum.

“Harapan kita Kopi Luwak dapat berpeluang hingga ekspor ke Mancanegara.Untuk
UMKM mitra, kita ajak pameran dan
UMKM binaan, kita bantu hingga menembus ekspor dan dunia digital,”pungkasnya.

Pemerintah iuga melakukan upaya promosi.Arabica misalnya sekali panen 200 sampai 300 kilogram per bulan.
Dari BI sendiri utamanya mereka membantu promosi, priority juga, setiap ada event diikutkan, ada bantuan-bantuan lain untuk promosi luar.

“Luwak ini punya rate yang berbeda dengan kopi kain salah satu harta di Sulsel dan punya pangsa pasar sendiri rerata penjualan Rp 1,8 juta per kilo.
Pasar nasionalnya ada di Jakarta, dipslay di pusat oleh-oleh Makassar,warkop-warkop,dan pengguna pribadi juga banyak biasanya konsumsi beli per Minggu atau per bulan
Lebih seimbang konsumsi Sulsel dan luar Sulsel

“Untuk harga lebih mahal di pusat oleh-oleh.Di Singapura,Taiwan ,Thailand dan Hongkong juga sudah ada,”pungkasnya.(ninaannisa)

ShareTweetPin
https://dprd.makassar.go.id/
https://dprd.makassar.go.id/
  • Home
  • Redaksi
  • Catatan Redaksi

© 2023 Daulat Rakyat - Santun Cerdas Kritis

No Result
View All Result
  • Pendidikan
  • Pemerintahan
    • DPRD Makassar
    • Pemprov Sulsel
    • Pemkot Makassar
  • Ekobis
  • Hiburan
  • Politik
  • Opini
  • Berita

© 2023 Daulat Rakyat - Santun Cerdas Kritis

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In