Mamuju,daulatrakyat.id- Ketua Gerakan Rakyat Anti Korupsi Indonesia ( Gerak ) wilayah Sulbar Arman menyoroti dugaan Mark up pembangunan rehabilitasi, renovasi sarana dan prasarana SD Bulutakkang di Kelurahan Simboro, Kecamatan, Simboro Kabupaten Mamuju.
Arman membeberkan dugaan mark up proyek tersebut, dengan total anggaran Rp3. 140. 967. 417,00 sedangkan yang dikerjakan mandor borong Rp .1 , 380 , 133 , 140 ,00.
Arman menyebutkan, pekerjaan rangka atap SD Bulutakkang pada masa satu yang di kerjakan langsung oleh saudara Mas Anggoro selaku pelaksana PT Berantas Abibraya ada dugaan mark up.
” Seharusnya menggunakan ring dengan ketebalan O,35mm akan tetapi fakta di lapangan yang di gunakan adalah ring dengan ketebalan O , 25mm , ini tentunya menyalahi spek,”ujar Arman dalam keterangan tertulisnya, Senin,7 Agustus 2023.
Bahkan sebut Arman, pihak konsultan pengawas bernama Sakit telah menegur pekerjaan tersebut, akan tetapi tidak diindahkan, dan meninggalkan lokasi pekerjaan tersebut.
” Ini aneh saudara Anggoro selaku pelaksan dari PT Berantas tetap melanjutkan pekerjaan atap tersebut dengan menggunakan reng dengan ketebalan O , 25mm,” ujarnya.
LSM Gerak Sulbar ini menambahkan, ada 16 Sekolah SD di kabupaten Majene dan Mamuju telah diambil sampelnya. Dari 16 sekolah, ada 9 sekolah yang diduga kuat menyalahi spek, yang diduga berpotensi ada kerugian negara.
” Pihak Balai Prasarana Pemukiman Wilayah Cipta Karya Sulbar dan PT Berantas, serta pihak Virama Karya Persero selaku konsultan pengawas harus bertanggung jawab,” pungkasnya.
Pihak Gerakpun berencana akan melaporkan ke APH dan akan menyurat ke presiden dan Kementrian PUPR.(Lim/dr)