Oleh : Muslimin.M
Disebuah sekolah dasar, baru saja diperkenalkan tentang kurikulum baru dimana kurikulum itu lebih menekankan pada pendidikan karakter dan keterampilan abad 21, dan semua guru-guru harus menyesuaikan diri dengan cepat. Bu Siti, guru kelas 6 yang sudah mengajar selama 10 tahun merasa sedikit khawatir dengan perubahan ini. Selama ini, dia terbiasa mengajar dengan metode tradisional yang mengutamakan hapalan dan ujian. Namun, kurikulum baru mengharuskan siswa untuk lebih banyak berdiskusi, berkolaborasi dan mengerjakan proyek. Pada suatu pagi, Bu Siti memulai kelas dengan perasaan campur aduk, ” anak-anak hari ini akan memulai proyek baru, kalian akan bekerja dengan kelompok untuk membuat ekosistem lengkap dengan hewan, tumbuhan dan air,” siswa-siswa tampak antusias meskipun ada beberapa yang terlihat bingung, bahkan siswa yang pendiam pun bersemangat. Bu Siti tersenyum melihat kreatifitas dan semangat siswa-siswa nya, ” ternyata dengan memberikan kesempatan dan panduan, kalian bisa berkembang dengan luar biasa”, kata Bu Siti.
Cerita diatas, menunjukkan kepada kita tentang bagaimana perubahan kurikulum bisa menjadi peluang bagi guru dan siswa untuk berkembang, kreatif dan menemukan cara baru dalam belajar dan mengajar. Dan bagian kedua tulisan ini kita akan lanjutkan dengan tema kurikulum merdeka.
Kurikulum memainkan peran penting dalam menentukan kualitas pendidikan, desainnya harus relevan dengan kebutuhan zaman, menyediakan pemahaman yang mendalam serta mendorong keterampilan yang dibutuhkan di dunia nyata. Tentu kita meyakini bahwa kualitas kurikulum akan berbanding lurus dengan kualitas pendidikan secara umum, semakin berkualitas kurikulumnya maka akan semakin bagus kualitas pendidikannya, meskipun juga ada faktor lain yang berperan seperti faktor kualitas guru, metode pengajaran, sarana pendidikan dan termasuk dukungan masyarakat.
Kualitas sebuah kurikulum bisa kita nilai dari seberapa relevan, komprehensif, dan adaptif terhadap perkembangan zaman dan kebutuhan sekolah/siswa. Evaluasi secara terus menerus terhadap efektivitasnya serta respon terhadap perubahan sosial, teknologi dan ekonomi adalah bagian penting untuk menjaga kualitasnya. Kurikulum yang baik menjadi pondasi yang kokoh bagi proses pembelajaran yang bermakna dan relevan bagi siswa serta mendukung pengembangan mereka baik secara individu maupun secara kelompok.
Dalam konteks itu, tentu kita sepakat bahwa kehadiran kurikulum merdeka sebagai respon atas hal yang dimaksud, Kurikulum merdeka merupakan salah satu terobosan penting menteri pendidikan, kebudayaan dan Ristekdikti untuk mengembangkan pendidikan yang lebih fleksibel dan berbasis pada potensi individu. Tentu hal ini bertujuan untuk memberikan ruang lebih besar pada siswa dalam memilih mata pelajaran yang ingin dipelajari sesuai minat dan bakat mereka. Dengan pendekatan ini tentu diyakini dapat meningkatkan relevansi pembelajaran dengan kondisi nyata, merangsang kreativitas dan inovasi dalam proses belajar mengajar serta memberikan keleluasaan bagi pengembangan kurikulum yang lebih responsif terhadap perubahan yang terjadi.
Tetapi ada juga sebagian dari masyarakat tidak begitu yakin dengan perubahan kurikulum itu akan menghadirkan kualitas pendidikan yang lebih baik, bahkan sering muncul anekdot, ” ganti menteri ganti kurikulum”, tentu ini ada benar nya sebab fakta selama ini memang sering terjadi. Tetapi apakah perubahan kurikulum ini sungguh relevan dengan tujuan ingin meningkatkan kualitas pendidikan ?. Sejatinya memang demikian, hasil dari perubahan kurikulum itu tentu tidak bisa kita ukur dalam rentan waktu yang singkat, setidaknya butuh satu periode atau bahkan satu dasawarsa baru akan terbaca hasilnya, dan sekaligus akan menjawab keraguan dan pertanyaan diatas.
Kurikulum Merdeka
Tentu sudah tidak asing lagi bahkan sudah begitu familiar bagi kita bahwa dalam Kurikulum Merdeka ada konsep yang disebut Merdeka belajar, konsep ini sebetulnya bagian penting dari kurikulum merdeka sebab inti dari tujuannya sama yaitu memberikan kebebasan yang lebih besar pada peserta didik dalam menentukan jalannya belajar, fleksibilitas, metode pembelajaran yang beragam serta penilaian yang lebih variatif untuk mengakomodasi kebutuhan peserta didik.
Hal itu bisa kita artikan bahwa ruang untuk peserta didik cukup luas untuk mengeksplor bakat, minat dan potensinya, siswa tidak kaku dan pasif, tetapi justru sebaliknya. Kurikulum merdeka berperan penting dalam mengubah paradigma tradisional pembelajaran, mengarah ke sistem yang lebih adaptif, responsif dan relevan dengan kebutuhan siswa serta perubahan dinamis dalam masyarakat. Mindset pembelajaran selama ini akan berubah dari tradisional menjadi lebih moderen, hal ini tidak terhindarkan sebab kondisi kekinian dan tuntutan zaman yang memaksa harus menyesuaikan jika tidak ingin tertinggal atau ditinggalkan.
Apa itu Kurikulum Merdeka ?, Kurikulum Merdeka merupakan bagian dari upaya yang lebih besar dalam merampingkan dan memperbarui sistem pendidikan di Indonesia. Hal ini tentu berkaitan dengan fleksibilitas dalam Pembelajaran, mengubah pendekatan yang lebih terpusat menjadi lebih terdesentralisasi, memberikan keleluasaan pada sekolah dan guru untuk menyesuaikan pembelajaran dengan kebutuhan siswa. Implementasi Kurikulum Merdeka saat ini tentu belum dapat dikatakan optimal apalagi berbicara tentang kualitas outputnya sebab baru beberapa tahun pelaksanaannya, perlu waktu dan kesiapan yang lebih dari cukup terutama kesiapan tenaga pendidik/guru, sarana pendukung termasuk semangat dan keyakinan untuk sukses.
Kurikulum Merdeka yang diresmikan pada tahun 2024 ini merupakan terobosan penting dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, bertujuan untuk menciptakan pembelajaran yang lebih fleksibel dan berfokus pada pengembangan karakter siswa, kaitan dengan itu ada beberapa aspek penting dari Kurikulum Merdeka:
Pertama : Kebebasan dalam Pembelajaran:
Guru dan sekolah diberikan kebebasan untuk mengembangkan kurikulum sesuai dengan kebutuhan dan potensi siswa serta konteks lokal. Guru dapat memilih materi dan metode pembelajaran yang paling relevan dan efektif untuk siswanya.
Kedua : Pembelajaran Berbasis Proyek (Project-Based Learning): Mendorong siswa untuk aktif dan kreatif dalam menyelesaikan masalah nyata melalui proyek-proyek. Mengembangkan keterampilan abad 21 seperti kolaborasi, komunikasi, dan berpikir kritis.
Ketiga : Pengembangan Karakter : Fokus pada penguatan nilai-nilai karakter seperti integritas, kerja keras, dan kepedulian sosial. Pembelajaran tidak hanya berorientasi pada hasil akademis tetapi juga pada pengembangan moral dan etika siswa.
Keempat : Peningkatan Kompetensi Guru dan integrasi teknologi dalam pembelajaran : Guru didorong untuk terus mengembangkan diri melalui pelatihan dan pengembangan profesional yang berkelanjutan. Penguatan peran guru sebagai fasilitator pembelajaran yang inspiratif dan inovatif. Mendorong penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam proses pembelajaran. Mengembangkan literasi digital siswa dan guru.
Dengan pendekatan ini, maka kita meyakini bahwa Kurikulum Merdeka dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih dinamis, inovatif, dan inklusif, sehingga mampu menghasilkan generasi yang siap menghadapi tantangan masa depan. Itu artinya bahwa implementasi kurikulum merdeka ini harus ada evaluasi secara serius nantinya agar kita dapat mengetahui efektivitas dan dampak yang ada, terutama pada output nya, sehingga tata kelola pendidikan ke depan menjadi lebih baik.
Dari perspektif diatas, dapat kita maknai bahwa kualitas kurikulum begitu sangat penting karena akan menjadi landasan bagi pendidikan yang efektif dan relevan. Kurikulum yang berkualitas memastikan bahwa siswa mendapatkan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan, mempersiapkan mereka dalam memasuki dunia kerja, meningkatkan minat belajarnya dan membantunya untuk meningkatkan keterampilan yang dibutuhkan untuk masa depannya.
Mutu kurikulum dan mutu pendidikan ibarat dua sisi mata uang yang sama pentingnya, dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Mutu pendidikan di pengaruhi oleh kurikulum karena kurikulum menentukan apa yang akan dipelajari peserta didik, bagaimana cara itu diajarkan serta bagaimana mengevaluasinya. Kurikulum yang baik dapat meningkatkan mutu pendidikan, sehingga seringkali kualitas pendidikan akan tercermin dari mutu kurikulum yang digunakan. Dan kita tentu meyakini itu bahwa kurikulum merdeka yang ada saat ini adalah kurikulum yang dapat melahirkan kualitas pendidikan ke depan.(**)