MAKASSAR.DAULATRAKYAT.ID.Memperingati Hari Pahlawan Nasional, Bank Indonesia menggelar kegiatan BIncang Rupiah dan Pahlawan (BI-RUPAWAN). Kegiatan ini mengangkat tema “Berjuang Membangun Bangsa, Menginspirasi dengan Nilai Kepahlawanan dalam Rupiah” dan diselenggarakan secara hybrid pada 12 November 2022 dari Kampus Universitas Negeri Makassar.
Kegiatan dihadiri oleh Kepala Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia, Marlison Hakim; Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan, Causa Iman Karana; Kepala Grup di Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia, Hari Widodo; Staf Ahli Bidang Ekonomi Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, Dr. Since Erna Lamba. S.P., M.P.; Inspektur Kodam XIV/Hsn, Brigjen TNI Dwi Endrosasongko; Imam Besar Masjid Istiqlal, Prof. K.H. Nasaruddin Umar; Wakil Rektor Bidang Akademik Universitas Negeri Makassar, Prof. Dr. Hasnawi Haris, dan Co-Founder Start-Up HELPer Indonesia, Nurul Fitria; dan diikuti secara hybrid oleh sekitar 1.000 orang peserta dari perbankan, himpunan ekonomi bisnis pesantren, mahasiswa, media massa, dan kelompok masyarakat lainnya.
Dalam sambutannya, Kepala Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia, Marlison Hakim, menyampaikan bahwa perekonomian global tahun 2023 masih dipenuhi ketidakpastian dan berbagai tantangan. Ditengah situasi tersebut, ekonomi Indonesia diprakirakan masih akan tetap tumbuh dan terjaga.
“Upaya dan tekad kuat menjaga momentum pertumbuhan ekonomi nasional ini merupakan cerminan semangat dan kegigihan perjuangan, sebagaimana telah dicontohkan oleh para pahlawan bangsa,”paparnya.
Untuk menjawab tantangan masa depan, Bank Indonesia juga terus berinovasi mewujudkan Rupiah Jendela Indonesia melalui desain uang yang mencerminkan kekayaan alam dan budaya Indonesia.
Penekanan terhadap pesan ke-Indonesia-an dan semangat nasionalisme semakin diperkuat dalam desain uang Rupiah Tahun Emisi (TE) 2022 yang lebih INTAN (Indah, Tahan Lama, dan Aman). Semua ini dilakukan Bank Indonesia untuk merawat semangat kepahlawanan, memupuk rasa cinta tanah air, menguatkan semangat membangun bangsa, sekaligus menjalankan amanat Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang.
Pada sesi diskusi, Kepala Grup di Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia, Hari Widodo turut memberikan motivasi bagi para peserta untuk memaknai nilai-nilai kepahlawanan dengan memahami secara utuh peran Rupiah dalam perekonomian.
Sementara itu, Inspektur Kodam XIV/Hsn, Brigjen TNI Dwi Endrosasongko menekankan bahwa peran masyarakat dalam menjaga kedaulatan dan keutuhan negara salah satunya bisa diwujudkan dengan merawat, mencintai, dan bangga menggunakan Rupiah.
Kepala Kantor BI Sulsel Causa Imam Karana menambahkan melalui kegiatan BI-RUPAWAN, Bank Indonesia mengajak seluruh elemen bangsa untuk merawat ingatan tentang pahlawan dan meneladani esensi nilai-nilai kepahlawanan sehinga hal tersebut bisa terus dihidupkan dan terinternalisasi dalam setiap individu/pribadi masyarakat Indonesia.
“Kita mengajak generasi muda dan seluruh kelompok masyarakat untuk semakin Cinta, Bangga, dan Paham (CBP) Rupiah, yang merupakan mata uang dan salah satu simbol kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),”ucap pak Cik sapaannya.
Mengapa memilih UNM sebagai tempat penyelenggaraan Rupawan karena mudah dijangkau dan tak kalah dengan Hotel.