MAKASSAR.DAULATRAKYAT.ID.Badan Narkotika Nasional (BNN) dalam rangka memberantas penyalahgunaan Narkotika di Indonesia,BNN bekerja maksimal. Terus berupaya bersinergi dengan berbagai elemen bangsa untuk mewujudkan Indonesia Bersinar (Bersih Narkoba).
Kepala BNN RI , Komjen Petrus Reinhard Golose didepan sejumlah awak media Selasa (30/8/2022) di Phinisi Hotel Claro Makassar mengatakan sinergitas tersebut dilakukan melalui program Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika (P4GN) dimana BNN saat ini mengedepankan strategi soft power approach.
“Salah satu terobosan yang kita lakukan adalah intervensi berbasis masyarakat yang dimotori oleh Deputi Bidang Rehabilitasi BNN RI,”ungkapnya.
Disebutkan bahwa pada tahun 2021 sampai Agustus 2022 tercatat 25.407 orang pecandu dan korban penyalahgunaan narkotika yang melalui 204 klinik BNN Provinsi dan BNN Kabupaten/Kota, 341 lembaga rehabilitasi milik pemerintah, dan 338 lembaga rehabilitasi swasta masyarakat.Dalam kurun dua tahun ini juga telah terbentuk sekitar 613 unit intervensi berbasis masyarakat di seluruh Indonesia, dengan agen pemulihan sebanyak 4.154 orang.
“Saat ini, proses revisi Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tengah berproses di DPR. Melalui revisi itu, Reinhard berharap para pengguna narkotika yang diarahkan masuk ke tahanan dapat direhabilitasi.Kami juga berusaha menggerakkan fasilitas rehabilitasi agar sesuai dengan standar World Health Organization (WHO),”paparnya.
Selain itu BNN juga berupaya mengubah pengguna yang masuk sebagai tahanan dan diusahakan hanya dilakukan direhabilitasi.
Adapun berdasarkan instrumen Quality of Life (QOL) dari WHO, terdapat perubahan yang cukup signifikan pada diri seseorang setelah menjalani rehabilitasi narkotika. Reinhard menyebut, terjadi peningkatan kualitas hidup bagi mereka yang direhabilitasi.
Dengan instrumen WHO, QOL (quality of life) sampai dengan Agustus 2022, terdapat peningkatan kualitas hidup klien pada domain fisik adalah 68,81 persen, domain psikologis 70,25 persen, domain sosial 68,90 persen, dan domain lingkungan 70,58 persen
Dikatakan Reinhard saat ini ada agen pemulihan (AP) berperan aktif menangani 2.726 orang yang direhabilitasi. Seiring dengan itu, BNN bersama sejumlah stakeholder juga melakukan program standarisasi 57 lembaga rehabilitasi, termasuk lembaga rehabilitasi milik BNN
“Bahkan pada tahun 2021, sejumlah balai rehabilitasi telah dicanangkan sebagai wilayah bebas korupsi, di antaranya Balai Rehabilitasi BNN Baddoka Sulawesi Selatan, Loka Rehabilitasi di Banten dan Loka Rehabilitasi Kalianda Provinsi Lampung,”terangnya.
Diketahui BNN selain menjalankan soft power approach, langkah lain yang ditempuh BNN RI adalah hard power approach.
Hard Power yang dimaksud antara lain program BNN dalam memfokuskan aspek penegakan hukum yang tegas dan terukur dalam menangani sindikat narkoba, serta smart power approach, yaitu penggunaan teknologi informasi di era digital dalam upaya penanggulangan narkotika.(ninaannisa)