MAKASSAR.DAULATRAKYAT.ID.Rektor Universitas Hasanuddin (Unhas ) Prof. Dr. Ir. Jamaluddin Jompa, M.Sc. mengapresiasi Azhary Sirajuddin yang sukses mengikuti ujian promosi Doktor Administrasi Publik di Gedung Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Hasanuddin (Unhas) Kampus Tamalanrea, Selasa (20/5/2025).
Menurutnya disertasi Azhari berhasil meyakinkan seluruh penguji dan pimpinan sidang kalau beliau memang layak meraih gelar Doktor.
“Saya ucapkan selamat.Ini merupakan model disertasi yang sangat strategis kedepan karena sesuai dengan real kebutuhan masyarakat yakni resolusi terkait hal penguatan pengelolaan pembangkit listrik di Jeneponto,”ujarnya.
Dikatakan Prof Jamal Pak Ary memiliki banyak kelebihan selain sebagai pelaku di industri PlTU Bosowa Energy Azhary diyakini bisa membahasakan secara akademik.
“Semoga pak Ary tidak berhenti sampai disini tapi beliau akan terus mengembangkan kapasitasnya didunia pe didikan karena dunia pendidikan itu adalah dunia yang sangat dinamis nach orang seperti pak Ary inilah yang sangat dibutuhkan selain perusahaan tempat beliau bekerja,”harap Prof Jamalauddin Jompa.
Sementara itu Azhary Sirajuddin yang terdaftar sebagai mahasiswa Program Doktor Administrasi Publik Unhas tahun 2022 itu dibimbing Tim Promotor Prof. Dr. H. Muh.Akmal Ibrahim, M.Si (Ketua), Prof. Dr. Hasniati, S.Sos, M.Si, dan Prof. Dr. H. Muhammad Yunus, MA selaku co-Promotor merangkap sebagai penguji bersama tim penguji terdiri atas : Dr. H. Zainal Arifin Paliwang, SH, M.Hum (Penguji Eksternal yang juga Gubernur Provinsi Kalimantan Utara — Kaltara) dan penguji internal : Prof. Dr. H. Badu Ahmad, M.Si, Dr. H. M. Iqbal Sultan, M.Si, dan Dr. Sawedi Muhammad, M.Sc.
Dalam disertasinya Azhary yang menjabat sebagai Dirut PT Ciptaniaga Makmur Abadi Jakarta sekaligus promovendus menyimpulkan, keadilan pada ‘Public Private Partnerhip’ (PPP) — kerja sama antara sektor publik (pemerintah) dengan swasta — dalam pengelolaan PLTU pada Bosowa Energi di Kabupaten Jeneponto menunjukkan, dalam pengelolaannya, tercermin dalam pembagian biaya dan manfaat yang transparan melalui ‘Power Purchase Agreement’ (PPA) — perjanjian antara produsen (pembangkit) listrik dengan pembeli listrik yang dihasilkan.
Azhari memaparkan bahwa pembangunan dan pengelolaan sepenuhnya menjadi tanggung jawab PT Bosowa Energy dan Efektivitas pada “Public Private” dalam pengelolaan PLTU pada Bosowa Energy di Kabupaten Jeneponto menunjukkan bahwa pengoperasian dan pemeliharaan PLTU telah dilaksanakan secara efektif oleh PT Bosowa Energy yang menggunakan teknologi canggih dan kerja sama dengan vendor guna menekan biaya produksi dan meningkatkan ‘output’.
PT PLN Persero melakukan “power purchase” terhadap produksi listrik PLTU.
“Bosowa Energy di Desa Punagaya, Kecamatan Bangkala, Kabupaten Jeneponto yang mulai beroperasi tahun 2012, memasok 50% kebutuhan listrik di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat dengan kapasitas terpasang 520 megawatt (MW) yang berjudul “PT Bosowa Energy menyinari Sulawesi Selatan dari Kabupaten Jeneponto,”papar Azhary didepan Penguji.
Lanjut dia memaparkan bahwa efektivitas pada “Public Private” dalam pengelolaan PLTU pada Bosowa Energy di Kabupaten Jeneponto menunjukkan bahwa pengoperasian dan pemeliharaan PLTU telah dilaksanakan secara efektif oleh PT Bosowa Energy yang menggunakan teknologi canggih dan kerja sama dengan vendor guna menekan biaya produksi dan meningkatkan ‘output’.
Efisiensi PPP dalam pengelolaan PLTU pada Bosowa Energy di Kabupaten Jeneponto menunjukkan, pengelolaan PLTU oleh Bosowa Energy dinilai efisien dengan pengawasan berkala oleh PT PLN Persero. Namun terkendala demgan pasokan batu bara berkualitas tinggi menghambat pengoperasian yang optimal.
Efisiensi juga terhambat oleh keterlambatan pembayaran oleh PT PLN Persero kepada PT Bosowa Energy yang memengaruhi kelancaran operasi.
