Search
Close this search box.

Tingkatkan Pelayanan dan Raih Akreditasi Nasional ,UDD PMI Sulsel Gelar Pertemuan Dondar dengan Koordinator Transfusi Darah se Sulawesi Selatan

MAKASSAR.DAULATRAKYAT.ID.Unit Donor Darah (UDD)  Provinsi Sulawesi Selatan menggelar pertemuan koordinator donor darah unit pengelola transfusi rumah sakit dan UDD PMI Provinsi Sulawesi Selatan di Hotel Swissbell Panakukkang Senin (14/07/2025) dan secara resmi dibuka oleh ketua UDD  Sulsel DR.Adnan Purichta Ichsan SH,MH.

 

oppo_34

Acara bertemakan “Tatalaksana  Pelayanan Darah Sesuai Standar Akreditasi “.

Dalam sambutannya Adnan mengatakan pelayanan darah di Indonesia, khususnya di Sulawesi Selatan, menghadapi tantangan serius dalam pemenuhan kebutuhan darah masyarakat.

Ia mengungkapkan bahwa kebutuhan darah di provinsi ini mencapai 15 ribu kantong per bulan dimana PMI Provinsi baru mampu memenuhi sekitar 5 ribu kantong, menyisakan kekurangan sebesar 10 ribu kantong setiap bulannya.

“Kota Makassar sendiri membutuhkan sekitar 6 ribu kantong per bulan,” ucapnya.

Adnan menekankan perlunya sinergitas lintas sektor untuk mengatasi defisit ini. Ia mengajak para koordinator donor darah untuk menyusun rencana maksimal dan mengesampingkan ego sektoral.

“Kita berharap pertemuan ini menghilangkan ego sektoral. Mari kita bersama-sama menyusun rencana untuk pemenuhan stok darah demi masyarakat Sulsel,” ujarnya.

Lanjut dikatakan Adnan isu pelayanan darah ini menggarisbawahi pentingnya kebijakan nasional yang berpihak pada penguatan sistem donor darah, edukasi publik, serta dukungan pendanaan berkelanjutan dari pemerintah daerah.

“Saya kira dalam jangka panjang, sistem pelayanan darah yang terintegrasi, berbasis data, dan sesuai standar akreditasi merupakan keniscayaan untuk menjamin keselamatan pasien dan akses darah yang merata,”imbuhnya.

Sementara itu Kepala Unit Donor Darah (UDD) PMI Provinsi Sulsel, dr. Miranty FP, menambahkan bahwa pihaknya telah melibatkan 150 peserta dari berbagai rumah sakit dan panitia donor darah.

Tujuan utama pertemuan ini adalah membangun sinergi dan menciptakan pelayanan darah yang berkualitas sesuai dengan standar akreditasi nasional.

Disebutkan bahwa sejak Januari 2024, seluruh UDD PMI wajib terakreditasi sesuai Permenkes. Kita ingin memastikan pelayanan sesuai standar ini berjalan hingga ke daerah-daerah.

Dikatakan Miranti pentingnya sistem informasi donor, seperti SIM Donor, yang menyimpan data lengkap pendonor. Dengan sistem ini, kebutuhan darah darurat, terutama golongan darah langka seperti AB, dapat segera dipenuhi melalui pemanggilan donor yang terdaftar.

Kendati demikian ia menegaskan bahwa persoalan utama tetap terletak pada minimnya jumlah pendonor aktif.

“Kami menyadari bahwa banyak masyarakat belum tahu manfaat donor darah. Padahal selain menyelamatkan nyawa, donor juga bermanfaat bagi kesehatan pendonor. Karena itu, kami butuh dukungan sosialisasi dari semua pihak, termasuk pemerintah,” katanya.

Salah satunya kata dr Miranty, contoh keberhasilan program adalah saat Adnan menjabat Bupati Gowa terbukti donor darah dijadwalkan bergilir setiap pekan di tiap kecamatan.

Ia menyayangkan sinergitas dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan masih belum maksimal. Meski PMI Sulsel menerima hibah dari Pemprov untuk keperluan kemanusiaan dan kebencanaan, realitanya kontribusi langsung ke UDD PMI masih minim.

“Kami tidak merasakan langsung bantuan untuk pelayanan darah. Bantuan itu umumnya untuk PMI provinsi, bukan UDD,” sebutnya.

Diketahui saat ini layanan transfusi darah di Sulsel bergantung pada tiga institusi utama: PMI Provinsi, PMI Kota Makassar, dan UTD Dinas Kesehatan. Ketiganya bekerja paralel, namun tetap belum mampu memenuhi seluruh kebutuhan masyarakat.

“Dari tiga tempat itu, jumlah darah yang tersedia masih jauh dari target 15 ribu kantong per bulan,” ungkapnya.

Ia bersyukur karena meskipun menghadapi berbagai keterbatasan, UDD PMI Sulsel tetap menunjukkan capaian positif. Hasilnya target 2.000 kantong darah per bulan yang diberikan pengurus PMI tahun lalu mampu terlampaui, bahkan mencapai 4.000 hingga 5.000 kantong.

“Namun, capaian itu masih belum cukup jika melihat kebutuhan riil masyarakat,”pungkasnya.

Ia berterima kasih pada semua mitra yang hadir dan berharap sinergitas lebih ditingkatkan.

“Karena kita akan tumbuh bersama jika kita bersinergi,bersama-sama menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya donor darah,”pungkasnya.

Acara dirangkaikan dengan talkshow dan sharing session antara lain Update Kebijakan Standar Pelayanan Darah dan Pelayanan Donor di Unit Pengelola Darah (UPD) oleh dr.Robby Nur Aditya, M.Si,Penyediaan Darah Yang Aman Sesuai Standar oleh dr. Kusrini A. Pasinringi, MMR,Diskusi dan tanya jawab oleh dr. Andini Rezki Wulandari, MARS dan Diskusi Manajemen Stock Darah di BDRS Pelayanan Darah.Hadir sebagai sponsor utama adalah PT Roche.

Clinical Use of Blood, Leukodepleted and trombopheresis oleh Dr. dr. Nadirah Rasyid Ridha,M.Kes., Sp.A,Subsp.HO(K)  dan  Sosialisasi Alur Pelayanan dan Distribusi darah oleh dr. Raehana Samad, M.Kes, Sp.PK.,Subsp.B.D.K.T(K) dan Ismail A.Md.Kes, SKM, M.M.Kes.

Salah satu point penting dari setiap.materi yang disampaikan adalah kebijakan pelayanan darah sesuai permenkes UU no 17 tahun tahun 2023,PP no 28 tahun 2024 serta alur transfusi darah yang tetap dijaga hingga sampai ke masyarakat yang membutuhkan pertolongan.

Dondar adalah kebiasaan yang bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan darah seseorang yang terancam nyawanya tapi  memberikan dampak positif bagi kesehatan pendonor.

 

 

……

Pegadaian

DPRD Kota Makassar.

355 SulSel

Infografis PilGub Sulbar

debat publik pilgub 2024

Ucapan selamat Walikota makassar

Pengumuman pendaftaran pilgub sulsel

Pilgub Sulsel 2024

https://dprd.makassar.go.id/
https://dprd.makassar.go.id/