MAKASSAR.DAULATRAKYAT.ID.Suasana Auditorium Kampus Universitas Ciputra (UC) Makassar di lantai 7 Kawasan Center Point of Indonesia (CPI), Sabtu (27/9/2025), berbeda dari biasanya. Ruang itu dipenuhi toga hitam dan wajah-wajah sumringah 164 mahasiswa yang untuk pertama kalinya resmi dikukuhkan sebagai lulusan UC Makassar.
Bagi kampus yang baru berdiri pada 2021 ini, wisuda perdana bukan sekadar seremoni tahunan. Ia menjadi tonggak sejarah, menandai lahirnya generasi pertama alumni yang digadang membawa semangat kewirausahaan ke berbagai penjuru daerah.
“Empat tahun lalu kita memulai perjalanan ini di tengah pandemi. Hari ini, kita bisa menyaksikan hasilnya. Inilah alumni pertama berjiwa entrepreneurship yang lahir dari UC Makassar,” ujar Rektor UC Makassar, Dr. Ir. Tony Antonio, penuh rasa haru.
Mayoritas mahasiswa UC Makassar datang dari berbagai daerah di Sulawesi Selatan. Ada yang dari Palopo, Bone, hingga Toraja. Tony berharap, semangat kewirausahaan yang ditempa selama kuliah tak hanya berhenti di ruang kelas.
“Setelah kembali ke kampung halaman, mereka bisa menularkan semangat entrepreneurship ini,” tambahnya.
Setiap lulusan diarahkan menempuh salah satu dari tiga jalur sukses: membangun startup, melanjutkan dan memperkuat family business, atau berkarier sebagai corporate entrepreneur di perusahaan. Sebagian lainnya memilih menimba ilmu ke jenjang pascasarjana atau menekuni profesi di bidang lain.
Wisuda perdana ini juga menandai lahirnya Ikatan Alumni (IKA) UC Makassar. Sekretaris IKA UC, Daniel Agung, menjelaskan bahwa alumni akan difasilitasi lewat platform digital yang menyatukan lulusan dari Surabaya, Makassar, hingga kampus baru di Jakarta.
“Website alumni dikelola langsung oleh UC. Dengan satu pintu, kolaborasi dan jaringan bisnis antarlulusan akan lebih mudah terjalin,” ungkap Daniel.
Tak sedikit dari lulusan langsung direkrut ke Ciputra Group, perusahaan besar yang menaungi UC, maupun unit usaha lain di jaringan mitra.
“Setiap tahun grup kami membuka program magang, dan lulusan UC selalu mendapat prioritas,” ujarnya.
Selain program sarjana, UC Makassar juga telah membuka program Magister Manajemen (S2) yang kini memasuki batch keempat. Kehadiran pascasarjana ini, menurut Tony, memperkuat ekosistem pendidikan entrepreneurship yang lebih komprehensif di kawasan timur Indonesia.
Eksekutif Board Ciputra Pendidikan, Denny Bernardus, menegaskan bahwa wisuda perdana adalah momentum penting.
“Empat tahun bukan waktu singkat. Ini membuktikan komitmen kami untuk menghadirkan pendidikan entrepreneurship yang relevan dengan perkembangan zaman,” katanya.
Secara nasional, UC kini menampung lebih dari 8.500 mahasiswa. Sebanyak 7.000 lebih di antaranya kuliah di Surabaya, sementara 1.300 menempuh studi di Makassar. Tahun depan, jumlah ini akan bertambah dengan dibukanya kampus baru di Jakarta.
Menariknya, UC juga memberi perhatian khusus pada akses pendidikan. Sekitar 10 persen mahasiswa menerima beasiswa, mulai dari prestasi akademik, olahraga, hingga aktivitas organisasi. Bahkan, tersedia pula beasiswa penuh (100 persen) bagi siswa berprestasi.
Wisuda perdana UC Makassar bukan hanya perayaan kelulusan. Ia adalah perayaan mimpi, harapan, dan keberanian. Dari 164 mahasiswa yang kini menyandang status alumni, tersimpan cerita perjuangan di tengah pandemi, semangat membangun bisnis, dan tekad untuk kembali memberi arti bagi daerah masing-masing.
Bagi UC Makassar, ini baru langkah awal. Namun bagi para lulusan, ini adalah titik berangkat menuju perjalanan panjang sebagai entrepreneur masa depan.