Luwu Utara, daulatrakyat. id — Aliansi Sopir Truk Menggugat (ASTM) melakukan aksi demo di depan kantor DPRD Kabupaten Luwu Utara, Rabu (02/11)
Mereka datang meminta kepada pihak Pertamina dan DPRD Luwu Utara untuk melakukan pengawasan dalam hal penyuplaian BBM di tiap-tiap SBPBU di kabupaten Luwu Utara
“Tuntutannya adalah meminta kepada pihak Pertamina dalam hal ini penyuplaian BBM untuk melakukan pengawasan dilapangan,”kata Baronsyah yang mewakili ASTM sebagai juru bicara
Ia menyebutkan, banyak yang melihat bahwa stok penyuplai BBM sudah memadai di Luwu Utara, tapi yang terjadi dilapangan itu adalah adanya kekurangan stok yang terjadi.
“Na ini pertanyaan kami setelah kami lakukan investigasi dilapangan memang ada praktek-praktek yang dilakukan oleh oknum-oknum tertentu. Hari ini kami melakukan pencegahan dengan melakukan RDP dengan maksud dan tujuan untuk meminta pengawasan secara tegas,”pintanya
“Jadi hasil dari RDP tadik poin pentingnya tidak boleh ada pengisian secara berulang dalam satu harinya, kemudian yang kedua hasil kesepakatannya adalah tidak boleh mengisi BBM melebihi dari batas ambang yaitu Rp. 500ribu dalam datu hari,”tandasnya.
Sementara itu wakil ketua DPRD kabupaten Luwu Karemuddin saat menemui para sopir-sooir truk mengatakan, kuota kita untuk penyuplaian BBM saya rasa sudah cukup
“Tetapi kenapa kurang..? karena mereka mensuplai juga di luar Luwu Utara. Pokoknya propinsi lain juga disuplai,”kata Karemuddin dihadapan para sopir-sopir truk
Menurutnya, tidak ada masalah berbisnis yang penting layani masyarakat Luwu Utara.
“Saya tidak adaji masalah orang berbisnis yang penting layani masyarakat Luwu Utara, bagi saya mau dapat kehidupan disini saya sudah bersyukur, tetapi jangan sampai orang Luwu Utara yang ngos-ngosan untuk dapat BBM,”terangnya
Karemuddin menyebutkan, jatah BBM kabupaten Luwu Utara cukup. Dirinya menduga ada penggelapan berupa solar untuk melayani masyarakat diluar Luwu Utara.
“Sudah 132%, jatah BBM untuk kita di kabupaten Luwu Utara, bukan lagi 100%, kekurangannya karena diduga ada penggelapan berupa solar. Kalau hanya untuk melayani Luwu Utara melebihi dari cukup, karena sudah lebih dari 100%, tetapi karena melayani masyarakat diluar dari Luwu Utara, itulah yang membuat ia kurang entah siapa yang melayani, tetapi ada yang melayani,”tandasnya.(jal)