Luwu Utara, daulatrakyat. id — Adanya laporan warga Desa Maipi Kecamatan Masamba bahwa terjadi longsor di hulu sungai Maipi di kaki gunung Lero, pada Sabtu sore 29 Mei 2021, membuat Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Luwu Utara, Muslim Muhtar, langsung merespon cepat laporan tersebut.
Empat orang dari TRC PB BPBD langsung diturunkan pada Minggu pagi 30 Mei 2021. Mereka didampingi tiga warga Desa Lero, satu aparat desa dan seorang staf dari Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan untuk membantu dalam pengambilan gambar via drone guna memastikan kondisi di hulu sungai Maipi tersebut.
Tim berangkat pada Minggu pagi pukul 08.00 wita, setelah malamnya di rumah Pj. Kades Maipi, dihadiri Camat Masamba, dilakukan persiapan pemberangkatan penyusuran di kaki gunung Lero, termasuk menyisir hulu sungai yang oleh warga setempat biasa disebut sungai Mengkepe. Disepakatilah untuk menyisir dua lokasi tersebut.
“Menindaklanjuti laporan warga terkait adanya informasi longsor pada Sabtu sore 29 Mei di hulu sungai sekitar kaki gunung Lero, maka pada Minggu pagi, kami melakukan penyusuran beberapa titik longsor di kaki gunung Lero dan hulu sungai Mengkepe,” tulis BPBD Luwu Utara di akun resmi media sosial facebook-nya.
Berbekal perlengkapan dari TRC PB BPBD Luwu Utara, dan bantuan drone dari Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan, tim ini berangkat ke lokasi kaki gunung Lero dan hulu sungai Mengkepek untuk melakukan pengamatan kondisi longsoran yang terjadi. Kurang lebih 8 jam tim ini melakukan penyisiran dan penyusuran di dua lokasi tersebut. Disimpulkan bahwa jika tidak ada tambahan lokasi longsoran baru, maka untuk sementara kondisi di sana dinilai masih aman, tapi masyarakat diminta tetap waspada karena curah hujan masih tinggi.
“Tim ini kembali ke desa Maipi pada pukul 21.45 wita, dan menyimpulkan untuk sementara, jika tidak ada tambahan lokasi longsoran baru, maka kondisi ini masih dinilai aman. Hasil pantauan ini akan disampaikan kepada pimpinan untuk menjadi bahan laporan dan tindak lanjut. Semoga Allah melindungi kita semua. Amin,” tutup BPBD.
Sementara salah seorang tim yang berangkat, Hajis, menulis pesan yang begitu menyentuh hati. Dalam akun pribadi media sosial facebook-nya, ia menuliskan bahwa perjalanan ke kaki gunung Lero begitu sarat makna. Lelah, tapi harus selalu banyak tersenyum, untuk menjawab kegelisahan warga desa Maipi.
“Alhamdulillah, setelah berjalan jauh, dengan pantauan drone, kami menemukan ada longsoran baru, tapi statusnya masih aman. Kami akan terus mengabarkan dari lokasi hulu sungai Maipi tentang kondisi sungai dan yang lainnya setiap dibutuhkan. Diharapkan kepada kita semua untuk tidak panik berlebihan, tapi mesti tetap waspada setiap saat saat,” tulis dia mengingatkan Yang menarik, ia mengkahiri tulisannya dengan memuji staf Protokol yang mengendalikan pesawat nirawak alias pesawat tanpa awak, atau yang lebih keren disebut drone.
“Salut sama bapak yang bawa drone,” kata dia mengakhiri tulisannya. (lh/jal)