MAKASSAR.DAULATRAKYAT.ID Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang, Bank Indonesia memiliki tugas dan kewenangan Pengelolaan Uang Rupiah, mulai dari tahapan perencanaan, pencetakan, pengeluaran, pengedaran, pencabutan dan penarikan, sampai dengan pemusnahan.
Pengelolaan Uang Rupiah yang dilakukan oleh Bank Indonesia ditujukan untuk menjamin tersedianya Uang Rupiah yang layak edar,denominasi sesuai, tepat waktu sesuai kebutuhan masyarakat,serta aman dari upaya pemalsuan.
Pengedaran Uang Rupiah merupakan suatu rangkaian kegiatan mengedarkan atau mendistribusikan Rupiah di Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang mencakup distribusi Uang Rupiah dan layanan kas.
Kegiatan layanan kas bertujuan untuk memenuhi kebutuhan uang masyarakat,termasuk melalui penukaran uang rusak/lusuh melalui Kas Keliling dan kerja sama dengan perbankan dan/atau instansi lain.
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Selatan (BI Sulsel) bekerjasama dengan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) akan meyelenggarakan kegiatan Kas Keliling di wilayah Terdepan, Terpencil, dan Tertinggal (3T) pada 25 November hingga 1 Desember 2021.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan Causa Iman Karana mengatakan kegiatan Kas Keliling di wilayah 3T ini merupakan kegiatan yang berkelanjutan dimana sebelumnya telah dilaksanakan sebanyak 6 (enam) kali oleh BI Sulsel.
“Ekspedisi Layanan Kas BI Sulsel ini akan menjangkau pulau-pulau yang berada di wilayah perairan Kepulauan Pangkajene dan Kepulauan Selayar di Sulawesi Selatan, yaitu: Pulau Kapoposang, Pulau Gondongbali,Pulau Badi,Pulau Kayuadi, Pulau Jinato, dan Pulau Selayar,”ujarnya.
Kegiatan ekspedisi ini akan diisi dengan layanan penukaran uang dan sosialisasi atau edukasi Cinta, Bangga, dan Paham Rupiah.
“Kita berharap kualitas Uang Rupiah yang beredar di wilayah 3T dalam kondisi layak edar, jumlah nominal yang cukup serta pecahan yang sesuai,”ujar Imam Causa.
Ia juga berharap masyarakat juga dapat semakin mencintai, bangga dan memahami Rupiah.
Diketahui sekira Rp45 miliar uang kas yang siap ditukar selama enam hari pelaksanaan ekspedisi dititik yang akan disinggahi oleh tim ekspedisi BI dan TNI AL.
“Kegiatan ini juga salah satu upaya kami untuk menjaga dan mengantisipasi penggunaan mata uang asing di pulau-pulau,”kata pak Cik sapaan Causa Imam Karana.
Sementara itu Komandan Lantamal VI (Danlantamal VI) Makassar Laksamana Pertama TNI Benny Sukandari, CHRMP menambahkan lantamal menyiapkan kapal perang sebagai bentuk kerjasama dengan BI dalam melakukan ekpedisi.
“Kegiatan ini sebagai upaya kita untuk menjaga eksistensi mata uang rupiah selain tetap menjaga kedaulatan NKRI,”pungkasnya.(*/ninaannisa)