Luwu Utara, daulatrakyat.id — Masyarakat di kabupaten Luwu Utara, khususnya warga Masamba, mengeluhkan adanya kelangkaan dan kenaikan harga gas LPG subsidi pemerintah ukuran 3 kg belakangan ini.
Keluhan dan jeritan masyarakat tersebut ditumpahkan di platform media sosial, seperti Facebook. Salah satunya tentang kenaikan harga gas LPG 3 kg yang telah menembus Rp40 ribu per tabung.
Kondisi ini langsung direspon oleh Pemerintah Kabupaten Luwu Utara melalui Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah (DP2KUKM), dengan melakukan pemantauan langsung ke lapangan, Jumat (7/2/2025).
Pemantauan dilakukan dengan melibatkan unsur TNI, Polres, dan Kejaksaan. Plt Kadis P2KUKM, Alwi Parimpun, mengatakan bahwa pemantauan dilakukan untuk menindaklanjuti aduan warga yang megeluhkan adanya kelangkaan dan kenaikan harga gas LPG 3 kg.
“Hari ini, kami bersama TNI, Polres, dan Kejaksaan, melakukan pemantauan langsung ke lapangan untuk memastikan penyebab terjadinya kelangkaan dan kenaikan harga gas LPG 3 kg,” ucap Alwi.
Alwi membeberkan hasil pemantauan yang dilakukan bahwa terjadinya kelangkaan salah satunya disebabkan oleh adanya pangkalan yang tidak memiliki cukup tabung sesuai dengan kuotanya.
Sehingga untuk memenuhi kuota itu, kata Alwi, pangkalan mengambil tabung dari masyarakat dan pengecer sekitarnya. “Pada saat tabung sudah ditukar oleh agen, maka yang punya tabung akan datang ke pangkalan untuk mengambil kembali tabung mereka,” beber Alwi.
“Inilah yang menyebabkan tabung cepat habis di pangkalan, dan akhirnya banyak beredar di pengecer, sehingga menyebabkan penyaluran menjadi tidak tepat sasaran,” sambungnya.
Untuk mengatasi hal ini, pihaknya akan memberikan sanksi, berupa pemberhentian sementara penyaluran kuota gas LPG 3 kg dari agen. “Kita hentikan untuk sementara, hingga pangkalan dapat memenuhi atau mencukupi jumlah tabung sesuai kuotanya,” jelasnya,
Temuan lain dari pemantauan ini adalah ditemukannya isi tabung gas LPG 3 kg yang tidak sesuai dengan jumlah yang seharusnya. Dengan kata lain bahwa isi tabung gas sudah berkurang.
“Hal inilah yang menyebabkan konsumsi pemakaian gas LPG 3 kg menjadi cepat habis, sehingga menyebabkan intensitas pembelian masyarakat juga makin bertambah,” terang Alwi lagi.
Langkah yang diambil akibat dari kondisi ini adalah pangkalan diimbau untuk memiliki timbangan guna memastikan bahwa isi tabung telah sesuai dengan berat yang sesungguhnya, yakni 3 kg.
Tim juga menemukan fakta lain di lapangan bahwa sebagian besar rumah tangga memiliki lebih dari satu tabung gas LPG 3 kg. Hal ini tentu menjadi anomali karena kuota dari agen ke pangkalan jumlahnya tetap.
“Rata-rata setiap rumah tangga memiliki lebih dari satu tabung. Sekali menukar atau membeli gas, biasanya membawa lebih dari satu tabung untuk ditukar. Sedangkan kuota penyaluran gas LPG dari agen ke pangkalan jumlahnya tetap,” ungkapnya.
Pemantauan kali ini juga dihadiri Pabung Kodim 1403 Palopo, Kasat Reskrim Polres Lutra, Kasat Intelkam Polres Lutra, Kasi Perdata dan TUN Kejari, Asisten Ekonomi dan Pembangunan Pemda Lutra, Kapolsek Masamba, Kasatpol-PP, serta Kabag Ekonomi dan SDA Setda Lutra. (lhr/jal/dr)