
Luwu Utara, daulatrakyat. id — Prosesi pemilihan calon kepala kini telah berakhir. Sebanyak 102 desa yang ikut dalam kontes Pilkades serentak yang dihelat pada tanggal 14 Juli 2021
Kini para kepala desa terpilih usai dilantik pada tanggal 20 September 2021. Kades terpilih memiliki program-program kerja yang tertuang didalam visi misinya untuk membangun diwilayahnya masing-masing
Seperti halnya Kepala Desa Karondang, Kecamatan Tanalili, Jumhari. Jumhari menuturkan, jauh sebelum menjabat sebagai orang nomor satu di desa Karondang dirinya telah memikirkan apa yang bisa dilakukan untuk mengurangi kemiskinan di desa Karondang.
Menurutnya, salah satu program yang tertuang dalam visi misinya untuk mengurangi kemiskinan didesa Karondang adalah di bidang perkebunan kelapa sawit.
“Jauh sebelum saya menjabat sebagai kepala Desa Karondang program saya sudah berjalan, sejak tahun 2018 saya bekerja keras bagaimana kita di desa Karondang bisa terkikis dari garis kemiskinan,”kata Jumhari saat ditemui diruang kerjanya, Rabu (22/09)
Ia menyebutkan sumber kehidupan penduduk desa Karondang adalah perkebunan kelapa sawit dengan tambak.
“Kalau mau di persentase lebih luas kebun kelapa sawit daripada tambak, tambak hanya saudara kita yang dari Bugis, sebagian juga penduduk asli disini punya tambak tapi tidak seberapa, itupun mereka punya juga lahan kelapa sawit,”terang Jumhari
Terkait masalah ternak yang sering meresahkan warga, Ia akan membuat perdes tentang penertiban ternak. Hal ini sudah ini sudah disampaikan kepada ketua BPD sebelum dirinya dilantik.
Ia menyarankan agar pemilik ternak seperti sapi agar dijaga, demi mencapai kesejahteraan bersama.
Menurutnya, ternak adalah salah satu masalah besar dan bisa menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan ketika ternak ini dibiarkan berkeliaran begitu saja.
“Ketika ada kesempatan nanti kita duduk bersama lagi untuk membahas tentang perdes, karena perdes yang lama sudah hilang kitabnya, itu saya anggap masih lemah dan saya tidak tahu apa isinya, jadi harus dibuat perdes yang baru,”tegas Jumhari
“Sampai saat ini masih ada bibit kelapa sawit saya tahan dirumah, itu masih isi sekitar satu hektar lebih, tapi saya tahan dulu, karena kalau mau ditanam dalam keadaan seperti ini pasti akan habis dimakan sapi,”sambungnya.
Selain itu tentang keamanan, Jumhari mengungkapkan akan selalu melakukan kordinasi dengan kepala desa tetangga.
“Kita berharap bagaimana wilayah kita ini bisa aman, damai dan kondusif. Ketika wilayah kita aman perasaan kita terasa nyaman, kita bebas mencari nafkah kesana kemari,”pungkasnya.(jal)