MAKASSAR.DAULATRAKYAT.Bank Indonesia kembali menggelar Digifest 2021 di Upperhilz Tanjung Bunga Makassar pekan lalu di 12 April 2021 yang dirangkaikan dengan Pengukuhan 25 TP2DD di Sulawesi Selatan.
Dalam sambutannya Kepala Kantor Perwakilan BI Sulsel Budi Hanoto mengawalinya dengan ucapan kesyukuran atas ujian pandemic yang setahun menjadi isu global.Kesehatan dan Ekonomi menjadi masalah penting dunia termasuk Indonesia ditengah pandemic covid19 ini.
Sejalan dengan perbaikan ekonomi global dan nasional, perekonomian Sulawesi Selatan juga diprakirakan tumbuh lebih tinggi di tahun 2021. Hal ini sejalan dengan peningkatan aktivitas masyarakat dan didukung oleh akselerasi program vaksinasi, dan tentunya upaya konkrit dari seluruh stakeholders dalam upaya pemulihan ekonomi nasional.
Lanjut Budi memaparkan selain perbaikan ekonomi yang sudah mulai terlihat,Kita juga melihat percepatan perkembangan digitalisasi. Penetrasi teknologi dalam bentuk inovasi digital semakin strategis dan mengakar pada seluruh sendi kehidupan.
Hal ini sejalan dengan tema yang diusung dari South Sulawesi Digital Festival 2021, yaitu “Digitally Connected”, yang berarti dimanapun, kemanapun, dan kapanpun kita berada, dengan adanya teknologi digital yang terus berkembang, kita tetap dapat terkoneksi satu sama lain. Saat ini, dunia berada dalam satu genggaman, mulai dari bangun tidur, WFH, Schools from Home, pesan makanan, hingga belanja daring dapat dilakukan melalui satu genggaman,”ujarnya.
Salah satu transformasi digital pada labirin saat masuk ruangan ini, jika revolusi industri pertama ditandai dengan lahirnya mesin uap, revolusi industri kedua dengan munculnya elektrifikasi dan produksi massal, dan revolusi industri ketiga ditandai dengan munculnya teknologi internet, maka revolusi industri keempat adalah fase dimana hampir semua sendi kehidupan kita telah tersentuh layanan digital.
“Hal ini juga dapat kita lihat bahwa di tengah menurunnya pertumbuhan sektor-sektor ekonomi pada tahun 2020, Sektor Informasi dan Komunikasi tumbuh tertinggi kedua sebesar 10,84% (yoy) sebagai salah satu buffer utama, setelah Sektor Jasa Kesehatan (22,98%, yoy) pada triwulan IV 2020,”lanjutnya.
Adapun pertumbuhan ini turut didorong oleh meningkatnya jumlah pengguna jasa internet selama pandemi COVID-19. Adopsi teknologi digital dipandang sebagai game changer menciptakan peluang ekonomi bahkan dapat memegang peran sebagai new source of economic growth.
“Karena itu, pandemi ini harus dijadikan momentum untuk melakukan percepatan transformasi digital,”ungkap Budi.