MAKASSAR.DAULATRAKYAT.ID.Untuk lebih dekat dan dalam rangka menjalin Silaturrahmi dengan sejumlah Jurnalis di Makassar,PT Pegadaian Kanwil Vi Makassar kembali menggelar Media Gathering Kamis (20/03/2025) di Aula Gedung Lantai 4 Kantor Pegadaian Jalan Pelita Raya Makassar.
Pada kesempatan tersebut Pemimpin Wilayah PT Pegadaian Makassar, Edwin S. Inkiriwang memaparkan sejumlah pencapaian Kanwil Pegadaian VI Makassar termasuk transaksi Gadai yang tumbuh positif ditengah semakin melejitnya harga emas.
Bukti masyarakat makin sadar invetasi Emas dan memilih emas sebagai tabungan terbaik untuk masa depan keluarganya.
Disebutkan pada triwulan pertama 2025, PT Pegadaian Kantor Wilayah (Kanwil) VI Makassar mencatat lonjakan omzet yang signifikan dalam bisnis gadai emas.
Badan Usaha Milik Negara (BUMNi ini, mencatat pertumbuhan transaksi gadai emas sebesar 8,4% dari akhir tahun 2024, dengan total nilai mencapai Rp900 miliar hingga Maret 2025.
Ia menegaskan pertumbuhan ini merupakan hasil dari meningkatnya minat masyarakat dalam memanfaatkan emas sebagai instrumen keuangan, baik untuk investasi maupun kebutuhan likuiditas jangka pendek.
Sampai dengan kemarin, kami tumbuh 8,4% dari akhir tahun. Jika dirata-ratakan, pertumbuhan per bulan mencapai sekitar 2,8%,” ujar Edwin.
Kenaikan harga emas juga menjadi faktor utama dalam peningkatan omzet gadai emas. Dalam tiga bulan terakhir, harga emas mengalami lonjakan hingga 37%, sehingga banyak masyarakat yang memilih untuk menggadaikan emas mereka guna mendapatkan dana tunai.
Dampak Peluncuran Bank Emas
Sejak diluncurkan, Bank Emas Pegadaian telah memberikan alternatif baru bagi masyarakat untuk menabung dan berinvestasi emas.
Layanan ini memungkinkan nasabah memiliki tabungan emas yang dapat dicairkan atau dijadikan jaminan gadai dengan lebih fleksibel.
Tujuan utama dari Bank Emas adalah memberikan pilihan bagi masyarakat. Kini, mereka bisa memilih antara menabung emas atau langsung menggadaikannya sesuai kebutuhan,” tambah Edwin.
Beberapa nasabah yang memanfaatkan layanan ini mengungkapkan bahwa fleksibilitas Bank Emas memberikan keuntungan tersendiri, terutama di tengah fluktuasi harga emas yang terus meningkat.
Salah satu nasabah, Taufan, mengungkapkan bahwa kenaikan harga emas berdampak besar pada nilai gadai. “Tahun lalu, dengan 10 gram emas, nilainya sekitar Rp900 ribu. Sekarang, dengan harga emas yang melonjak, nilai yang sama bisa mencapai Rp1,2 juta,” ujarnya.
Tantangan dan Prospek Bisnis Gadai Emas
Meski bisnis gadai emas terus menunjukkan pertumbuhan, Pegadaian tetap menghadapi sejumlah tantangan, terutama dalam menjaga kepercayaan nasabah dan memastikan layanan yang lebih kompetitif dibandingkan lembaga keuangan lainnya.
Edwin menekankan bahwa karakter nasabah juga menjadi faktor penting dalam keberlanjutan bisnis ini. “Ketika nasabah memiliki karakter yang baik dalam bertransaksi, maka hubungan kepercayaan akan semakin kuat,” katanya.
Selain itu, perkembangan industri perbankan dan layanan finansial berbasis digital juga menjadi tantangan tersendiri bagi Pegadaian. Namun, dengan strategi inovatif seperti digitalisasi layanan dan edukasi mengenai investasi emas, Pegadaian optimistis pertumbuhan ini dapat dipertahankan hingga akhir tahun 2025.
“Kami melihat ada gerakan besar dalam dunia keuangan, dan kami harus terus beradaptasi. Dengan kombinasi gadai emas, tabungan emas, serta layanan Bank Emas, kami berharap bisa menjadi pilihan utama masyarakat dalam mengelola aset mereka,” pungkas Edwin.
Dengan tren yang terus meningkat, PT Pegadaian Kanwil VI Makassar diproyeksikan akan terus menjadi pemain utama dalam industri gadai dan investasi emas di kawasan Indonesia Timur.
Adapun program PT Pegadaian Kanwil Makassar khusus Ramadhan dan menjelang Lebaran tahun 2025 antara lain Jual beli dan modal kerja mengalami pertumbuhan yang signifikan.
Selama Ramadhan ini tramsaksi tebusan sebelum lebaran tumbuh sebesar 1,57 persen naik dibanding tahun lalu yang hanya 0,73 persen artinya banyak masyarakat yang ramai-ramai ingin menggunakan perhiasan emasnya saat lebaran.