Luwu Utara, daulat rakyat.id — Pelaksana tugas (Plt). Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD), Akram Risa, berharap USAID melalui Program MADANI dapat mengambil peran untuk melakukan pendampingan terkait dengan pemanfaatan dana desa 2024 mendatang.
Hal ini ia sampaikan dalam Workshop Refleksi Bersama Program USAID MADANI yang digelar belum lama ini di Warkop Dg Azis, Masamba. “Sambil menunggu Permendes terkait skala prioritas pemanfaatan dana desa, kita harap USAID melakukan pendampingan dana desa bahwa ini program yang bisa kita laksanakan dengan memanfaatkan dana desa,” ucap Akram.
Untuk itu, kata dia, pihaknya siap untuk membantu kepala desa dengan me-review kembali program-program apa saja yang layak dilaksanakan dalam rangka untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan peningkatan pemberdayaan masyarakat desa itu sendiri
“Tentu kami siap untuk me-review kembali apa saja program yang akan dilaksanakan di desa dalam rangka untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan memberdayakan masyarakat itu sendiri,” terang mantan Kepala Bagian Pemerintahan Setdakab Luwu Utara ini.
“Makanya ke depan kita berharap dana desa ini sudah dapat didampingi oleh teman-teman USAID dalam Program MADANI untuk pemberdayaan terkait dengan dana desa, baik dari sisi transparansi, kemudian dai sisi pemanfaatan dana desanya,” sambungnya.
Akram yang juga Asisten Pemerintahan ini menyebutkan, tujuan dana desa adalah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi desa. “Kalau dana desa ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya, insya Allah pertumbuhan ekonomi di desa itu bisa terus bergerak,” imbuhnya.
Dengan adanya pendampingan tersebut, ia berharap semua program yang ada di desa dapat terintegrasi, sehingga masyarakat desa bisa meningkatkan kesejahteraan hidupnya. “Kita berharap program di desa bisa berkontribusi berdasarkan karakter dan kondisi geografis desa,” tandasnya.
Tak lupa, ia memberikan apresiasi kepada Perkumpulan Wallacea sebagai mitra utama USAID MADANI. “Apa yang dilakukan teman-teman Wallacea ini sungguh sangat baik, karena memang membangun itu harus kolaboratif, mengerjakan sesuatu berdasarkan porsi kita masing-masing,” tandasnya. (lhr/jal/dr)