MAKASSAR.DAULATRAKYAT.ID.PT Bank Sulselbar selalu berkomitmen untuk meningkatkan pelayanan maksimal bagi masyarakat konsumen. Pelayanan prima adalah pelayanan yang memberikan kepuasan bagi pengguna pelayanan.
Untuk meningkatkan pelayanan yang prima perlu beberapa hal yang harus disiapkan, seperti sistem teknologi informasi yang terintegrasi, fasilitas fisik yang memadai, juga sumber daya manusia yang berkualitas.
Hal ini menjadi landasan bagi Bank Sulselbar menggelar Workshop Pelayanan Prima bagi tenaga frontliner. Kegiatan digelar selama dua hari sejak Sabtu dan Minggu (23 dan 24 Des 2022).
Menurut Pemimpin Departemen Pengembangan dan Pelatihan Bank Sulselbar, Andi Fatma, makin meningkatnya permintaan konsumen menuntut pihaknya berusaha memenuhi keinginan konsumen dengan cara memberikan pelayanan maksimal atau pelayanan prima.
“Selain memiliki pemahaman mendalam tentang berbagai produk dan layanan perbankan, tenaga frontliner juga wajib memberikan layanan berkualitas tinggi bagi konsumen”, ujarnya.
Workshop menghadirkan para praktisi komunikasi dan perbankan, motivator dan trainer mumpuni untuk memberikan penguatan frontliner Bank Sulselbar.
Dari kegiatan ini, Bank Sulselbar bertekad menjadi Bank Terdepan dalam hal pelayanan prima.
Pelatihan diawali oleh trainer dan praktisi perbankan, Yuliana P.S. Dalam materinya, Yuliana menekankan pentingnya pelayanan prima bagi semua tenaga frontliner. Selain itu perlu strategi bagaimana menghandel setiap komplain nasabah.
Pembicara selanjutnya, akademisi dan praktisi komunikasi publik, Muhammad Idris memberi penguatan lewat materi service and costumer skills yang wajib dimiliki tenaga frontliner.
“Setiap tenaga frontliner perlu miliki tiga kompetensi, yakni pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill), dan sikap (attitude),” ujarnya.
Dalam paparan materinya, Muhammad Idris menyatakan tolok ukur pelayanan prima adalah adanya kesesuaian SOP, sikap akuntabel, terbuka, profesional, dan berorientasi kepada konsumen.
Narasumber ketiga, Amin Hamdat lebih menyoroti bagaimana pentingnya memahami sikap dan perilaku konsumen. Standar pelayanan menjadi hal mutlak dimiliki setiap tenaga frontliner sebagai garda terdepan pelayanan konsumen.
Motivator dan trainer ini juga menyampaikan pentingnya mengelola komunikasi sebagai suatu tahap menghadapi sebuah komplain. Selain itu, Amin juga mengulas prinsip-prinsip meningkatkan keahlian berkomunikasi yang diantaranya yaitu dengan memahami posisi dalam berkomunikasi, memahami bentuk dan fungsi media komunikasi, serta memberdayakan komunikasi positif dengan secara aktif mendengarkan lawan bicara.
Diakhir acara, Trainer Talent Management – Rusli mengajak peserta untuk lebih memahami nilai dan visimisi perusahaan, sikap dan profesionalisme kerja serta berbagai prinsip pelayanan konsumen.
Dalam materinya, Rusli menekankan integritas dalam bekerja perlu ditunjukkan melalui nilai-nilai budaya organisasi, kepribadian tiap individu, tata laku, dan prosedur kerja di organisasi
Pelaksanaan workshop terlaksana dengan baik dan arahan yang diberikan sangat jelas dan mudah untuk diikuti. Ini karena menghadirkan narasumber yang mumpuni di bidangnya membuat workshop berjalan sangat menarik@