Bone,dualatrakyat.id- Perspektif Riset dan Opini Publik (PROP) merilis hasil survei soal Dinamika Elektoral Pilkades Serentak Gelombang I Kabupaten Bone dengan tema Dilema Partisipasi Pemilih di Era Pandemi, Selasa (15/09/2021)
Dari berbagai temuan yang dipaparkan, potensi politik uang (money politic) dalam perhelatan poltik dilevel desa ini trennya masih cukup tinggi.
Hal itu lantaran ada sekitar 56,8 persen responden yang menganggap bahwa menerima uang pemberian dari pasangan calon dan tim suksesnya dianggap sebagai hal wajar.
“Toleransi politik uang meningkat tajam dalam beberapa 2 bulan terakhir ini sejak tahapan pilkades serentak bergulir tahun ini,” kata Direktur Eksekutif Perspektif Riset dan Opini Publik (PROP) Rusli KS dalam rilis virtualnya, Selasa (15/09/2021)
Rusli menerangkan meningkatnya kemungkinan politik uang dalam Perhelatan pilkades serentak itu dampak dari situasi pandemi Covid-19 yang memperburuk ekonomi masyarakat.Sehingga sikap permisif pemilih terhadap praktik jual beli suara di masing masing desa naik.”Meski begitu, efek politik uang tidak otomatis besar. Karena diantara pemilih yang menganggap politik uang itu wajar, tapi hampir 80 persen dari mereka menyatakan akan memilih sesuai hati nurani di bilik suara nanti,” pungkasnya.
Anomali Pilkades serentak bone
Menariknya, meningkatnya potensi politik uang, diiringi dengan tingginya harapan para responden soal pemimpin yang memiliki sifat jujur, bisa percaya dan bersih dari korupsi yakni sebesar 61,9 persen.
Dewan Pakar Bidang Demokrasi Perspektif Riset dan Opini Publik (PROP) Vivin Sanjaya,MH mengatakan, meningkatnya dua poin yang saling berlawanan itu menjadi alarm bahaya bagi demokrasi lokal di Bone .Vivin menyebut, besarnya harapan responden terhadap sifat pemimpin yang bersih dari korupsi dan meningkatnya pemilih yang anggap wajar politik uang itu sebagai anomali.
“Ketika saya mendengar harapan pemilih pemimpin yang jujur dan bersih korupsi, saya serasa dilempar ke bulan. Tetapi ketika penerimaan money politic yang juga tinggi, saya serasa dibanting lagi ke bumi,” ungkapnya sembari tersenyum lepas
Menurutnya, dengan adanya hasil survei PROP terkait potensi politik uang yang cukup tinggi itu, menjadi pekerjaan rumah (PR) besar bagi penyelenggara, pasangan calon dan tim sukses untuk meminimalisir dan memberantas money politic.
“Perlu dorongan besar dari penyelenggara,pihak kemanan,media dan publik serta selruh stekholder agar politik bersih harus ekstra dilakukan,” tambah vivin
Soal partisipasi pemilih pun, lanjut Vivin harus jadi perhatian besar. Pasalnya,kondisi penyelenggaraan pilkades kali ini ditengah pandemi covid 19 yang masih belum stabi,maka Tantangannya yakni, ada situasi tidak nyaman disaat pandemi ini yang membuat orang makin malas datang ke TPS. Maka jangan sampai penyelenggaraan pilkades ini menjadi klaster baru covid 19,makanya harus di sosialisasikan secara massif ke masyarakat tentang mekanisme dan jukdis tata cara pemilihan agar kita meminimalisir penyebaran covid.tandas mantan aktifis PMII ini. (rls prop)

Ekobis
Setiap Meja Punya Cerita”: Ini Cara ARYADUTA Mengubah Pengalaman Bersantap Jadi Penuh Cerita
MAKASSAR.DAULATRAKYAT.ID. ARYADUTA dengan bangga meluncurkan kampanye kuliner tahunan bertajuk Sapta Rasa 2025 dengan