MAKASSAR.DAULATRAKYAT.ID.Bank Indonesia terus mengedukasi dan meningkatkan literasi masyarakat akan berbagai kebijakan dan produk digitalisasi sistem pembayaran. Terkini, BI menggelar QRIS Jelajah Indonesia 2024 yang diselenggarakan secara serentak di 46 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Dalam Negeri.
QRIS Jelajah Indonesia 2024 merupakan kampanye unggulan yang dikemas dalam metode non-konvensional, yakni kompetisi di mana peserta akan melakukan berbagai misi dalam rangka kampanye inisiatif digitalisasi sistem pembayaran serta misi pembuatan konten digital kreatif.
Inisiatif ini tidak hanya menerima perluasan QRIS tetapi juga perluasan digitalisasi sistem pembayaran lainnya seperti BI-FAST, Kartu Kredit Indonesia, Elektronifikasi, Cinta Bangga Rupiah dan ditawarkan cara bertransaksi yang aman melalui aspek Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme, Manajemen Risiko, Keamanan dan Ketahanan Siber serta tentunya Pelindungan Konsumen.
Rangkaian kegiatan di Sulawesi Selatan dibuka secara resmi oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan, Rizki Ernadi Wimanda, di Anjungan Pantai Losari pada 12 Juli 2024.
Dalam sambutannya, beliau mengatakan bahwa penguatan literasi menjadi kunci untuk memperluas adopsi pembayaran digital dan tentunya aman didukung dengan berbagai inovasi fitur, kebijakan, dan berbagai program.
Kegiatan ini diikuti oleh 15 tim atau 45 peserta yang telah terpilih dari lebih dari 200 orang pendaftar. “Animo pendaftar di Sulsel merupakan salah satu yang tertinggi. Kami berkolaborasi dengan generasi muda Sulawesi Selatan yang kreatif dan inovatif untuk memperluas penerimaan pembayaran digital guna mendukung pembangunan ekonomi yang inklusif”, ujar Rizki dalam Salamnya.
Setelah dilepas secara resmi, seluruh peserta menjalankan 5 buah misi aspek diatas, dimulai dari Kota Makassar. Untuk mendukung program pemerintah “Kota Makan Enak”, para peserta diajak mengedukasi masyarakat, khususnya pemilik dan pengunjung rumah makan, mengenai Cinta, Bangga, dan Paham Rupiah.
Meski transaksi digital terus bertumbuh, sebagian masyarakat masih mengandalkan uang fisik dalam kesehariannya sehingga sangat penting untuk mengenali uang Rupiah asli. Lebih lanjut, para peserta juga berlomba-lomba untuk menukarkan uang tunai, uang cacat, dan uang rusak dengan Uang Layak Edar sehingga masyarakat semakin nyaman bertransaksi.
Bergerak sejauh 180 kilometer ke arah utara, peserta kemudian ditantang untuk mengedukasi masyarakat Sidenreng Rappang mengenai perlindungan konsumen BI dan mitigasi risiko siber dalam transaksi digital.
Misi kedua diselenggarakan pada 13 Juli 2024. Melalui misi ini, masyarakat diajarkan untuk tidak menyebarkan data pribadi, mengambil tindakan yang perlu apabila terkena penipuan online, tidak mempercayai penipu yang berpura-pura menjadi entitas terpercaya, hingga menghindari tautan informasi atau aplikasi yang mencurigakan.
Dengan begitu, kepercayaan dan minat masyarakat akan transaksi nontunai tetap terjaga, bahkan ditingkatkan.
Tak lengkap rasanya, apabila tak mengunjungi Kawasan Toraja, destinasi wisata unggulan yang kondang akan keindahan alam dan kekayaan budayanya sekaligus bermuara dari QRIS Jelajah.
Peserta menempuh jarak 220 kilometer untuk mencapai tempat ini dari Sidrap. Di sini, peserta mengeksplor berbagai objek wisata andalan sekaligus mengajak masyarakat mengenal QRIS dan BI-FAST, khususnya fitur-fitur terbaru seperti QRIS Cross-Border, QRIS Tuntas (Tarik, Transfer dan Setor), hingga proxy address BI-FAST.
Tak ketinggalan, turis-turis mancanagera juga hadir untuk mencoba pengalaman bertransaksi berbasis QR dan meminta tanggapan mereka mengenai keunggulan QRIS dibandingkan sistem pembayaran ritel di negaranya. Ini sekaligus menjadi dua misi terakhir yang diselesaikan peserta pada 14 Juli lalu.
Secara total, kelima belas tim telah melalui 10 kota/kabupaten, dari Makassar, Sidenreng Rappang, Toraja Utara, dan kembali ke Makassar atau dengan total jarak lebih dari 800 kilometer untuk menggaungkan berbagai produk transaksi ritel digital dan cara aman bertransaksi.
Tentunya, Bank Indonesia akan memberikan apresiasi dengan total puluhan juta Rupiah bagi tim yang berhasil menjalankan misi dengan kuantitas dan kualitas terbaik. Selain itu, tim yang meraih juara 1 akan berkesempatan mewakili peserta se-Sulawesi, Maluku, dan Papua untuk menerima hadiah langsung di Jakarta dari Anggota Dewan Gubernur Bank Indonesia pada konferensi FEKDI x KKI di bulan Agustus nanti.