Makassar, daulatrakyat id — Dr. H. Saprillah, M.Si., resmi menjabat sebagai Kepala Balai Diklat Keagamaan (BDK) Kota Denpasar Provinsi Bali. Hal ini diiungkap Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Luwu Utara, Dr. H. Rusydi Hasyim, M.Si., dalam akun facebook pribadinya, Rabu (24/12/2025).
Atas amanah dan kepercayaan yang diberikan itu, Rusydi tak lupa menyampaikan ucapan selamat kepada Saprillah yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar (BLAM) Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel).
“Selamat bertugas! Semoga Allah SWT senantiasa memberikan beliau bimbingan, kekuatan, dan keberkahan dalam setiap langkah pengabdian,” tulis Rusydi dalam akun media sosialnya tersebut. Harapan besar dalam kehidupan keagamaan di Denpasar kini jadi tanggung jawabnya.
Keluarga besar Balai Litbang Agama Makassar (BLAM) juga menyampaikan ucapan selamat dan sukses kepada Saprillah. “Semoga ini menjadi langkah pengabdian yang membawa kemajuan, inovasi, serta penguatan kualitas pendidikan dan pelatihan keagamaan,” tulis BLAM.
Peningkatan kualitas aparatur atau ASN Kemenag yang profesional dan berakhlak mulia menjadi salah satu tanggung jawab BDK yang ia pimpin. Sekaligus juga mendukung terwujudnya layanan publik yang berkualitas dan berintegritas yang dilandasi moderasi beragama yang kuat.
Di tangan dia juga, kehidupan beragama di Denpasar dipertaruhkan, karena kerukunan beragama tercipta ketika sumber daya aparatur bidang keagamaan mampu memahami tugas dan perannya sebagai pelayan yang bijak, serta mampu berlaku adil terhadap semua agama yang ada.
Siapa Dr. Saprillah? Pria kelahiran Malangke, Luwu Utara, ini, merupakan lulusan doktoral pada Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin, Makassar. Pada ujian promosi doktoral-nya, ia mengangkat judul disertasi “Kontestasi Antarkelompok Keagamaan dalam Masyarakat Islam; Dialektika, Subordinasi, dan Strategi Mempertahankan Kelompok”.
Salah satu kutipan terbaiknya adalah ketika ia menyebutkan perbedaan dan perdebatan dalam kelompok keagaaman, khususnya Islam, adalah sesuatu yang tak perlu dikhawatirkan. “Konflik itu dibutuhkan masyarakat, bukan konflik jelek, tetapi dalam artian sesuatu yang inheren dalam masyarakat. Masyarakat tak mungkin berdiri tanpa dialektika dan perdebatan
Sekadar diketahui, Saprillah akan berkantor di BDK Denpasar, Bali, dengan alamat di Jalan Raya Mengwi Km. 14, Beringkit-Mengwitani, Kabupaten Badung, Provinsi Bali. Dengan jabatan barunya itu, ia resmi menjadi pejabat pertama asal Malangke yang bertugas di Bali. (lhr/jal)
