
Soppeng, daulatrakyat.id — Baznas Soppeng kecolongan penyaluran bantuan Unit Pengumpul Zakat (UPZ) ke guru mengaji yang ada di Kecamatan Marioriwawo. Saat penyaluran bantuan ke guru mengaji terselip kartu nama caleg DPR RI.
Ketua Baznas Soppeng Satturi mengaku tidak mengetahui adanya bantuan yang disalurkan serta kartu salah satu caleg yang terselip di dalam bantuan yang beredar. Serta baru pertama kali hal tersebut terjadi. “Itu pun saya tahu setelah viral. Kami tidak tahu adanya bantuan apalagi adanya kartu caleg,” katanya saat dikonfirmasi.
Ia mengakui telah memberikan teguran kepada Kepala UPZ Marioriwawo, Saleh, serta telah melaporkan hal tersebut kepada bupati. “Kami sudah berikan surat teguran serta sudah laporkan ke bupati,’ ujarnya.
Senada yang diucap kepala UPZ Kecamatan Marioriwawo, Saleh, ia tidak mengetahui adanya bantuan tersebut meski merupakan suatu agenda. Apalagi dengan adanya kartu salah satu caleg yang terselip.
Ia menyesali tindakan yang dilakuan sekertaris upz yang juga Kepala KUA Marioriwawo, Darwis, yang.tidak melaporkan hal tersebut kepadanya.
Menurut Saleh, ia baru mengetahui hal tersebut setelah ada berita sehingga mengkonfirmasi langsung kapan melaksanakan kegiatan itu.
Ia menduga pemberian bantuan hanya inisiatif sendiri tanpa memberi tahu upz.
“Saya juga heran kenapa ada berita seperti itu terkait dengan adanya kartu caleg yang terselip itupun sya tidak tahu, saya termasuk kecolongan,” pungkasnya.
Sementara. Kepala KUA, Darwis, mengaku tidak mengetahui pasti terkait dengan adanya kartu caleg yang terselip di dalam bantuan tersebut.
“Maaf, Pak. Saya tidak mengetahui soal kartu itu,” pungkasnya melalui pesan singkat What’s App.
Ditanya soal penyaluran apa memang sudah diperiksa baik-baik sebelum disalurkan? Ia enggan memberi jawaban. “Maaf, saya tidak bisa menjawab, masalah ini ditangani panwas,” katanya.
Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran dan Penyelesaian Sengketa Bawaslu Soppeng, Abdul Jalil mengatakan, sudah mengundang 5 guru mengaji untuk dimintai keterangan. “Hasil pembahasan di Sentra Gakkumdu disepakati 5 orang guru ngaji. Insya Allah juga terjadwal Kepala KUA d hari senin,” kata Jalil.
Hanya saja, ia enggan membeberkan apa saja keterangan yang diberikan oleh guru mengaji yang dipanggil.
“Iye, kaitan dengan keterangan guru mengaji mohon maaf menjadi bahan kajian kami bersama Gakkumdu,” paparnya. (hen/jal/dr)