Luwu Utara, daulatrakyat.id — Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) kabupaten Luwu Utara sukses menggelar bakti sosial sunnatan massal lem medis di pelabuhan Munte, desa Munte, kecamatan Tanalili, Minggu (13/08)
Kegiatan sunnatan massal berjalan selama dua hari, dan juga serangkaian kegiatan HUT Kemerdekaan RI Ke 78 tingkat kecamatan Tanalili. Kemudian berkolaborasi dengan organisasi Possi dibawah naungan Koni kabupaten Luwu Utara melalui festival Bahari.
Kepala Puskesmas Tanalili yang juga ketua PPNI Luwu Utara Dewi Rosiana Saputri Nur S.kep.Ns, mengatakan, saya sebagai kepala Puskesmas dan juga sebagai ketua PPNI kabupaten Luwu Utara untuk mengadakan sunnatan massal hari ini sebanyak 134 anak, awalnya hanya 50 anak, kemudian 78 anak, tetapi diluar dari spektasi ini melebihi apa yang kita sudah targetkan.
“Apa yang kami lakukan ini bisa terselesaikan dengan baik. Kami juga mengajak sunnat premium Indonesia untuk membantu dan mensupport penuh kami dalam kegiatan ini. Karena ini sunnat sultan sebenarnya, tapi kita upayakan agar dirasakan juga seluruh masyarakat dalam bentuk yang kami lakukan melalui bakti sosial sunnatan massal,”kata Dewi
Dewi menuturkan, kegiatan ini sebenarnya bermula kegiatan di kecamatan. Dirinya sebagai kepala Puskesmas yang juga ketua PPNI kabupaten Luwu Utara, mengiyakan untuk mengadakan kegiatan melalui bakti sosial
“Bukan hanya anak-anak di kecamatan Tanalili saja tapi ada juga yang dari luar kecamatan Tanalili dari Bone-bone bahkan ada juga yang dari Masamba ini,”tuturnya
Kepala Puskesmas Tanalili ini berharap agar kegiatan bakti sosial sunnatan massal ini bisa berlanjut tahun akan datang
“Saya berharap mudah-mudahan ada donatur yang bisa mensupport lagi di tahun akan datang, karena ini murni dari sunat premium Indonesia yang mendukung dan mensupport penuh mulai dari alat, obat, tim ada dokter ada perawat ada bidan, dan semua sudah bersertifikasi dan berlisensi,”kuncinya
Dewi juga mengucapkan terimakasih kepada Muhammad Fauzi yang memberi hadiah kepada anak-anak.
“Kami juga mengucapkan terima kasih kepada abang Fauzi yang telah berpartisipasi beri hadiah kepada anak anak sehingga stresnya anak-anak yang sudah disunnat berkurang dan lebih semangat,”pungkasnya
Sementara itu Direktur sunat premium Indonesia Supriadi, S.Kep. Ns, menjelaskan, metode Sunat adalah menggunakan sunat lem medis, dulu kalau dipotong klipnya baru dijahit, kalau metode kami di perekat kulitnya pake lem, jadi anak lebih nyaman setelah disunat.
“Beda dengan dulu harus pake perban, harus kontrol lagi kalau ini nggak diperban. Jadi 1×24 jam sudah bisa mandi, bisa dikena air. Hari ini sunat besok bisa mi pergi sekolah dan kemudian itu kita kombinasikan itu biusnya tidak pake jarum suntik,”jelasnya
Ia membeberkan, tidak ada efek karena ini sudah ada jurnal penelitian ilmiahnya jadi nggak ada masalah.
“Kemudian lemnya juga lem medis bukan lem sembarang, bukan lem kastol, memang medis bisa juga dipake di kamar operasi untuk pasien-pasien yang sudah dioperasi,”bebernya.(jal/dr)