YOGYAKARTA.DAULATRAKYAT.ID.Dalam acara pelatihan wartawan Bank Indonesia Sulawesi Selatan (BI Sulsel) memprediksi inflasi di Sulawesi Selatan akan tetap terjaga dalam rentang sasaran inflasi nasional, yaitu 2,5 ± 1% pada tahun 2025. Prediksi ini didasarkan pada beberapa faktor.
Sektor pertanian di Sulawesi Selatan diperkirakan akan terus tumbuh, didukung oleh kondisi cuaca yang lebih kondusif dibandingkan tahun sebelumnya.
Analis Senior BI Dhony Kristianto menyebutkan bahwa BI Sulsel dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Sulawesi Selatan telah melakukan upaya pengendalian inflasi melalui implementasi program-program yang mengacu pada kerangka strategi 4K (kestabilan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi yang efektif).
Dijelaskan bahwa pada tahun sebelumnya, inflasi di Sulawesi Selatan tercatat sebesar 1,57%, dan pada April 2025, inflasi year-on-year (yoy) tercatat sebesar 2,28%, dengan inflasi tertinggi terjadi di Kota Parepare sebesar 3,68% dan terendah di Kota Palopo sebesar 0,97% ².
Adapun faktor yang mempengaruhi inflasi di Sulawesi Selatan antara lain :
Peningkatan harga komoditas
Beberapa komoditas yang mengalami peningkatan harga, seperti tarif listrik, emas perhiasan, ikan layang/ikan bandeng, tomat, dan ikan bandeng/bolu.
Perbaikan daya beli masyarakat Peningkatan daya beli masyarakat berpotensi mendorong permintaan yang lebih tinggi terhadap berbagai komoditas pangan maupun non-pangan
“Artinya inflasi di Sulawesi Selatan akan tetap terkendali dalam rentang sasaran inflasi nasional pada tahun 2025,”pungkas Dhony di Yogyakarta (24/06/2025).
