MAKASSAR.DR.PT Solid Gold Berjangka (SGB) cabang Makassar menggelar Solid Gold Berjangka Risk Management Conference pagi tadi ( 11/03/2020) di Hotel Grand Melia, Makassar.
Kegiatan tersebut merupakan salah satu wujud edukasi PT Solid Gold Berjangka kepada masyarakat, khususnya calon nasabah maupun yang sudah menjadi nasabah sejak lama.
Saat ini total nasabah SGB Makassar sejak pertama kali hadir di kota Makassar pada tahun 2004, sudah mencapai sekitar 2.749 nasabah.
Pimpinan Cabang SGB Makassar Kezia Pingkan D Massie menjelaskan bahwa edukasi mengenai risiko amat penting dilakukan di dalam investasi perdagangan berjangka dimana banyak orang yang masih salah memahami jenis investasi ini dengan hanya melihat dari sisi peluang keuntungan.
Padahal kata dia nvestasi berjangka bersifat high risk high return, sama halnya seperti berinvetasi di pasar modal.
Dalam Risk Management Conference tahun 2020 hadir nara sumber Ketua Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Ibu Tjahaya xx, Direktur Utama PT Bursa Berjangka Jakarta (Jakarta Futures Exchange), Stephanus Paulus Lumintang dan Direktur Utama PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero), Fajar Wibhiyadi.
“Melalui RMC, kami berharap masyarakat dapat semakin paham risiko berinvetasi di perdagangan berjangka dan yang paling penting adalah bagaimana mengelola risiko tersebut,”ujar Kezia.
Adapun peluang keuntungan pada investasi berjangka bisa dikatakan sangat besar dan berbanding lurus dengan risiko yang akan dihadapi.
Kendati demikian resiko ini bisa diminimalisir atau bahkan dihindari dengan beragam teknik yang harus dipelajari dan dilatih terus menerus oleh nasabah.
Menurutnya ada dua hal dasar yang harus diperhatikan sebelum berinvestasi di perdagangan berjangka yaitu aspek fundamental dan teknikal.
Dua hal ini hanya bisa dikuasai dengan cara berlatih trading, sampai kita menjadi trader profesional yang akrab dengan fluktuasi pasar yang tinggi dan pandai dalam memanfaatkan momentum dan mengubahnya menjadi peluang.
“Perlu digarisbawahi bahwa peluang pasar investasi perdagangan berjangka masih cukup besar, terutama di kota Makassar. Kendala yang masih dihadapi yaitu minimnya edukasi. Padahal investasi berjangka lebih memiliki tingkat peluang keuntungan yang besar karena nasabah bisa mengambil posisi dalam dua arah, baik buy atau sell bisa berpeluang mendapatkan gain di pasar,” terang Kezia.
Untuk itu RMC akan menjadi agenda tahunan yang dimulai tahun ini.
Di tahun ini, SGB Makassar juga akan menyambangi berbagai kampus untuk melakukan sosialisasi dan edukasi Perdagangan Berjangka Komoditi.
“Target kita bisa kerjasama dengan dua kampus tahun ini, dan seluruh kegiatan edukasi yang dilakukan dapat memberikan literasi kepada 100 ribu orang calon nasabah di kota Makassar,”sebut Kezia.
Terkait target nasabah SGB Makassar di tahun 2020 ia mematok angka 250 nasabah baru bisa tercapai hingga akhir tahun.(ninaannisa)